Stocknesia – JAKARTA. Kementerian Keuangan telah mempersiapkan penerbitan seri Surat Berharga Negara (SBN) ritel SR022, menyusul suksesnya penutupan penawaran ST014 pada Rabu, 16 April lalu. Seri terbaru ini dijadwalkan untuk mulai ditawarkan kepada masyarakat pada bulan Mei mendatang.
Direktur Pembiayaan Syariah, Tony Prianto, menyampaikan bahwa dinamika pasar keuangan global yang cukup tinggi saat ini terhadap pasar SBN masih dapat dikelola dengan baik. Oleh karena itu, penawaran SBN selanjutnya, yakni SR022, diharapkan dapat berjalan sesuai rencana, yaitu pada pertengahan bulan Mei yang akan datang.

Baca Juga
Kendati demikian, ia menjelaskan bahwa detail mengenai tenor dan tanggal pasti dimulainya masa penawaran SR022 masih dalam tahap pembahasan dan belum diputuskan.
“Untuk SR022, ketentuan mengenai terms-nya masih belum difinalisasi,” ujarnya.
ST014 Capai Target, Surat Utang Pemerintah Lebih Menarik dari Surat Utang Korporasi?
Tony menegaskan bahwa kinerja pembiayaan anggaran selama Kuartal I 2025 berjalan sesuai dengan jalur yang telah ditetapkan (on track).
“Penerbitan SBN ritel akan senantiasa disesuaikan dengan strategi pembiayaan APBN, dengan tetap memperhatikan pengendalian biaya dan risiko,” imbuhnya.
Merujuk pada informasi terkini dari Kementerian Keuangan, SR022 direncanakan untuk ditawarkan mulai tanggal 16 Mei hingga 18 Juni mendatang. Tony menambahkan bahwa mekanisme penerbitan SR022 akan serupa dengan SBN Ritel yang telah diterbitkan sebelumnya.
“Proses pemesanan dapat dilakukan secara online oleh para investor melalui mitra distribusi yang telah menjalin kerja sama dengan pemerintah,” jelasnya.
Pemerintah Targetkan Lelang SBN pada Kuartal II-2025 Sebesar Rp 190 Triliun
Sebagai informasi tambahan, ST014 yang mulai ditawarkan sejak tanggal 7 Mei lalu, telah berhasil mencatatkan penjualan sebesar Rp 22,3 triliun, melampaui target awal yang ditetapkan pada angka Rp 15 triliun. Tingginya minat investor terhadap ST014 didorong oleh beberapa faktor, salah satunya adalah adanya jatuh tempo SR06 pada tanggal 10 Maret lalu.
Tony mengamati bahwa meskipun pemesanan selama periode libur dan cuti bersama hari raya Nyepi dan Idul Fitri tidak terlalu signifikan, permintaan kembali mengalami peningkatan setelah periode liburan usai, khususnya menjelang hari terakhir masa penawaran.