Bank Indonesia (BI) kembali menggelar Rapat Dewan Gubernur (RDG) bulanan yang krusial, berlangsung selama dua hari, tepatnya pada tanggal 22 dan 23 April 2025. Fokus utama dalam pertemuan penting ini adalah pembahasan mendalam mengenai arah kebijakan moneter yang akan diambil, termasuk penetapan suku bunga acuan yang dikenal sebagai BI Rate.
Pada pertemuan sebelumnya, BI telah mengambil keputusan untuk mempertahankan suku bunga acuan pada level 5,75 persen. Selain itu, suku bunga Deposit Facility tetap stabil di angka 5,0 persen, sementara suku bunga Lending Facility berada di posisi 6,5 persen.

Baca Juga
Keputusan final dari hasil RDG bulan April ini akan secara resmi diumumkan oleh BI melalui konferensi pers yang akan diselenggarakan secara daring pada hari Rabu (23/4) besok, tepat pukul 14.00 WIB.
Seperti yang tertera di laman resmi Bank Indonesia, suku bunga acuan, atau BI Rate, adalah suku bunga yang secara resmi ditetapkan oleh BI dan dijadikan sebagai tolok ukur utama oleh seluruh lembaga keuangan di Indonesia dalam menentukan tingkat suku bunga pinjaman maupun tabungan yang berlaku.
Dengan kata lain, setiap perubahan pada BI Rate akan secara langsung memengaruhi tingkat suku bunga yang diterapkan oleh perbankan di tanah air.
Implikasi Perubahan Suku Bunga Acuan BI
Ketika BI Rate mengalami kenaikan, umumnya bank-bank akan merespons dengan menaikkan suku bunga kredit dan deposito. Akan tetapi, perlu diingat bahwa transmisi kebijakan ini memerlukan waktu, sehingga dampaknya tidak akan langsung terasa secara instan.
Sebaliknya, ketika suku bunga acuan mengalami penurunan, suku bunga kredit dan simpanan perbankan juga cenderung mengalami penurunan yang serupa.
Perubahan suku bunga ini memiliki dampak signifikan terhadap aktivitas ekonomi masyarakat secara keseluruhan. Apabila suku bunga kredit turun, masyarakat cenderung lebih termotivasi untuk mengajukan pinjaman, misalnya untuk keperluan modal usaha atau pengembangan bisnis yang sedang dijalankan.
Namun, jika suku bunga justru tinggi, masyarakat akan lebih berhati-hati dan mempertimbangkan segala sesuatunya dengan matang sebelum memutuskan untuk meminjam uang ke bank, terutama karena beban bunga yang harus ditanggung akan menjadi lebih besar.
Di sisi lain, suku bunga yang tinggi juga dapat membuat produk tabungan dan deposito menjadi lebih menarik bagi masyarakat. Banyak orang akan memilih untuk menyimpan uang mereka di bank dengan harapan mendapatkan imbal hasil yang lebih menguntungkan. Sebaliknya, jika suku bunga simpanan rendah, dana yang dimiliki masyarakat cenderung dialihkan untuk keperluan konsumsi atau investasi di sektor riil.
Keputusan yang akan diambil oleh BI terkait arah suku bunga untuk bulan ini sangat dinantikan oleh berbagai pihak, khususnya di tengah dinamika ekonomi global dan domestik yang terus mengalami perkembangan pesat.