Jakarta, IDN Times – Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, baru-baru ini mengumumkan rencana pemberlakuan tarif baru yang signifikan terhadap sektor semikonduktor. Pengumuman resmi mengenai tarif ini diperkirakan akan dirilis dalam waktu dekat, tepatnya dalam satu pekan mendatang. Perluasan cakupan tarif ini akan berdampak pada produk-produk teknologi seperti ponsel pintar dan komputer, yang sebelumnya tidak termasuk dalam daftar tarif, dan kini akan dikategorikan dalam kelompok yang lebih spesifik.
Pernyataan tersebut disampaikan Trump kepada awak media saat berada di pesawat kepresidenan Air Force One. Ia juga mengisyaratkan adanya potensi fleksibilitas bagi perusahaan-perusahaan yang mungkin terkena dampak langsung dari kebijakan baru ini.
Kebijakan tarif baru ini merupakan inisiatif terpisah dari tarif resiprokal yang sebelumnya telah diumumkan, yang menargetkan hampir semua mitra dagang Amerika. Pemerintah AS juga sempat memberikan pengecualian sementara terhadap tarif untuk sejumlah barang elektronik tertentu pada hari Jumat lalu.

Baca Juga
1. Pemerintah akan selidiki rantai pasok elektronik dalam konteks keamanan nasional
Trump kemudian menambahkan pernyataan di platform media sosial mengenai rencana penyelidikan yang lebih mendalam terhadap industri semikonduktor dan rantai pasok elektronik secara keseluruhan. Ia menjelaskan bahwa barang-barang elektronik yang sebelumnya diberikan pengecualian tarif hanya akan dialihkan ke kategori tarif yang berbeda, tanpa menghilangkan potensi dampaknya.
“Kami saat ini sedang melakukan peninjauan terhadap semikonduktor dan seluruh ekosistem rantai pasok elektronik sebagai bagian dari penyelidikan tarif keamanan nasional yang akan datang,” tulis Trump dalam unggahannya.
Sementara itu, Menteri Perdagangan Howard Lutnick mengindikasikan bahwa barang-barang yang sebelumnya dikecualikan dari tarif pada pekan lalu kemungkinan akan dimasukkan kembali ke dalam daftar tarif semikonduktor dalam waktu satu hingga dua bulan ke depan. Ia juga menjelaskan bahwa struktur tarif ini dirancang secara khusus untuk mendorong produksi ulang seluruh komponen penting di dalam negeri.
Hadapi Tarif Trump, Perusahaan Indonesia Siap Investasi di AS
Hadapi Tarif Trump, Perusahaan Indonesia Siap Investasi di AS
2. Target kebijakan adalah menekan ketergantungan pada Asia Tenggara
Pemerintah AS menegaskan bahwa tujuan utama dari penerapan tarif baru ini adalah untuk memacu reshoring, atau pengembalian, industri-industri strategis ke dalam negeri. Industri semikonduktor, produksi chip, dan panel datar secara khusus menjadi sorotan, dengan harapan dapat diproduksi di Amerika Serikat, bukan lagi di negara-negara Asia Tenggara.
“Kita sangat membutuhkan semikonduktor, kita membutuhkan chip, dan kita membutuhkan panel datar. Kita harus mulai memproduksi barang-barang esensial ini di tanah Amerika,” tegas Lutnick, seperti yang dilansir dari ABC News pada Senin (14/4/2025).
Menurutnya, ketergantungan yang berlebihan pada kawasan Asia Tenggara membawa risiko signifikan terhadap stabilitas industri nasional. Tarif khusus yang dirancang ini diharapkan dapat memberikan tekanan yang cukup besar pada perusahaan-perusahaan untuk memindahkan lini produksi mereka kembali ke AS.
Langkah ini merupakan kelanjutan dari serangkaian tarif sektoral lainnya yang sebelumnya telah diumumkan oleh AS, termasuk tarif untuk produk baja, aluminium, dan otomotif. Semua kebijakan ini bertujuan untuk mengurangi defisit perdagangan dan menciptakan lebih banyak lapangan kerja di dalam negeri.
Trump juga mengungkapkan rencananya untuk menerapkan tarif tambahan khusus pada obat-obatan dan produk farmasi.
“Jika terjadi perang atau skenario darurat lainnya, kita tidak boleh bergantung pada China dan negara-negara lain untuk pasokan obat-obatan. Ini bukan ide yang baik, dan perubahan ini akan terjadi dengan sangat cepat,” ujarnya di Air Force One, seperti dikutip dari Fox Business pada Senin (14/4).
Ia juga menyampaikan harapannya agar industri farmasi segera memindahkan fasilitas produksinya ke wilayah AS.
3. Ketidakpastian tarif ganggu raksasa teknologi dan pasar global
Pengumuman mengenai tarif baru ini telah menciptakan gejolak di industri teknologi global, terutama bagi perusahaan-perusahaan teknologi besar yang berbasis di Silicon Valley. Saham perusahaan-perusahaan seperti Apple, Amazon, Meta, dan Nvidia dilaporkan mengalami penurunan sebagai akibat dari ketidakpastian yang disebabkan oleh kebijakan ini.
Analis dari Wedbush, Dan Ives, memberikan pandangannya mengenai dampak potensial dari kebijakan ini terhadap industri teknologi.
“Pemerintah saat ini membingungkan bagi industri dan investor, menciptakan ketidakpastian yang signifikan dan kekacauan bagi perusahaan yang berusaha untuk merencanakan rantai pasok, inventaris, dan permintaan,” kata Ives, seperti yang dikutip dari ABC News.
Ia menambahkan bahwa arah kebijakan yang terus berubah membuat para pelaku industri kesulitan dalam menyusun strategi jangka panjang yang efektif.
Sebelumnya, AS telah mengumumkan tarif sebesar 145 persen untuk produk-produk yang berasal dari China, serta tarif 10 persen untuk mitra dagang lainnya. Namun, hanya beberapa hari setelah pemberlakuan tarif tersebut pada tanggal 9 April, Trump mengumumkan penangguhan selama 90 hari dan memberikan pengecualian untuk produk elektronik tertentu.
Kementerian Perdagangan China memberikan tanggapan hati-hati terhadap kebijakan pengecualian tersebut. Mereka menyebut langkah itu sebagai sinyal awal yang positif, tetapi tetap mendesak agar semua tarif lainnya dicabut sepenuhnya oleh AS.
Trump Batal Kenakan Tarif Resiprokal untuk Produk Elektronik China
Trump Batal Kenakan Tarif Resiprokal untuk Produk Elektronik China