Neraca Perdagangan Pengaruhi Pasar: Rekomendasi Saham Terbaik Pekan Ini

Jakarta, IDN Times – Pada penutupan perdagangan hari Jumat (11/4/2025), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menunjukkan angka 6.262, mengalami penurunan sekitar -3,9 persen dibandingkan dengan performa pekan sebelumnya. Di tengah tren penurunan ini, investor asing tetap aktif melakukan penjualan bersih (out flow) yang mencapai Rp5,3 triliun di pasar reguler.

David Kurniawan, seorang Equity Analyst dari PT Indo Premier Sekuritas (IPOT), memberikan analisis teknikal bahwa IHSG masih berjuang untuk melewati area Moving Average 20 (MA20).

“Level resistance di 6500 menjadi titik krusial yang perlu diperhatikan para pelaku pasar. Area ini telah berulang kali diuji sebagai support dan berhasil dipertahankan sejak tahun 2022,” ungkap David dalam keterangan tertulisnya pada hari Minggu (13/4/2025).

1. Faktor-faktor yang Memicu Penurunan IHSG Pekan Lalu

Menurut David, terdapat dua sentimen global dan satu sentimen domestik yang menjadi penyebab utama pelemahan IHSG pada pekan yang lalu. Dari sisi global, terdapat sentimen terkait harga emas dan kebijakan tarif yang diterapkan oleh Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump.

David menjelaskan bahwa harga emas telah melonjak, melampaui angka 3.200 dolar AS per ons. Kenaikan ini didorong oleh melemahnya nilai dolar AS dan meningkatnya permintaan terhadap aset safe haven di tengah kondisi pasar yang bergejolak dan ketegangan perdagangan yang terus berlanjut. Para investor cenderung beralih ke emas sebagai bentuk perlindungan nilai terhadap potensi penurunan ekonomi dan fluktuasi mata uang.

Terkait kebijakan tarif Presiden AS Donald Trump, pemerintah AS kembali menerapkan tarif impor yang tinggi, termasuk tarif sebesar 145 persen terhadap produk-produk yang berasal dari China. Kebijakan ini memicu kekhawatiran tentang kemungkinan terjadinya perang dagang yang dapat memperlambat laju pertumbuhan ekonomi global.

“Dampak dari kebijakan ini terasa di berbagai bursa saham di seluruh dunia, termasuk Indonesia, di mana IHSG mengalami penurunan yang signifikan hingga mencapai 7,9 persen pada tanggal 8 April 2025,” jelas David.

Dari sisi domestik, David menyoroti pernyataan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengenai dampak tarif AS terhadap perekonomian Indonesia, yang diperkirakan akan mengurangi pertumbuhan sebesar 0,3 hingga 0,5 poin persentase.

Namun, dengan adanya penundaan selama 90 hari, pemerintah berencana untuk melakukan deregulasi, pemotongan pajak, serta pelonggaran kebijakan impor, dengan tujuan untuk mengurangi dampak negatif yang mungkin timbul. Langkah-langkah ini diharapkan dapat menjaga stabilitas ekonomi dan memulihkan minat investor.

3 Cara Mudah Melakukan Analisis Fundamental Sebelum Membeli Saham

3 Cara Mudah Melakukan Analisis Fundamental Sebelum Membeli Saham

2. Sentimen-sentimen yang Perlu Diperhatikan pada Pekan Ini

Untuk pekan ini, David menggarisbawahi dua sentimen utama yang perlu diwaspadai oleh para trader, yaitu data neraca perdagangan Indonesia dan potensi dividend yield. Perlu dicatat bahwa perdagangan pada pekan ini hanya berlangsung selama empat hari, mengingat hari Jumat (18/4/2025) merupakan hari libur nasional.

Badan Pusat Statistik (BPS) dijadwalkan untuk merilis data neraca perdagangan Indonesia untuk bulan Maret 2025 pada pekan ini. Data ini mencerminkan selisih antara nilai ekspor dan impor, dan sering kali digunakan sebagai indikator awal untuk mengukur kondisi ekonomi dan kinerja sektor riil.

“Surplus neraca perdagangan yang lebih besar dari perkiraan dapat menjadi sentimen positif bagi pasar saham, khususnya sektor komoditas seperti CPO, batu bara, dan logam. Sebaliknya, defisit atau surplus yang lebih kecil dari ekspektasi dapat menekan nilai tukar Rupiah dan memicu kekhawatiran di kalangan investor, yang berpotensi memicu aksi jual, terutama dari investor asing,” papar David.

