JAKARTA, KOMPAS.com – Saham PT GoTo Gojek Tokopedia menguat pada akhir perdagangan kemarin, Rabu (5/3/2025), setelah JP Morgan meningkatkan rekomendasi saham emiten jasa ride-hailing tersebut.
Saham GOTO tercatat naik 6,49 persen atau setara 5 poin ke level 82.

Baca Juga
Sepekan terakhir, saham GOTO telah naik 6,49 persen. Namun demikian, dalam sebulan terakhir, saham GOTO justru terkoreksi 3,53 persen.
Analis saham sekaligus Founder Stocknow.id, Hendra Wardana, mengatakan bahwa JP Morgan Indonesia baru saja meningkatkan rekomendasi saham GOTO dari Netral menjadi Overweight. Ini mencerminkan optimisme terhadap pencapaian target Adjusted EBITDA dan langkah perusahaan menuju profitabilitas yang lebih solid.
Baca juga: Jelang Rilis Lapkeu GoTo, Simak Rekomendasi Broker Asing Ini
“Keberhasilan GOTO dalam mencapai target ini didorong oleh berbagai strategi efisiensi operasional, termasuk pengurangan biaya insentif dan peningkatan monetisasi ekosistem antara Gojek, Tokopedia, dan GoTo Financial,” ujar dia dalam keterangan tertulis yang dikutip pada Kamis (6/3/2025).
Ia menambahkan bahwa dengan pertumbuhan layanan fintech, terutama GoPay dan pinjaman digital, pendapatan GOTO terus meningkat seiring dengan semakin kuatnya cross-selling antar unit bisnis.
Selain itu, fokus pada pengguna berkualitas tinggi dan transaksi dengan margin lebih baik turut berperan dalam meningkatkan kinerja perusahaan.
Di industri transportasi online, Hendra menyebut bahwa Gojek tetap menjadi salah satu pemain utama dengan pangsa pasar yang besar, bersaing ketat dengan Grab.
Kebutuhan masyarakat terhadap layanan transportasi berbasis aplikasi masih tinggi, terutama di kota-kota besar.
“Namun, tantangan tetap ada, seperti tekanan dari mitra pengemudi yang menuntut perbaikan skema tarif dan insentif, yang bisa berdampak pada profitabilitas. Sementara itu, persaingan di sektor e-commerce juga semakin ketat dengan adanya kompetitor seperti Shopee dan TikTok Shop yang terus memperluas pasar mereka,” imbuh dia.
Melihat proyeksi ke depan, Hendra menyebut bahwa kinerja GOTO di 2025 diperkirakan akan mencatat pertumbuhan yang lebih baik, didorong oleh peningkatan transaksi dan GMV (Gross Merchandise Value) dalam ekosistemnya.
Ketika strategi efisiensi yang diterapkan berhasil, EBITDA dan pendapatan perusahaan berpotensi meningkat.
Selain itu, kebijakan Bank Indonesia terkait suku bunga juga akan berpengaruh signifikan terhadap saham-saham teknologi.
Saat suku bunga diturunkan, valuasi saham sektor ini, termasuk GOTO, bisa kembali menarik minat investor.
Menurut Hendra, saat ini saham GOTO sedang menguji resistance di level 89, dengan potensi menuju 95-100 dalam jangka pendek.
Dengan sentimen positif dari peningkatan rekomendasi analis dan prospek pertumbuhan industri teknologi yang masih besar, saham GOTO tetap menarik untuk diperhatikan.
“Namun, tantangan dalam mempertahankan keseimbangan antara ekspansi dan profitabilitas akan menjadi kunci utama bagi keberlanjutan pertumbuhan harga sahamnya di masa depan,” tutup dia.
Baca juga: Tren Rebound IHSG Berlanjut? Simak Analisis dan Rekomendasi Saham Kamis
Disclaimer:
Artikel ini bukan ajakan untuk membeli atau menjual saham. Semua rekomendasi dan analisis saham berasal dari analis sekuritas yang bersangkutan, dan Kompas.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Keputusan investasi sepenuhnya berada di tangan investor. Pastikan untuk melakukan riset menyeluruh sebelum membuat keputusan investasi.