Stocknesia JAKARTA. PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) optimis mampu mempertahankan momentum positif kinerja yang telah dicapai, bahkan setelah melewati kuartal I-2025.
Seperti yang telah diketahui, ANTM berhasil mencatatkan pertumbuhan penjualan bersih yang signifikan, yakni sebesar 203% secara tahunan atau year on year (yoy), mencapai Rp 26,15 triliun pada kuartal I-2025. Sejalan dengan peningkatan tersebut, laba bersih ANTM melonjak tajam hingga 1.003% yoy, menjadi Rp 2,32 triliun.

Baca Juga
Kinerja operasional ANTM pun menunjukkan performa yang menggembirakan. Volume penjualan emas ANTM meningkat sebesar 92,96% yoy, menjadi 13,7 ton pada kuartal I-2025.
Tidak hanya emas, volume penjualan nikel ore ANTM juga mengalami peningkatan sebesar 280% yoy, mencapai 3,8 juta wet metrik ton (wmt) pada kuartal I-2025. Selain itu, ANTM juga mencatatkan penjualan feronikel sebanyak 4,8 kilo ton Ni, serta bauksit sebesar 0,5 juta wmt dalam periode tiga bulan pertama tahun 2025.
Aneka Tambang (ANTM) Menjamin Ketersediaan Pasokan Emas Batangan Logam Mulia
Direktur Utama Aneka Tambang, Nicolas D. Kanter, menjelaskan bahwa pencapaian kinerja yang gemilang pada kuartal I-2025 merupakan cerminan keberhasilan ANTM dalam mengimplementasikan strategi pemasaran yang inovatif, melakukan pengendalian biaya secara disiplin, serta menerapkan praktik pertambangan yang berkelanjutan.
“Kami memasarkan produk dengan cara yang inovatif, efektif, dan efisien, serta memastikan struktur arus kas perusahaan tetap solid,” ungkapnya dalam acara Earning Calls, Jumat (9/5).
Lebih lanjut, beliau menambahkan bahwa pihaknya telah menyusun strategi jangka panjang untuk memperkuat rantai nilai dari setiap komoditas yang dimiliki.
Sebagai contoh, di tengah tren kenaikan harga emas yang diikuti dengan tingginya permintaan terhadap produk logam mulia, ANTM terus berupaya untuk menjamin ketersediaan pasokan produk tersebut bagi para konsumen.
ANTM Chart by TradingView
Di sektor hulu, ANTM berfokus pada penguatan produksi emas di tambang milik perusahaan yang berlokasi di Pengkor, Jawa Barat. Selain itu, ANTM juga telah menjalin kerjasama strategis dengan PT Freeport Indonesia (PTFI) untuk memfasilitasi proses pemurnian emas di fasilitas yang terletak di Gresik, Jawa Timur.
“Kami sudah melakukan offtake sebanyak 30 ton emas dari Freeport. Kerjasama ini sudah berjalan sejak Januari lalu, meskipun belum mencapai kapasitas penuh sebesar 30 ton,” jelas Nico.
Aneka Tambang (ANTM) Luncurkan Platform Digital untuk Transaksi Jual Beli Logam Mulia
Menambahkan, Direktur Keuangan Arianto Sabtonugroho menyatakan bahwa, dengan berbagai upaya yang telah dilakukan, ANTM berharap volume penjualan emas pada tahun 2025 dapat setidaknya menyamai pencapaian pada tahun 2024, yaitu sebesar 43,8 ton.
“Kami berharap tren permintaan emas di kalangan konsumen ritel akan terus mengalami peningkatan,” ujarnya dalam acara yang sama.
Sementara itu, untuk komoditas nikel dan bauksit, ANTM telah memiliki panduan produksi yang mengacu pada Rencana Kerja dan Anggaran Biaya (RKAB). Dalam RKAB tersebut, ANTM memperoleh kuota produksi sebesar 16,9 juta wmt untuk nikel dan 3,5 juta wmt untuk bauksit pada tahun 2025.
Prospek Menjanjikan Aneka Tambang (ANTM) di Tengah Lonjakan Harga Emas, Inilah Rekomendasinya
Manajemen ANTM berkomitmen untuk memenuhi target produksi tersebut secepat mungkin. Bahkan, perusahaan BUMN ini sedang mengajukan permohonan peningkatan kuota produksi dalam RKAB 2025 kepada pemerintah. Dalam permohonan tersebut, ANTM mengusulkan peningkatan produksi nikel menjadi 21 juta wmt dan bauksit menjadi 5 juta wmt.