Stocknesia, JAKARTA — Bank Indonesia (BI) mengumumkan bahwa aktivitas penjualan ritel menunjukkan peningkatan yang menggembirakan, dengan pertumbuhan mencapai 3,3% secara bulanan (month to month/MtM) pada bulan Februari 2025.
Kinerja ini mencerminkan lonjakan signifikan pada Indeks Penjualan Riil (IPR), yang naik dari angka 211,5 menjadi 218,5. Peningkatan ini kontras dengan bulan Januari 2025, yang mencatatkan kontraksi sebesar 4,7% MtM.

Baca Juga
Menurut Kepala Departemen Komunikasi Bank Indonesia (BI), Ramdan Denny Prakoso, pertumbuhan positif ini sejalan dengan meningkatnya permintaan konsumen menjelang perayaan Ramadan dan Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Idulfitri.
: Penjualan Mobil Terjegal Pelemahan Daya Beli
“Pendorong utama peningkatan penjualan ini adalah Subkelompok Sandang, Kelompok Makanan, Minuman dan Tembakau, serta Bahan Bakar Kendaraan Bermotor,” jelasnya dalam keterangan resminya, yang dirilis pada hari Rabu (16/4/2025).
Dari total delapan kelompok komoditas yang dipantau, tiga di antaranya mengalami penurunan atau kontraksi secara bulanan. Pertama, kelompok Suku Cadang dan Aksesori kendaraan bermotor mengalami kontraksi sebesar 1,2% MtM. Kedua, Indeks Penjualan Riil (IPR) untuk kelompok Peralatan Informasi dan Komunikasi menunjukkan kontraksi sebesar 3,6%, yang meskipun negatif, masih lebih baik dibandingkan dengan kontraksi sebesar -11,4% yang tercatat pada Januari 2025.
: : Indeks Keyakinan Konsumen Turun 3 Bulan Beruntun, Ekonom Wanti-Wanti Potensi PHK
Ketiga, kelompok Barang Budaya dan Rekreasi mengalami kontraksi tipis sebesar 0,1% pada Februari 2025, setelah sebelumnya mengalami kontraksi yang lebih dalam sebesar 6,5% pada Januari 2025.
Secara tahunan (year on year/YoY), IPR mencatatkan pertumbuhan sebesar 2%, angka ini lebih tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan yang tercatat pada Januari 2025, yaitu sebesar 0,5%.
: : Indeks Keyakinan Konsumen Melorot ke 121,1 Maret 2025, Turun 3 Bulan Beruntun
Kinerja positif IPR ini didukung terutama oleh peningkatan aktivitas pada Kelompok Barang Budaya dan Rekreasi, Bahan Bakar Kendaraan Bermotor, dan Subkelompok Sandang.
Lebih lanjut, Denny menjelaskan bahwa dari sisi harga, Bank Indonesia memperkirakan bahwa tekanan inflasi untuk tiga bulan mendatang, yang jatuh pada Mei 2025, akan cenderung mereda. Sementara itu, tekanan inflasi untuk enam bulan mendatang, yaitu pada Agustus 2025, diperkirakan akan relatif stabil.
Indikasi ini tercermin dari Indeks Ekspektasi Harga Umum (IEH) untuk Mei 2025 yang tercatat sebesar 148,3, lebih rendah dibandingkan dengan periode sebelumnya yang mencapai 159,6.
Sementara itu, IEH untuk Agustus 2025 tercatat sebesar 155,5, relatif stabil jika dibandingkan dengan periode sebelumnya yang berada di angka 155,4.