Memasuki dunia investasi saham, terutama bagi pemula, seringkali terasa seperti menjelajahi labirin yang rumit. Memilih sektor yang tepat, aman, dan ideal sebagai titik awal adalah tantangan tersendiri. Saham perbankan kerap kali menjadi rekomendasi populer. Alasannya? Stabilitas yang relatif baik, peran krusial dalam roda perekonomian, serta potensi imbal hasil jangka panjang yang menarik.
Saham bank umumnya dianggap sebagai opsi investasi yang cukup aman. Hal ini dikarenakan sektor perbankan berada di bawah pengawasan regulasi yang ketat dan memiliki fundamental keuangan yang cenderung kokoh. Dengan mempertimbangkan saham bank dalam portofolio Anda, beberapa keuntungan berikut ini biasanya dapat Anda harapkan.
6 Perbedaan Saham Biasa dan Saham Preferen, Pelajari yuk!

Baca Juga
6 Perbedaan Saham Biasa dan Saham Preferen, Pelajari yuk!
1. Stabilitas dan fundamental yang kuat
Keuntungan utama berinvestasi pada saham bank adalah tingkat stabilitas yang cenderung lebih tinggi dibandingkan dengan sektor lain. Bank merupakan pilar penting dalam sistem keuangan suatu negara. Banyak bank besar memiliki rekam jejak pendapatan yang stabil, neraca keuangan yang sehat, dan dikelola oleh tim manajemen profesional yang telah teruji kinerjanya.
Bagi investor pemula, berinvestasi pada perusahaan dengan fundamental yang solid memberikan rasa aman dan mengurangi kekhawatiran terhadap fluktuasi harga jangka pendek. Stabilitas ini dapat menjadi fondasi yang kuat untuk terus belajar dan mengembangkan keterampilan investasi tanpa perlu khawatir akan risiko ekstrem.
2. Potensi dividen yang konsisten
Saham bank sering menjadi pilihan menarik bagi investor karena menawarkan dividen yang relatif teratur dan menarik dibandingkan sektor lainnya. Dividen merupakan pembagian keuntungan perusahaan kepada pemegang saham dan dapat menjadi sumber pendapatan pasif jangka panjang.
Untuk investor pemula, dividen memberikan keuntungan ganda. Selain potensi kenaikan harga saham, Anda juga berpeluang mendapatkan pendapatan periodik tanpa harus menjual aset. Hal ini dapat memotivasi untuk terus menabung dan mengembangkan portofolio investasi yang berkelanjutan.
BEI: Pelaku Pasar Perhatikan Fundamental Pasar Saham
BEI: Pelaku Pasar Perhatikan Fundamental Pasar Saham
3. Sektor yang diawasi ketat dan transparan
Industri perbankan diatur secara ketat oleh otoritas pengawas seperti Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Hal ini memastikan bahwa bank beroperasi sesuai dengan prinsip kehati-hatian dan transparansi. Akibatnya, laporan keuangan bank menjadi lebih terpercaya dan dapat diakses publik oleh para investor.
Bagi investor pemula, akses ke informasi yang jelas dan terverifikasi akan mempermudah proses analisis sebelum membeli saham. Dengan demikian, risiko investasi dapat diminimalisir karena keputusan diambil berdasarkan data yang akurat dan regulasi yang kuat.
4. Likuiditas yang tinggi di pasar saham
Saham bank, seperti saham BCA, BRI, atau Mandiri, umumnya memiliki volume perdagangan yang cukup tinggi setiap harinya, sehingga tergolong sangat likuid. Likuiditas yang tinggi berarti saham dapat dengan mudah dibeli dan dijual kapan saja tanpa perlu menunggu terlalu lama.
Bagi investor pemula, likuiditas adalah keuntungan besar karena memberikan fleksibilitas dalam mengatur strategi keluar masuk pasar. Anda tidak perlu kesulitan menjual saham ketika membutuhkan dana darurat atau ingin mengalihkan investasi ke instrumen lain.
Berinvestasi pada saham bank dapat memberikan berbagai keuntungan, terutama bagi pemula yang baru mempelajari dinamika pasar saham. Dengan pendekatan dan pemahaman yang baik, membeli saham bank bisa menjadi langkah bijak untuk memulai perjalanan investasi yang aman. Ingatlah untuk selalu mengikuti perkembangan pasar dan terus belajar agar keputusan investasi Anda semakin matang!
3 Cara Mudah Melakukan Analisis Fundamental Sebelum Membeli Saham
3 Cara Mudah Melakukan Analisis Fundamental Sebelum Membeli Saham