Stocknesia, JAKARTA — Saham PT XL Axiata Tbk. (EXCL) mencuri perhatian dengan adanya transaksi crossing signifikan di pasar negosiasi senilai Rp9,81 triliun pada hari Rabu (16 April 2025). Momentum ini bertepatan dengan dimulainya operasional XLSmart secara resmi atau legal day one.
Berdasarkan data yang dihimpun dari D’Origin, transaksi crossing saham EXCL ini dieksekusi pada harga Rp2.952 per lembar saham. Jika dibandingkan dengan harga saham EXCL yang berada di level Rp2.180 pada pukul 13.10 WIB, nilai transaksi ini tergolong premium atau di atas harga pasar.

Baca Juga
Data dari RTI Infokom menunjukkan bahwa total 33,2 juta saham EXCL berpindah tangan di pasar negosiasi dan tunai pada hari itu. Rinciannya mencakup 240 lot saham yang ditransaksikan pada harga Rp2.290, 9,4 juta lot saham pada harga Rp2.350, dan 23,8 juta lot saham pada harga Rp3.189 per saham.
: BEI Suspensi Saham Smartfren Telecom (FREN) Imbas Rencana Delisting Usai Merger XLSmart
Perdagangan saham EXCL hari itu mencatatkan fluktuasi harga antara Rp2.160 hingga Rp2.190 per saham. Volume transaksi mencapai 3,72 juta saham dengan nilai total Rp8,11 miliar.
Menjelang penggabungan dengan PT Smartfren Telecom Tbk. (FREN) untuk membentuk PT XLSmart Telecom Sejahtera Tbk. (EXCL), harga saham EXCL mengalami penurunan sebesar 3,96% dalam kurun waktu satu bulan.
Sebagai catatan, Rabu, 16 April 2025, menandai tanggal resmi beroperasinya entitas gabungan XLSmart atau legal day one. Manajemen XLSmart sebelumnya telah mengumumkan bahwa merger antara EXCL dan FREN telah memperoleh lampu hijau dari regulator, termasuk Bursa Efek Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan, serta persetujuan prinsip dari Kementerian Komunikasi dan Digital Republik Indonesia.
XL Axiata Tbk. – TradingView
Sebelumnya, Direktur dan Chief Financial Officer XLSmart, Antony Susilo, menyatakan bahwa fokus utama dirinya dan jajaran direksi XLSmart saat ini tertuju pada proses integrasi. Integrasi ini mencakup berbagai aspek, mulai dari operasional, sistem, hingga sumber daya manusia.
“Kami tengah mengupayakan integrasi yang optimal dan berjalan mulus. Selain itu, kami juga fokus pada penyusunan rencana bisnis yang komprehensif,” ungkap Antony.
Antony juga menambahkan bahwa XLSmart berpotensi menghasilkan sinergi prapajak sebesar US$300 juta hingga US$400 juta per tahun, dengan proyeksi pendapatan proforma mencapai Rp45,8 triliun.
EBITDA XLSmart diperkirakan mencapai Rp22,5 triliun, dengan total pelanggan gabungan sebanyak 94,5 juta dan pangsa pasar gabungan sebesar 25%.
Disclaimer: berita ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya berada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab atas kerugian atau keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.