Stocknesia, Jembrana, Bali – PT ASDP Indonesia Ferry mencatat lonjakan signifikan dalam pergerakan masyarakat yang meninggalkan Pulau Bali menuju Jawa selama periode mudik Idul Fitri 2025. Hampir setengah juta orang tercatat menyeberang melalui jalur laut.
Berdasarkan data yang dirilis oleh ASDP di Jembrana pada Minggu, 13 April 2025, sejumlah 494.645 penumpang melakukan perjalanan keluar Bali melalui Pelabuhan Gilimanuk, Jembrana, dengan tujuan Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi, Jawa Timur. Periode pemantauan mudik ini berlangsung dari tanggal 21 hingga 31 Maret 2025.

Baca Juga
“Secara keseluruhan, operasional penyeberangan berjalan dengan baik, terkendali, dan dengan minim hambatan. Keberhasilan ini tak lepas dari sinergi yang solid dengan berbagai pihak terkait,” ungkap Direktur Utama PT ASDP Indonesia Ferry, Heru Widodo.
Dalam upaya memberikan layanan penyeberangan yang optimal, Heru Widodo menekankan bahwa pihaknya selalu mengutamakan keselamatan, kenyamanan, dan kelancaran bagi seluruh pengguna jasa.
Guna memantau jalannya operasional pelabuhan secara efektif, ASDP mengaktifkan posko khusus yang berfungsi untuk melakukan monitoring secara *real time*, evaluasi harian, serta memastikan kesiapsiagaan petugas selama 24 jam.
Menurutnya, salah satu inisiatif yang memberikan dampak positif signifikan adalah penerapan sistem pemesanan tiket daring melalui aplikasi Ferizy.
“Sistem tiket daring ini terbukti sangat membantu dalam mengatur distribusi kendaraan dan mengurangi potensi antrean yang panjang di pelabuhan. Kami terus mengimbau masyarakat untuk memanfaatkan aplikasi Ferizy dalam pembelian tiket dan tiba di pelabuhan sesuai dengan jadwal yang tertera pada tiket,” jelas Heru.
Selain penerapan sistem tiket daring untuk mengelola arus kedatangan pemudik di pelabuhan, PT ASDP Indonesia Ferry juga berupaya meningkatkan kenyamanan penumpang melalui program “Serunya Mudik Bareng Anak (Semarak)”.
Heru menjelaskan bahwa program tersebut diimplementasikan di empat pelabuhan utama, termasuk Ketapang dan Gilimanuk. Inisiatif ini meliputi penyediaan ruang bermain dan berbagai aktivitas interaktif, seperti mewarnai, bermain seluncuran, menyusun balok, serta sesi mendongeng bersama pendamping terlatih bagi anak-anak.
“Program ini bertujuan untuk mengurangi rasa jenuh pada anak-anak selama perjalanan dan menciptakan suasana yang lebih menyenangkan serta nyaman di area pelabuhan,” tambahnya.
Selama periode arus mudik Hari Raya Idul Fitri, Pelabuhan Gilimanuk menjadi titik keberangkatan utama bagi para pemudik yang hendak menyeberang ke Pulau Jawa.
Untuk memberikan pelayanan terbaik bagi para pemudik, berbagai instansi terkait, termasuk PT ASDP Indonesia Ferry, Polres Jembrana, Dinas Perhubungan Jembrana, hingga BMKG, bekerja sama secara erat sesuai dengan bidang keahlian masing-masing.
Secara umum, meskipun antrean kendaraan tak terhindarkan, arus mudik yang melalui Pelabuhan Gilimanuk berjalan dengan lancar dan aman.
Pilihan Editor: Profil Koperasi Melania yang Diduga Gagal Bayar Anggotanya Sekitar Rp 210 Miliar