Jakarta, IDN Times – Wakil Ketua MPR RI, Eddy Soeparno, melakukan pertemuan dengan Vice President of Global Government Affairs Departement Huawei Technologies, Wang, di Kampus Headquarters Huawei di Shenzhen. Selain Wang, Eddy juga mendapatkan sambutan hangat dari Direktur Asian Affairs Huawei Global, Anna Liu.
Pertemuan ini dilangsungkan di tengah isu hangat perang dagang antara Amerika Serikat dan China, yang dipicu oleh kebijakan timbal balik yang diterapkan oleh Presiden Donald Trump.
Eddy Soeparno menjelaskan bahwa kunjungannya ke headquarters Huawei merupakan bagian integral dari serangkaian agenda atas undangan resmi dari Pemerintah China di Beijing dan Shenzhen.

Baca Juga
“Sebelum mengunjungi Huawei, kami juga telah bertemu dengan Konferensi Permusyawaratan Politik Rakyat China Shenzhen dan mengunjungi pabrik mobil listrik terkemuka, BYD. Rangkaian pertemuan strategis ini merupakan upaya konkret untuk mempererat hubungan antara China dan Indonesia di berbagai bidang, termasuk industri, teknologi, perdagangan, serta transisi energi,” ujar Eddy pada hari Jumat (18/4/2025).
Trump Berlakukan Pemeriksaan Medsos bagi Turis yang Pernah ke Gaza
Trump Berlakukan Pemeriksaan Medsos bagi Turis yang Pernah ke Gaza
1. Indonesia menjalin hubungan yang erat dengan negara-negara sahabat
Menurut Eddy, Indonesia memiliki fondasi hubungan dagang yang solid dengan seluruh negara sahabat, baik di belahan barat maupun timur dunia. Hubungan ini didasarkan pada prinsip semangat kebersamaan, kesetaraan, dan saling menghormati.
Ia menegaskan bahwa China dan negara-negara sahabat lainnya merupakan mitra dagang yang sangat penting bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia.
“China dan Indonesia memiliki pendekatan masing-masing dalam menavigasi dinamika tarif perdagangan global yang kompleks. Meskipun demikian, kedua negara tetap menjunjung tinggi sikap saling menghormati dalam setiap langkah yang diambil,” jelasnya.
Trump Yakin 100 Persen Capai Kesepakatan Dagang dengan Eropa
Trump Yakin 100 Persen Capai Kesepakatan Dagang dengan Eropa
2. Potensi kerja sama dengan China dapat terus ditingkatkan
Eddy menekankan bahwa penguasaan teknologi telekomunikasi dan Artifical Intelligence (AI) merupakan suatu keharusan bagi Indonesia.
Kerja sama antara Indonesia dan China memiliki potensi untuk terus diperluas, mulai dari sektor perdagangan hingga kolaborasi dalam bidang teknologi dan informasi, terutama AI yang semakin memegang peranan penting dalam berbagai aspek kehidupan sehari-hari.
“Saya percaya bahwa Huawei memiliki komitmen yang kuat untuk berkolaborasi dengan berbagai stakeholders dan pengambil kebijakan di Indonesia,” katanya.
Emas Kembali ke Swiss usai Pengecualian Tarif Trump
Emas Kembali ke Swiss usai Pengecualian Tarif Trump
3. Harapan investasi Huawei dibarengi dengan transfer ilmu pengetahuan
Eddy menyampaikan harapannya agar investasi Huawei di Indonesia tidak hanya berfokus pada aspek finansial, tetapi juga disertai dengan transfer ilmu pengetahuan dan kemampuan kepada talenta muda Indonesia.
“Akselerasi kemajuan teknologi informasi yang pesat di China dapat menjadi lesson learned yang berharga bagi Pemerintah Indonesia dalam merekrut dan mengelola talenta terbaik di bidang teknologi informasi,” jelasnya.
“Kami sangat berharap Huawei dapat memainkan peran aktif dalam memajukan teknologi informasi di Indonesia di masa depan,” tutupnya.
China Acuhkan Tarif Trump, Singgung AS Jadi Lelucon Dunia
China Acuhkan Tarif Trump, Singgung AS Jadi Lelucon Dunia