JAKARTA, KOMPAS.com – Sebuah angin segar bertiup di pasar modal setelah Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, mengambil langkah untuk menunda kenaikan tarif impor dari sebagian besar mitra dagangnya. Kebijakan ini menetapkan tarif impor pada angka 10 persen, sebuah langkah yang bertujuan memberikan waktu yang cukup untuk melakukan negosiasi perdagangan yang konstruktif dengan berbagai negara terkait.
Reydi Octa, seorang pengamat pasar modal dari Panin Sekuritas, berpendapat bahwa Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi besar mendapatkan sentimen positif dari penundaan kebijakan tarif impor yang diterapkan oleh AS ini.

Baca Juga
“Keputusan ini membuka peluang positif, khususnya bagi sektor-sektor yang secara langsung terkena dampak kenaikan tarif, seperti sektor teknologi, otomotif, dan manufaktur,” ujarnya saat diwawancarai oleh Kompas.com pada hari Kamis (10/4/2025).
Baca juga: Kelonggaran Tarif Trump Jadi Pendorong Jangka Pendek Kinerja IHSG
Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa para trader jangka pendek di IHSG akan dengan sigap memanfaatkan momentum yang menguntungkan ini.
“Tidak menutup kemungkinan akan terjadi fenomena panic buying,” tambahnya.
Sementara itu, bagi investor dengan orientasi jangka menengah dan panjang, momen ini dapat menjadi peluang strategis untuk mengakumulasi saham-saham bank Badan Usaha Milik Negara (BUMN), khususnya menjelang periode cum date untuk investasi dividen.
Cum date mengacu pada tanggal terakhir bagi investor untuk membeli saham agar memenuhi syarat menerima dividen.
Baca juga: Trump Tunda Tarif Impor, IHSG Langsung Melonjak 4,47 Persen
Namun, Reydi Octa juga mengingatkan agar investor tetap waspada dan mencermati perkembangan suku bunga acuan di masa mendatang.
“Penundaan ini memang tidak serta merta memicu pelonggaran keputusan secara langsung, namun terdapat berbagai faktor lain yang perlu dipertimbangkan dengan seksama,” jelasnya.
Menurutnya, apabila keputusan penundaan ini tetap konsisten, potensi masuknya arus dana asing (foreign flow) ke IHSG akan semakin terbuka lebar.
Sebagai informasi tambahan, Presiden AS Donald Trump mengumumkan penundaan kenaikan tarif impor terhadap sebagian besar negara selama 90 hari pada hari Rabu (9/4/2025) pukul 13.18 waktu setempat.
Baca juga: IHSG Hari Ini Bakal Bangkit? Simak Analisis dan Rekomendasi Saham Kamis
Namun, bersamaan dengan itu, Trump juga menaikkan tarif impor dari China hingga mencapai 125 persen.
“Saya menyetujui penundaan selama 90 hari (terhadap tarif impor baru),” tulis Trump melalui platform Truth Social, sambil menegaskan bahwa tarif dasar sebesar 10 persen akan tetap berlaku.
Berdasarkan pantauan dari Kompas.com, hingga pukul 14.08 WIB, IHSG berada pada level 6.287,11. Angka ini menunjukkan penguatan sebesar 5,35 persen atau setara dengan 319,12 poin dibandingkan dengan pembukaan perdagangan hari ini.
Sejak awal sesi perdagangan, IHSG langsung melesat tinggi hingga bergerak di kisaran level 6.200 pada sesi perdagangan pertama hari ini.