Stocknesia – JAKARTA. Guna mempertahankan keseimbangan rasio utang yang berdenominasi dalam mata uang dolar Amerika Serikat (AS), PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG) mengimplementasikan strategi lindung nilai.
Hingga tanggal 31 Desember 2024, total pinjaman perusahaan, setelah pinjaman dalam mata uang dolar AS yang telah dilindungi nilainya dievaluasi menggunakan kurs lindung nilai yang berlaku, tercatat sebesar Rp 30,19 triliun, sementara total pinjaman senior mencapai Rp 627 miliar.

Baca Juga
Dengan ketersediaan kas senilai Rp1,48 triliun, angka pinjaman bersih TBIG secara keseluruhan menjadi Rp 28,71 triliun. Apabila menggunakan perhitungan EBITDA kuartal IV-2024 yang disetahunkan, maka rasio total pinjaman bersih terhadap EBITDA berada di angka 4,9 kali.
Beban Meningkat, Laba Bersih Tower Bersama Infrastructure (TBIG) Menyusut 12,73% di Tahun 2024
Direktur & CFO Tower Bersama Infrastructure, Helmy Yusman, menyampaikan bahwa manajemen secara berkelanjutan memperluas eksposur di pasar pinjaman rupiah dan obligasi rupiah, yang kini mencakup separuh dari total keseluruhan utang pada penghujung tahun 2024.
“Untuk pinjaman yang menggunakan mata uang dolar AS, kami menerapkan strategi lindung nilai dengan cermat dan terukur. Langkah ini diharapkan dapat melindungi TBIG dari fluktuasi dan tekanan yang dialami oleh nilai tukar rupiah belakangan ini,” ungkapnya kemarin.
TBIG Chart by TradingView