Matahari Department Store (LPPF) Tebar Dividen Rp 300 per Saham

Kabar gembira bagi para pemegang saham PT Matahari Department Store Tbk (LPPF)! Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang diselenggarakan pada hari Kamis, 10 April, telah menyetujui alokasi dividen tunai yang signifikan, yaitu sebesar Rp 300 per saham, berasal dari laba bersih perusahaan untuk tahun buku 2024.

Informasi resmi dari Bursa Efek Indonesia (BEI) mengungkapkan bahwa pembayaran dividen tunai final ini dijadwalkan pada tanggal 29 April 2025. Penentuan tanggal ini selaras dengan Surat Keputusan Direksi PT Bursa Efek Indonesia No. Kep00023/BEI/03-2015.

Susanto, Sekretaris Perusahaan Matahari Department Store, menjelaskan, “Perseroan akan merealisasikan pembagian dividen tunai final yang diambil dari laba bersih tahun buku yang berakhir pada 31 Desember 2024 (Dividen Final). Nilai dividen yang akan dibagikan adalah sebesar Rp 300 per saham.”

Penting untuk dicatat bahwa dividen final ini akan diberikan kepada para pemegang saham yang namanya sudah tercatat secara resmi dalam Daftar Pemegang Saham Perseroan paling lambat pada tanggal 23 April 2025 pukul 16.00 WIB (tanggal pencatatan atau recording date).

Lebih lanjut, dalam RUPST tersebut, para pemegang saham Matahari juga menyetujui rencana pembelian kembali (buyback) saham-saham yang sebelumnya telah diterbitkan oleh perusahaan. Jumlah saham yang akan dibeli kembali maksimal mencapai 10 persen dari total modal yang ditempatkan dan disetor Perseroan.

Untuk merealisasikan program buyback ini, Matahari mengalokasikan dana maksimal sebesar Rp 150 miliar. Proses pembelian kembali saham ini diperkirakan akan berlangsung selama 12 bulan, dimulai setelah perusahaan mendapatkan persetujuan resmi dari rapat.

Sebelumnya, laporan keuangan Matahari menunjukkan bahwa total penjualan perusahaan mencapai Rp 12,3 triliun, mengalami penurunan sebesar 2,0 persen dibandingkan tahun 2023. Penjualan di gerai yang sama (Same Store Sales Growth/SSSG) juga mengalami penurunan sebesar 1,7 persen. Namun, di tengah tantangan tersebut, laba bersih perusahaan justru mengalami peningkatan signifikan sebesar 22,5 persen, mencapai Rp 828 miliar.

Monish Mansukhani, CEO Matahari, menyampaikan bahwa meskipun terjadi perlambatan dalam belanja konsumen kelas menengah, kinerja perusahaan di tahun 2024 menunjukkan komitmen kuat terhadap pencapaian profitabilitas.

Dalam keterangan resminya, Monish menambahkan, “Sembari terus menyempurnakan strategi untuk tahun 2025, kami akan terus memprioritaskan penguatan fundamental ekonomi perusahaan serta meningkatkan kualitas produk yang kami tawarkan, dengan tujuan untuk menjamin pertumbuhan yang berkelanjutan.”

Menurutnya, hasil ini merefleksikan dinamika yang terus berlangsung dalam perilaku belanja konsumen, terutama selama periode Lebaran dan di kuartal keempat. Meskipun demikian, margin kotor berhasil ditingkatkan menjadi 34,6 persen, naik dari 34,2 persen pada tahun 2023, berkat penawaran produk-produk yang lebih inovatif.

Peningkatan margin kotor ini, ditambah dengan efisiensi dalam pengelolaan biaya operasional dan keuangan, membantu Matahari dalam menghadapi perlambatan penjualan. Hasilnya, EBITDA perusahaan mencapai Rp 1,4 triliun, hanya sedikit menurun sebesar 0,9 persen dibandingkan tahun sebelumnya.

Selama tahun 2024, Matahari aktif menjalankan berbagai inisiatif strategis, termasuk pengembangan merek-merek eksklusif yang ditujukan untuk menarik perhatian konsumen muda dan modern. Merek SUKO terus menunjukkan pertumbuhan positif dengan jangkauan yang semakin luas di 79 gerai. Selain itu, ZES, merek eksklusif terbaru, diluncurkan secara resmi pada kuartal keempat tahun 2024 untuk menyasar konsumen yang lebih peduli terhadap tren fesyen.

Matahari juga melakukan optimalisasi portofolio gerai dengan menutup 13 gerai yang kurang berkinerja, sehingga berkontribusi pada peningkatan EBITDA sebesar Rp 13 miliar. Di ranah bisnis online, Matahari memperluas variasi produk yang ditawarkan dengan menjalin kerjasama dengan sejumlah merek konsinyasi, yang kemudian berkontribusi sebesar 41 persen terhadap total bisnis konsinyasi Matahari.

Terpopuler

Bantuan TNI Evakuasi Warga Palestina Gaza ke Nusantara

News

Bantuan TNI: 3 Pesawat Evakuasi Warga Palestina dari Gaza ke Indonesia

Panglima TNI Siapkan Pesawat Angkut Korban Palestina Jakarta – Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto menyatakan telah menyiapkan pesawat untuk mengevakuasi ...

Arus Balik Lebaran Idul Adha: 154 Ribu Kendaraan Padati Jabodetabek

News

Lalu Lintas Arus Balik Lebaran Idul Adha: 154 Ribu Kendaraan Kembali ke Jabodetabek

Arus Balik Idul Adha, 154.443 Kendaraan Kembali ke Jabodetabek Jakarta – Sebanyak 154.443 kendaraan tercatat kembali ke wilayah Jabodetabek pada ...

Warga Pati Diingatkan Polda Jatim: Hindari Generalisasi

News

Pemilik Rental Mobil di Pati Tewas Dikeroyok, Awalnya Hanya 3 Angkot

Pemilik Rental Mobil Dikroyok hingga Meninggal Jakarta – Burhanis (52), pemilik rental mobil Mitra Cempaka di Kemayoran, Jakarta Pusat, meregang ...

News

Bangun Komunitas Penggemar Global, Stanly Raih Pendanaan $8 Juta

Los Angeles – Stanly, platform inovatif yang menghubungkan para penggemar, hari ini mengumumkan pendanaan pra-Seri A senilai $8 juta. Pendanaan ...

Penurunan Produksi Toyota Akibat Persaingan Tiongkok yang Sengit

News

Penurunan Produksi Global Toyota di Bulan Mei Akibat Persaingan Ketat di Tiongkok

Produksi Global Toyota Turun pada Mei Jakarta (ANTARA) – Toyota Motor Corp melaporkan penurunan produksi global sebesar 4,1% pada Mei ...

black samsung android smartphone on orange table

News

Joe Biden Ungkap Urgensi Pemindahan Ibukota

Presiden Joe Biden menyatakan urgensi pemindahan ibu kota Indonesia dari Jakarta ke Kalimantan Timur. Ia menyampaikan alasan tersebut saat bertemu ...

Tinggalkan komentar