Stocknesia, Jakarta – Di tengah gejolak pasar global yang semakin terasa akibat kebijakan tarif yang diterapkan Amerika Serikat, Bank DBS Indonesia memberikan rekomendasi kepada para investor. Saran utama yang disampaikan adalah memperkuat struktur portofolio investasi untuk menghadapi ketidakpastian ini. Hou Wey Fook, Chief Investment Officer Bank DBS, menekankan pentingnya diversifikasi portofolio dengan menjaga keseimbangan alokasi aset antara instrumen publik dan privat, termasuk alokasi ke dana lindung nilai (hedge fund).
“Guna membangun ketahanan portofolio dalam menghadapi potensi guncangan pasar, para investor sangat disarankan untuk meningkatkan proteksi terhadap potensi kerugian. Salah satu caranya adalah melalui peningkatan eksposur terhadap emas dan aset privat,” jelas Wey Fook dalam sebuah media briefing yang diselenggarakan secara daring pada hari Rabu, 9 April 2025.

Baca Juga
Wey Fook menjelaskan lebih lanjut bahwa kebijakan yang diambil oleh Presiden AS, Donald Trump, telah memicu peningkatan permintaan terhadap aset safe haven, khususnya dalam jangka pendek. Selain itu, kekhawatiran mengenai kondisi fiskal Amerika Serikat juga mendorong peningkatan permintaan terhadap aset-aset tersebut dalam jangka panjang. Imbasnya, harga emas mengalami kenaikan yang signifikan.
Analisis yang dilakukan oleh DBS menunjukkan bahwa dalam kondisi finansial yang penuh tekanan, portofolio dengan komposisi 40/30/30 (40 persen ekuitas, 30 persen obligasi, dan 30 persen aset alternatif) mengalami penurunan yang lebih moderat dibandingkan dengan portofolio yang lebih agresif dengan komposisi 60/40. “Berdasarkan data penurunan yang dianalisis dari periode Desember 2007 hingga September 2023, portofolio 40/30/30 mencatatkan volatilitas tahunan sebesar 9,3 persen, sementara portofolio 60/40 menunjukkan volatilitas yang lebih tinggi, yaitu sebesar 11,4 persen,” ungkap Wey Fook.
Di pasar Indonesia, harga emas yang diproduksi oleh PT Aneka Tambang Tbk. (Antam) juga mengalami peningkatan yang signifikan pada perdagangan hari Kamis, 10 April 2025. Harga emas Antam hari ini tercatat melonjak sebesar Rp 34 ribu, mencapai Rp 1.846.000, dibandingkan dengan harga pada hari sebelumnya.
Mengutip data dari laman Logam Mulia, harga emas hari ini berada pada level Rp 1.846.000 per gram. Harga ini merupakan rekor tertinggi untuk emas Antam. Pada perdagangan hari Rabu kemarin, 9 April 2025, harga emas tercatat sebesar Rp 1.812.000 per gram, naik Rp 35 ribu dibandingkan hari Selasa yang sebesar Rp 1.777.000 per gram. Harga jual kembali (buyback) emas batangan Antam hari ini juga mengalami kenaikan sebesar Rp 35 ribu, menjadi Rp 1.696.000 per gram.
Pilihan Editor: Pembentukan Koperasi Desa Merah Putih Membutuhkan Dana Rp 400 Triliun
Ilona Estherina turut berkontribusi dalam penulisan artikel ini.