Stocknesia, JAKARTA — Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN), Luhut Binsar Pandjaitan, mengimbau masyarakat untuk tidak bereaksi berlebihan terhadap fluktuasi nilai tukar rupiah terhadap dolar AS, termasuk penurunan tajam pada Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).
Menurut Luhut, pergerakan naik turun nilai rupiah dan IHSG merupakan dinamika yang lazim dalam perekonomian.

Baca Juga
“Kami memang telah memperkirakan adanya koreksi pada nilai rupiah dan pasar saham. Ini masih selaras dengan kondisi yang terjadi di negara-negara lain, jadi tidak perlu panik atau berlebihan menyikapi hal ini. Ini adalah bagian dari dinamika ekonomi,” ungkapnya saat memberikan keterangan dalam Sarasehan Ekonomi bersama Presiden RI di Menara Mandiri, Jakarta, pada hari Selasa, 8 April 2025.
: IHSG Ambrol 7,9%, Investor Perlu Optimistis atau Pesimistis?
Luhut menjelaskan bahwa penurunan pasar saham juga dialami oleh beberapa negara lain sebagai dampak dari kebijakan tarif impor yang diterapkan oleh AS. Sebagai contoh, ia menyoroti penurunan signifikan pada pasar saham Nasdaq yang mencapai hampir 2.000 poin.
Mantan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) ini mengajak semua pihak untuk melakukan introspeksi. Ia menekankan pentingnya mencari peluang bisnis di negara-negara lain selain AS, terutama saat tarif impor tinggi diberlakukan.
: : IHSG Terjun Bebas, Liberation Day Donald Trump Jadi Mimpi Buruk
Luhut memberikan contoh kebijakan yang pernah diambil pada masa pemerintahan Presiden Soeharto, yaitu Instruksi Presiden (Inpres) No.90/1985 tentang Pedoman Penyelenggaraan Hubungan Dagang Langsung antara Indonesia-China.
Sejalan dengan hal tersebut, ia menyatakan bahwa pemerintah akan melakukan upaya negosiasi yang dikoordinasikan oleh Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian.
: : IHSG Ambles 7,9% Setelah Idulfitri, Kemenkeu: Masih Moderat
“Indonesia telah menyiapkan proposal konkret untuk negosiasi tarif dengan Amerika. Proposal ini dirancang untuk menjawab keinginan dan permasalahan yang disampaikan oleh Amerika, terutama melalui USTR [United States Trade Representatives, red],” jelasnya.
Rencananya, delegasi RI yang akan bernegosiasi dengan pemerintahan Trump akan bertolak ke AS pada tanggal 17 April mendatang. Delegasi tersebut akan terdiri dari Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, dan Menteri Luar Negeri Sugiono.
Sementara itu, di dalam negeri, Bursa Efek Indonesia (BEI) sempat menghentikan sementara perdagangan (trading halt) pada pagi hari ini, Selasa (8/4/2025). Pembekuan perdagangan saham tersebut diberlakukan pada pukul 09.00 waktu Jakarta Automated Trading System (JATS) setelah IHSG mengalami penurunan lebih dari 8%.
Selain itu, nilai mata uang rupiah di pasar Non-Deliverable Forward (NDF) sempat menembus angka Rp17.000 per dolar AS sebagai akibat dari implementasi tarif impor oleh AS terhadap sejumlah negara.