Prospek Harga Minyak Mentah Dunia Tertekan Suplai Hingga Kebijakan Tarif Trump

Admin

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Harga minyak dunia diperkirakan masih tertekan di tahun 2025. Persoalan suplai hingga perang dagang membayangi prospek harga minyak dunia.

Berdasarkan Trading Economics, harga minyak WTI berada di US$ 69,89 per barel atau naik 0,19% dalam 24 jam terakhir pada Senin (3/3) pukul 19.12 WIB. Minyak Brent juga menguat 0,31% ke US$ 73,03 per barel.

Namun, sepekan terakhir keduanya masih tertekan, masing-masing 1,15% dan 2,37%. Penurunan itu mengakumulasi pelemahan harga minyak WTI dan Brent sebesar 3,87% dan 4,19% dalam sebulan.

Analis Doo Financial Futures Lukman Leong mengatakan, penopang harga minyak saat ini berangkat dari pelarangan Chevron beroperasi di Venezuela. Hal itu berpotensi menghilangkan 200.000 barel per hari (bph).

Baca Juga: Harga Minyak Dunia Menuju Penurunan Bulanan Pertama Sejak November, Jumat (28/2)

Selain itu, hasil yang kurang baik dalam perbincangan Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump dengan Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy. Hal itu dinilai akan menunda diakhirinya sanksi minyak Rusia.

Meski begitu, Lukman menilai jika sanksi dibuka pun hanya akan sedikit membantu harga minyak. “Secara pasokan tidak akan berbeda banyak juga karena selama ini minyak Rusia masih dapat diserap China dan India,” ujarnya kepada Kontan.co.id, Senin (3/3).

Analis Finex Bisnis Solusi Future Brahmantya Himawan menambahkan, harga minyak juga menghadapi tekanan jual yang tajam karena ancaman tarif tambahan dari Trump. Hal tersebut meningkatkan kekhawatiran pertumbuhan ekonomi global.

Pengenaan tarif tambahan dari Trump pada China diperkirakan akan membuat produk-produk China kurang kompetitif di pasar global. “Skenario seperti itu menunjukkan prospek permintaan minyak yang lemah, mengingat China adalah importir minyak terbesar ke-2 di dunia,” terangnya. 

Untuk semester I 2025, Lukman berpandangan, sentimen yang mempengaruhi pergerakan harga minyak cukup beragam. Setelah sempat didukung oleh rusaknya pipa minyak Caspian di Kazakhstan, tetapi ternyata output masih sempat mencapai rekor produksi 2,12 juta bph.

“Sementara itu, rencana Rusia untuk menghidupkan kembali projek minyak di Kurdistan berpotensi menambahkan suppai 300.000 bph,” katanya.

Dus, Lukman memperkirakan harga minyak pada semster I 2025 berada di US$ 65 per barel. Sementara Brahmantya memproyeksikan harga minyak di US$ 67 per barel.

Adapun prospek hingga akhir tahun juga masih akan tertekan lantaran diperkirakan masih akan surplus pasokan. Namaun yang perlu dicermati adalah kapan dan apakah OPEC+ akan memulihkan produksinya, serta produksi di Amerika Utara dengan kebijakan pro fosil Trump.

Baca Juga: Harga Minyak Dunia Naik Lebih dari 2%, Usai Trump Cabut Lisensi Chevron di Venezuela

Kekhawatiran perang dagang global diperkirakan juga akan menekan pertumbuhan ekonomi global dan permintaan minyak. Sehingga, Lukman memperkirakan sentimen yang bisa memberikan sentimen positif hanya dari China.

“Pemerintah China diperkirakan akan terus menambahkan estimus pada ekonomi,” sebutnya. Dengan begitu, Lukman memproyeksikan harga minyak di akhir tahun 2025 berada di US$ 60 per barel.

Terpopuler

Bantuan TNI Evakuasi Warga Palestina Gaza ke Nusantara

News

Bantuan TNI: 3 Pesawat Evakuasi Warga Palestina dari Gaza ke Indonesia

Panglima TNI Siapkan Pesawat Angkut Korban Palestina Jakarta – Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto menyatakan telah menyiapkan pesawat untuk mengevakuasi ...

Arus Balik Lebaran Idul Adha: 154 Ribu Kendaraan Padati Jabodetabek

News

Lalu Lintas Arus Balik Lebaran Idul Adha: 154 Ribu Kendaraan Kembali ke Jabodetabek

Arus Balik Idul Adha, 154.443 Kendaraan Kembali ke Jabodetabek Jakarta – Sebanyak 154.443 kendaraan tercatat kembali ke wilayah Jabodetabek pada ...

Warga Pati Diingatkan Polda Jatim: Hindari Generalisasi

News

Pemilik Rental Mobil di Pati Tewas Dikeroyok, Awalnya Hanya 3 Angkot

Pemilik Rental Mobil Dikroyok hingga Meninggal Jakarta – Burhanis (52), pemilik rental mobil Mitra Cempaka di Kemayoran, Jakarta Pusat, meregang ...

News

Bangun Komunitas Penggemar Global, Stanly Raih Pendanaan $8 Juta

Los Angeles – Stanly, platform inovatif yang menghubungkan para penggemar, hari ini mengumumkan pendanaan pra-Seri A senilai $8 juta. Pendanaan ...

Penurunan Produksi Toyota Akibat Persaingan Tiongkok yang Sengit

News

Penurunan Produksi Global Toyota di Bulan Mei Akibat Persaingan Ketat di Tiongkok

Produksi Global Toyota Turun pada Mei Jakarta (ANTARA) – Toyota Motor Corp melaporkan penurunan produksi global sebesar 4,1% pada Mei ...

black samsung android smartphone on orange table

News

Joe Biden Ungkap Urgensi Pemindahan Ibukota

Presiden Joe Biden menyatakan urgensi pemindahan ibu kota Indonesia dari Jakarta ke Kalimantan Timur. Ia menyampaikan alasan tersebut saat bertemu ...

Tinggalkan komentar