Di sisi lain, dividend yield yang tinggi dari sektor perbankan menawarkan daya tarik tersendiri di tengah pasar yang bergejolak. Namun, potensi aksi jual setelah tanggal cum date, serta tekanan global, dapat memicu pergerakan harga yang kurang stabil.

Strategi investasi jangka menengah dan analisis fundamental tetap menjadi kunci. Sebagai contoh, PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) atau BNI akan memasuki masa cum date pada tanggal 14 April dan ex date pada tanggal 15 April, dengan estimasi dividend yield sebesar 8-9 persen.

4 Keuntungan Membeli Saham Bank untuk Pemula

4 Keuntungan Membeli Saham Bank untuk Pemula

3. Rekomendasi Saham untuk Pekan Ini

Berdasarkan sentimen-sentimen yang telah disebutkan di atas, PT Indo Premier Sekuritas memberikan rekomendasi beberapa saham yang patut untuk diperhatikan pada pekan ini. Berikut adalah ulasannya:

1. PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI)

Pada pekan ini, BBNI akan mendekati tanggal cum date dan ex date. Potensi keuntungan dari dividen yang bisa didapatkan setara dengan yield sebesar 8-9 persen. Tentu saja, yield ini lebih tinggi dibandingkan dengan bunga deposito atau rata-rata Surat Berharga Negara (SBN).

2. PT Hartadinata Abadi Tbk (HRTA)

Saat ini, harga acuan HRTA telah mencapai area tertinggi sepanjang masa (all time high). Emiten-emiten seperti HRTA yang bergerak di sektor emas, khususnya perhiasan, tentu akan diuntungkan dengan kondisi pasar saat ini. Jika harga acuan emas tetap tinggi dalam jangka waktu yang lama, ada potensi pendapatan HRTA pada tahun 2025 akan meningkat secara signifikan.

3. PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk (INKP)

INKP melaporkan laba bersih sebesar 424,3 juta dolar AS, atau mengalami peningkatan sebesar 3,12 persen dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya, yang hanya sebesar 411,46 juta dolar AS. Secara teknikal, saat ini INKP membentuk pola intensity di area support, dan jika berhasil breakout, akan cukup menarik untuk investasi jangka pendek.

Terpopuler

Bantuan TNI Evakuasi Warga Palestina Gaza ke Nusantara

News

Bantuan TNI: 3 Pesawat Evakuasi Warga Palestina dari Gaza ke Indonesia

Panglima TNI Siapkan Pesawat Angkut Korban Palestina Jakarta – Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto menyatakan telah menyiapkan pesawat untuk mengevakuasi ...

Arus Balik Lebaran Idul Adha: 154 Ribu Kendaraan Padati Jabodetabek

News

Lalu Lintas Arus Balik Lebaran Idul Adha: 154 Ribu Kendaraan Kembali ke Jabodetabek

Arus Balik Idul Adha, 154.443 Kendaraan Kembali ke Jabodetabek Jakarta – Sebanyak 154.443 kendaraan tercatat kembali ke wilayah Jabodetabek pada ...

Warga Pati Diingatkan Polda Jatim: Hindari Generalisasi

News

Pemilik Rental Mobil di Pati Tewas Dikeroyok, Awalnya Hanya 3 Angkot

Pemilik Rental Mobil Dikroyok hingga Meninggal Jakarta – Burhanis (52), pemilik rental mobil Mitra Cempaka di Kemayoran, Jakarta Pusat, meregang ...

News

Bangun Komunitas Penggemar Global, Stanly Raih Pendanaan $8 Juta

Los Angeles – Stanly, platform inovatif yang menghubungkan para penggemar, hari ini mengumumkan pendanaan pra-Seri A senilai $8 juta. Pendanaan ...

Penurunan Produksi Toyota Akibat Persaingan Tiongkok yang Sengit

News

Penurunan Produksi Global Toyota di Bulan Mei Akibat Persaingan Ketat di Tiongkok

Produksi Global Toyota Turun pada Mei Jakarta (ANTARA) – Toyota Motor Corp melaporkan penurunan produksi global sebesar 4,1% pada Mei ...

black samsung android smartphone on orange table

News

Joe Biden Ungkap Urgensi Pemindahan Ibukota

Presiden Joe Biden menyatakan urgensi pemindahan ibu kota Indonesia dari Jakarta ke Kalimantan Timur. Ia menyampaikan alasan tersebut saat bertemu ...

Tinggalkan komentar