Jakarta, IDN Times – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) telah menawarkan gagasan pembangunan jalan Tol Puncak kepada sejumlah investor potensial. Akan tetapi, kelanjutan proyek ini masih memerlukan pendalaman lebih lanjut.
Saat ini, inisiatif jalan tol tersebut masih dalam tahap studi kelayakan yang komprehensif. Di samping itu, pemerintah juga memprioritaskan beberapa proyek jalan tol lain yang dinilai memiliki tingkat kelayakan yang lebih tinggi.
“Kami sudah berupaya menawarkan proyek Tol Puncak ini kepada pihak-pihak yang berminat,” ujar Direktur Jenderal Pembiayaan Infrastruktur Kementerian PUPR, Rachman Arief Dienaputra, saat ditemui di Kantor Kementerian PUPR, Jakarta, Jumat (11/4/2025).

Baca Juga
1. Pemerintah berupaya mengurangi ketergantungan pada APBN
Kementerian PUPR menekankan bahwa fokus utama saat ini adalah memperdalam kajian proyek Tol Puncak secara detail. Tujuannya adalah untuk memastikan kebutuhan konstruksi serta menemukan skema pembiayaan yang paling sesuai dan berkelanjutan.
Rachman menjelaskan bahwa kajian yang mendalam sangat penting agar pembangunan dapat terlaksana tanpa terlalu bergantung pada alokasi dana dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
“Saat ini, kami berupaya untuk memastikan bahwa setiap pembangunan infrastruktur dilakukan dengan seminimal mungkin menggunakan dana APBN,” tegasnya.
Rencana Pembangunan Tol Puncak Disetop, Nasibnya Tergantung Prabowo
Rencana Pembangunan Tol Puncak Disetop, Nasibnya Tergantung Prabowo
2. Kementerian PUPR mempertimbangkan opsi pengembangan kawasan
Kementerian PUPR saat ini sedang menjajaki potensi pendanaan proyek Tol Puncak melalui mekanisme pengembangan kawasan, atau yang dikenal sebagai land development.
Rachman menjelaskan bahwa pemerintah tengah mempertimbangkan untuk berperan sebagai pengembang kawasan di sekitar jalur tol. Dengan demikian, keuntungan yang diperoleh dari pengelolaan lahan tersebut dapat digunakan untuk membiayai pembangunan tol, sehingga mengurangi ketergantungan pada APBN.
“Keuntungan yang dihasilkan dari pengembangan kawasan (land development) tersebut akan digunakan untuk pembiayaan tol. Upaya ini sedang kami usahakan,” ungkapnya.
Tol Puncak Mau Dibangun, Bakal Nyambung dengan Tol Bocimi
Tol Puncak Mau Dibangun, Bakal Nyambung dengan Tol Bocimi
3. Kementerian PUPR mengambil inspirasi dari pengembangan kawasan swasta
Terkait opsi pengembangan kawasan, Kementerian PUPR sedang mempelajari skema yang mirip dengan pengembangan kawasan yang telah dilakukan oleh Summarecon dan Pantai Indah Kapuk (PIK).
Rachman menyampaikan bahwa konsep tersebut berpotensi diterapkan di sekitar jalur Tol Puncak. Pihaknya juga tengah menjajaki kemungkinan kerja sama dengan Badan Bank Tanah untuk mewujudkan rencana ini.
“Kami terus berupaya menjalin komunikasi dengan Badan Bank Tanah,” imbuh Rachman.