Stocknesia – JAKARTA. PT XL Axiata Tbk (EXCL) dan PT Smartfren Telecom Tbk (FREN) telah resmi mendapatkan lampu hijau dari para pemegang saham masing-masing. Persetujuan ini diperoleh melalui Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) yang diselenggarakan pada tanggal 25 Maret 2025 lalu.
Direktur sekaligus Chief Financial Officer XLSmart, Antony Susilo, menyampaikan bahwa saat ini fokus utama jajaran direksi adalah pada proses integrasi. Integrasi ini mencakup berbagai aspek, mulai dari operasional, sistem, hingga sumber daya manusia (karyawan) antara EXCL dan FREN.

Baca Juga
“Kami tengah mempertimbangkan dengan cermat cara terbaik untuk menjalankan integrasi ini secara efektif dan efisien. Selain itu, prioritas kami saat ini adalah menyusun rencana bisnis yang komprehensif,” jelasnya. XLSmart memperkirakan potensi sinergi sebelum pajak mencapai US$ 300 juta hingga US$ 400 juta per tahun.
Di tengah dinamika ekonomi dan penurunan daya beli masyarakat, EXCL dipandang sebagai salah satu opsi investasi yang defensif. Sementara sektor konsumsi lain mengalami tekanan, permintaan terhadap layanan telekomunikasi, seperti pulsa dan paket data, tetap stabil, bahkan cenderung mengalami peningkatan.
Analis OCBC Sekuritas, Gani, berpendapat bahwa sektor telekomunikasi telah menjadi kebutuhan pokok baru di era digital, setara dengan listrik dan air. Dalam kondisi ekonomi yang kurang menguntungkan, masyarakat tetap mengutamakan pembelian pulsa dan paket data untuk keperluan komunikasi, akses informasi, pekerjaan, dan hiburan.
Stocknesiarger: Momentum Positif bagi PT XL Axiata Tbk (EXCL)
“Tren yang kami amati saat ini adalah masyarakat cenderung mengurangi pengeluaran untuk konsumsi sekunder, seperti makanan ringan atau rokok, dibandingkan kehilangan akses internet,” ungkap seorang analis pasar modal dalam keterangannya pada Rabu (16/4).
Gani menambahkan bahwa perilaku konsumen ini menjadikan emiten seluler seperti EXCL sebagai perusahaan yang relatif tahan terhadap tekanan eksternal, termasuk inflasi dan penurunan daya beli. Laporan kinerja EXCL juga menunjukkan stabilitas pendapatan yang berasal dari layanan data, yang merupakan kontributor utama terhadap total pendapatan perusahaan.
Selain itu, strategi digitalisasi dan perluasan jaringan 4G, serta persiapan untuk implementasi 5G, semakin memperkuat posisi EXCL dalam mempertahankan dan meningkatkan jumlah pelanggannya. “Hal ini memberikan prospek jangka panjang yang menarik bagi investor yang mencari saham dengan tingkat risiko yang lebih rendah dalam situasi ekonomi yang penuh ketidakpastian,” ujarnya.
XLSmart diproyeksikan akan mencatatkan pendapatan proforma sebesar Rp 45,8 triliun. EBITDA XLSmart diperkirakan mencapai Rp 22,5 triliun, dengan total pelanggan gabungan sebanyak 94,5 juta dan pangsa pasar sebesar 25%.
Deputi Head of Research Sucor Sekuritas, Paulus Jimmy, menyoroti potensi keuntungan sinergi XLSmart yang berasal dari efisiensi belanja modal, belanja operasional, dan biaya sewa.
Diperkirakan seluruh proses integrasi akan memakan waktu kurang lebih dua tahun, serupa dengan proses merger yang terjadi antara PT Indosat Tbk. (ISAT) dan PT Hutchison 3 Indonesia pada tahun 2022 lalu.
XL Axiata (EXCL) Mendapatkan Persetujuan Merger, Simak Rekomendasi Sahamnya
“Kami memprediksi bahwa biaya integrasi satu kali yang mungkin timbul pada semester pertama tahun 2025 akan diimbangi oleh sinergi jangka pendek selama proses merger berlangsung,” kata Paulus dalam risetnya yang diterbitkan pada 11 Maret 2025.
Entitas hasil merger, XLSmart, akan melakukan efisiensi dengan menonaktifkan sekitar 20%–30% dari 67.000 menara yang tumpang tindih, serta memiliki total spektrum telekomunikasi sebesar 152 MHz.
Analis UOB Kay Hian Sekuritas, Paula Ruth, menyoroti rencana ekspansi agresif EXCL di segmen fixed broadband dan seluler. Oleh karena itu, ia merekomendasikan pembelian saham EXCL dengan target harga Rp 3.300 per saham.
EXCL mencatatkan kenaikan laba bersih sebesar 44,72% secara tahunan (yoy) menjadi Rp 1,81 triliun pada tahun 2024. Peningkatan laba ini didukung oleh pertumbuhan pendapatan sebesar 6,4% menjadi Rp 34,39 triliun sepanjang tahun 2024.
Paulus menekankan bahwa merger antara EXCL dan FREN akan memberikan keuntungan jangka panjang bagi entitas baru hasil merger. Keuntungan utama adalah entitas baru ini akan memiliki 94 juta pelanggan, dengan pendapatan gabungan sebesar US$ 2,8 miliar dan EBITDA sebesar US$ 1,4 miliar pasca-merger.
“Dan total spektrum telekomunikasi sebesar 152 MHz,” tegas Jimmy. Lebih lanjut, XLSmart akan melakukan penghematan dengan menonaktifkan sekitar 20-30% dari 67.000 menara yang lokasinya saling berdekatan.