Sentimen Positif: Pasar Saham Asia Melesat Setelah Jeda Tarif Trump

JAKARTA, KOMPAS.com – Sentimen positif menyelimuti pasar modal Asia-Pasifik pada perdagangan Kamis (10 April 2025) pagi ini. Hal ini dipicu oleh reli signifikan yang terjadi di Wall Street, bahkan tercatat sebagai yang terbesar sejak krisis finansial global tahun 2008 silam.

Katalis utama dari lonjakan tersebut adalah pengumuman mengejutkan dari Presiden AS, Donald Trump, terkait penangguhan sementara (selama 90 hari) atas rencana kenaikan tarif yang menyasar hampir seluruh negara, dengan pengecualian China.

Bursa saham Jepang memimpin penguatan di kawasan Asia. Indeks Nikkei 225, sebagai tolok ukur utama, melesat hingga 8,24 persen. Sementara itu, indeks Topix yang lebih luas, turut meroket dengan kenaikan sebesar 7,33 persen.

Baca juga: Ada Jeda Tarif Trump, Bitcoin Melonjak

Di Korea Selatan, indeks Kospi juga menunjukkan performa impresif dengan kenaikan sebesar 4,8 persen, diikuti oleh penguatan indeks saham berkapitalisasi kecil, *Kosdaq, sebesar 4,2 persen.

Australia pun tak ketinggalan, dengan indeks S&P/ASX 200 mencatatkan kenaikan sebesar 5,09 persen di sesi awal perdagangan.

Perhatian investor kini tertuju pada pergerakan saham-saham di pasar China, terutama setelah AS secara resmi menaikkan tarif impor dari negara tersebut menjadi 125 persen. Langkah ini merupakan respons terhadap rencana pembalasan dari Beijing yang menetapkan tarif sebesar 84 persen untuk barang-barang impor dari AS.

Kontrak berjangka untuk indeks Hang Seng Hong Kong diperdagangkan pada level 20.180, mengindikasikan potensi pembukaan yang sedikit lebih rendah dibandingkan dengan penutupan hari Rabu yang berada di angka 20.264,49.

Wall Street

Pengumuman terkait penundaan tarif oleh Trump sontak memicu reli yang luar biasa di bursa saham Wall Street.

Indeks S&P 500 mengalami lonjakan signifikan sebesar 9,52 persen, mencapai level 5.456,90. Kenaikan ini merupakan yang terbesar dalam satu hari sejak tahun 2008, sekaligus menjadi kenaikan harian terbesar ketiga dalam sejarah pasca-Perang Dunia II.

Dow Jones Industrial Average juga mencatatkan penguatan yang substansial, naik sebesar 2.962,86 poin atau setara dengan 7,87 persen, mencapai level 40.608,45. Persentase kenaikan harian ini merupakan yang terbesar sejak bulan Maret 2020.

Sementara itu, Nasdaq Composite melambung tinggi sebesar 12,16 persen dan ditutup pada level 17.124,97, menandai kenaikan harian terbesar sejak Januari 2001 sekaligus menjadi hari terbaik kedua sepanjang sejarah indeks tersebut.

Baca juga: Wall Street Menghijau Sambut Perubahan Tarif Trump, S&P 500 Meroket 9,52 Persen

Terpopuler

Bantuan TNI Evakuasi Warga Palestina Gaza ke Nusantara

News

Bantuan TNI: 3 Pesawat Evakuasi Warga Palestina dari Gaza ke Indonesia

Panglima TNI Siapkan Pesawat Angkut Korban Palestina Jakarta – Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto menyatakan telah menyiapkan pesawat untuk mengevakuasi ...

Arus Balik Lebaran Idul Adha: 154 Ribu Kendaraan Padati Jabodetabek

News

Lalu Lintas Arus Balik Lebaran Idul Adha: 154 Ribu Kendaraan Kembali ke Jabodetabek

Arus Balik Idul Adha, 154.443 Kendaraan Kembali ke Jabodetabek Jakarta – Sebanyak 154.443 kendaraan tercatat kembali ke wilayah Jabodetabek pada ...

Warga Pati Diingatkan Polda Jatim: Hindari Generalisasi

News

Pemilik Rental Mobil di Pati Tewas Dikeroyok, Awalnya Hanya 3 Angkot

Pemilik Rental Mobil Dikroyok hingga Meninggal Jakarta – Burhanis (52), pemilik rental mobil Mitra Cempaka di Kemayoran, Jakarta Pusat, meregang ...

News

Bangun Komunitas Penggemar Global, Stanly Raih Pendanaan $8 Juta

Los Angeles – Stanly, platform inovatif yang menghubungkan para penggemar, hari ini mengumumkan pendanaan pra-Seri A senilai $8 juta. Pendanaan ...

Penurunan Produksi Toyota Akibat Persaingan Tiongkok yang Sengit

News

Penurunan Produksi Global Toyota di Bulan Mei Akibat Persaingan Ketat di Tiongkok

Produksi Global Toyota Turun pada Mei Jakarta (ANTARA) – Toyota Motor Corp melaporkan penurunan produksi global sebesar 4,1% pada Mei ...

black samsung android smartphone on orange table

News

Joe Biden Ungkap Urgensi Pemindahan Ibukota

Presiden Joe Biden menyatakan urgensi pemindahan ibu kota Indonesia dari Jakarta ke Kalimantan Timur. Ia menyampaikan alasan tersebut saat bertemu ...

Tinggalkan komentar