Tekanan IHSG Turut Melemahkan Saham Emiten Kesehatan, Cermati Rekomendasi Analis

Admin

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Indeks kesehatan atau IDX Healthcare terus melemah, tercatat turun 5,69% secara year to date (YTD) ke level 1.373,66 pada akhir perdagangan Kamis (20/2).

Penurunan indeks ini juga sejalan dengan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang turun 4,12% secara year to date.

Jika dirinci, sejumlah emiten di sektor kesehatan tengah mengalami penurunan harga saham.

Misalnya, PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) turun 11,03% ytd, PT Siloam International Hospitals Tbk (SILO) melemah 9,88% ytd, PT Mitra Keluarga Karyasehat Tbk (MIKA), terjun 4,33% dan PT Medikaloka Hermina Tbk (HEAL) ambles 13,8%.

Baca Juga: Pasar Saham Volatil, Cermati Sektor Rekomendasi Analis Jelang Ramadan dan Lebaran

Investment Analyst Infovesta Kapital Advisori Ekky Topan menerangkan penurunan indeks sektor ini kemungkinan besar disebabkan oleh rotasi sektor serta tekanan yang terjadi secara menyeluruh di IHSG, yang turut menyeret pergerakan saham-saham kesehatan.

Secara valuasi, saham-saham di sektor kesehatan seperti KLBF, MIKA, HEAL, dan SILO memang cukup premium, sementara pertumbuhan kinerja belum seagresif kenaikan harga sahamnya sebelumnya. 

“Hal ini membuat saham-saham tersebut rentan terkena aksi profit taking di tengah kondisi pasar yang kurang kondusif,” ucap Ekky kepada Kontan, Kamis (20/2).

Meskipun ada sentimen cek kesehatan gratis dari pemerintah, dampaknya terhadap emiten kesehatan terbilang minim. Program ini lebih bersifat sosial dan tidak secara langsung meningkatkan pendapatan perusahaan di sektor kesehatan.

“Melihat kondisi saat ini, menurut saya sektor kesehatan masih lebih baik untuk wait and see, sambil menunggu momentum yang lebih kuat untuk masuk,” papar Ekky.

Baca Juga: Selektif Memilih Saham Blue Chip, Simak Rekomendasi Analis Berikut Ini

Ekky menyarankan entry saham PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO) di harga Rp 580-Rp 610 per saham, dengan target harga terdekat di Rp 640-Rp 650 per saham.

Sementara itu, Equity Analyst Indo Premier Sekuritas Imam Gunadi menyampaikan penurunan yang terjadi pada sektor kesehatan merupakan proses normalisasi harga saham pasca pandemi Covid-19. 

  SIDO Chart by TradingView  

“Selama pandemi, permintaan terhadap layanan kesehatan dan alat medis meningkat tajam, mendorong kinerja positif emiten di sektor ini bahkan saham hingga ditransaksikan di harga yang cukup premium,” ujar Imam kepada Kontan, Kamis (20/2).

Seiring meredanya pandemi dan penurunan kasus COVID-19, kebutuhan akan layanan dan produk kesehatan kembali ke tingkat normal, yang berdampak pada penurunan pendapatan beberapa perusahaan di sektor ini dan berimplikasi pada normalisasi harga sahamnya. 

Selain itu, sektor farmasi di Indonesia banyak bergantung pada impor bahan baku. Penguatan dolar Amerika Serikat dapat meningkatkan biaya impor, yang pada gilirannya dapat menekan margin keuntungan perusahaan dan mempengaruhi harga sahamnya.

Baca Juga: IHSG Oversold, Cek Rekomendasi Analis untuk Saham Blue Chip Ini

Imam menambahkan adanya program cek kesehatan gratis berpotensi menjadi sentimen positif bagi emiten yang bergerak di sektor kesehatan. 

Misalnya jika ada warga yang melakukan tes kesehatan membutuhkan vitamin, bisa saja yang menyuplai dari emiten farmasi yang listed, atau ada orang yang melakukan tes kesehatan namun ternyata malah harus dirujuk karena hal tertentu ke rumah sakit, jadi emiten rumah sakit juga akan terdampak positif. 

Secara umum, program ini sebenarnya bagus untuk sektor kesehatan, namun bagaimana implikasi pada kinerja perusahaan, perlu menunggu terlebih dahulu minimal di kuartal II-2025 atau kuartal III-2025 untuk melihat implikasinya pada kinerja perusahaan.

Imam juga menjelaskan selama masih tinggi ketidakpastian atas inflasi dan suku bunga yang mengakibatkan rupiah tertekan, investor sebaiknya mengambil keputusan untuk wait and see

“Investor dapat berinvestasi dulu pada instrumen yang rendah risiko seperti reksa dana pasar uang sambil menunggu katalis positif di pasar,” tutup Imam.

Terpopuler

Bantuan TNI Evakuasi Warga Palestina Gaza ke Nusantara

News

Bantuan TNI: 3 Pesawat Evakuasi Warga Palestina dari Gaza ke Indonesia

Panglima TNI Siapkan Pesawat Angkut Korban Palestina Jakarta – Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto menyatakan telah menyiapkan pesawat untuk mengevakuasi ...

Arus Balik Lebaran Idul Adha: 154 Ribu Kendaraan Padati Jabodetabek

News

Lalu Lintas Arus Balik Lebaran Idul Adha: 154 Ribu Kendaraan Kembali ke Jabodetabek

Arus Balik Idul Adha, 154.443 Kendaraan Kembali ke Jabodetabek Jakarta – Sebanyak 154.443 kendaraan tercatat kembali ke wilayah Jabodetabek pada ...

Warga Pati Diingatkan Polda Jatim: Hindari Generalisasi

News

Pemilik Rental Mobil di Pati Tewas Dikeroyok, Awalnya Hanya 3 Angkot

Pemilik Rental Mobil Dikroyok hingga Meninggal Jakarta – Burhanis (52), pemilik rental mobil Mitra Cempaka di Kemayoran, Jakarta Pusat, meregang ...

News

Bangun Komunitas Penggemar Global, Stanly Raih Pendanaan $8 Juta

Los Angeles – Stanly, platform inovatif yang menghubungkan para penggemar, hari ini mengumumkan pendanaan pra-Seri A senilai $8 juta. Pendanaan ...

Penurunan Produksi Toyota Akibat Persaingan Tiongkok yang Sengit

News

Penurunan Produksi Global Toyota di Bulan Mei Akibat Persaingan Ketat di Tiongkok

Produksi Global Toyota Turun pada Mei Jakarta (ANTARA) – Toyota Motor Corp melaporkan penurunan produksi global sebesar 4,1% pada Mei ...

black samsung android smartphone on orange table

News

Joe Biden Ungkap Urgensi Pemindahan Ibukota

Presiden Joe Biden menyatakan urgensi pemindahan ibu kota Indonesia dari Jakarta ke Kalimantan Timur. Ia menyampaikan alasan tersebut saat bertemu ...

Tinggalkan komentar