Jakarta, IDN Times – Data terbaru menunjukkan bahwa posisi Utang Luar Negeri (ULN) Indonesia pada bulan Februari 2025 berada di angka 427,2 miliar dolar AS, setara dengan sekitar Rp7.191 triliun (dengan asumsi kurs Rp16.835 per dolar AS).
Angka ini menunjukkan sedikit penurunan dibandingkan posisi ULN pada Januari 2025, yaitu sebesar 0,16 persen. Pada Januari 2025, ULN Indonesia tercatat sebesar 427,9 miliar dolar AS, atau sekitar Rp7.203 triliun menggunakan kurs yang berlaku saat ini.
Utang Pinjol Masyarakat Tembus Rp80 Triliun

Baca Juga
Utang Pinjol Masyarakat Tembus Rp80 Triliun
1. Kontraksi Pertumbuhan pada ULN Swasta
Faktor utama yang menyebabkan penurunan ULN Indonesia pada Februari 2025 adalah penurunan pada sektor ULN swasta. Hal ini sebagian besar dipengaruhi oleh penguatan nilai tukar dolar AS terhadap mayoritas mata uang global, termasuk mata uang rupiah.
Secara tahunan, ULN Indonesia mengalami pertumbuhan sebesar 4,7 persen, menunjukkan perlambatan dibandingkan dengan pertumbuhan sebesar 5,3 persen yang tercatat pada Januari 2025.
Utang Luar Negeri Tembus Rp7.001 Triliun di Januari
Utang Luar Negeri Tembus Rp7.001 Triliun di Januari
2. Penurunan ULN Pemerintah Menjadi Rp3.446 Triliun Akibat Pergeseran Dana Investor
Pada Februari 2025, posisi ULN pemerintah tercatat sebesar 204,7 miliar dolar AS, atau setara dengan sekitar Rp3.446 triliun. Secara tahunan, ULN pemerintah menunjukkan pertumbuhan sebesar 5,1 persen, sedikit lebih rendah dibandingkan pertumbuhan pada Januari 2025 yang mencapai 5,3 persen.
Penurunan ULN pemerintah ini disebabkan oleh adanya pergeseran alokasi dana dari investor nonresiden, yang memindahkan investasinya dari Surat Berharga Negara (SBN) domestik ke instrumen investasi lainnya. Hal ini dipicu oleh tingginya tingkat ketidakpastian di pasar keuangan global.
“Posisi ULN pemerintah tetap dalam kondisi yang terkendali, terutama karena hampir seluruh ULN memiliki tenor jangka panjang, dengan proporsi mencapai 99,9 persen dari total ULN pemerintah,” jelas Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Bank Indonesia (BI), Ramdan Denny Prakoso, dalam keterangan yang dikutip pada Kamis (17/4/2025).
Utang Luar Negeri Q4 2024 Tembus Rp6.881,7 Triliun
Utang Luar Negeri Q4 2024 Tembus Rp6.881,7 Triliun
3. Struktur ULN Indonesia Dinilai Sehat
Sektor ULN swasta terus mengalami kontraksi pertumbuhan. Pada Februari 2025, posisi ULN swasta tercatat stabil di sekitar angka 194,8 miliar dolar AS.
Secara tahunan, ULN swasta mengalami kontraksi pertumbuhan sebesar 1,6 persen, lebih dalam dibandingkan kontraksi pada bulan sebelumnya yang sebesar 1,3 persen.
Penurunan ULN swasta ini berasal dari lembaga keuangan (financial corporations) dan perusahaan bukan lembaga keuangan (nonfinancial corporations), yang masing-masing mengalami kontraksi sebesar 2,2 persen secara year on year (yoy) dan 1,5 persen (yoy).
Bank Indonesia (BI) menegaskan bahwa struktur ULN Indonesia tetap terjaga dengan baik, berkat penerapan prinsip kehati-hatian dalam pengelolaannya. Hal ini tercermin dari penurunan rasio ULN Indonesia terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) menjadi 30,2 persen pada Februari 2025, dibandingkan dengan 30,3 persen pada Januari 2025. Selain itu, ULN jangka panjang mendominasi dengan pangsa 84,7 persen dari total ULN.
“Dalam upaya menjaga struktur ULN tetap sehat, Bank Indonesia dan Pemerintah terus meningkatkan koordinasi dalam memantau perkembangan PLN,” pungkas Denny.