TEMPO.CO, Jakarta – PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk. (SIDO) berhasil mencatatkan kinerja positif sepanjang 2024. Pada periode tersebut Sido Muncul mencetak laba sebesar Rp 1,18 triliun sepanjang 2024. Jumlah itu meningkat dari 2023 sebesar Rp 948 miliar.
Sementara itu, Sido Muncul juga mencatatkan penjualan sebesar Rp 3,91 triliun atau meningkat dari tahun sebelumnya sebesar Rp 3,56 triliun. Penjualan ini disokong produk jamu herbal dan suplemen sebesar Rp 2,4 triliun, makanan dan minuman Rp 1,3 triliun, dan farmasi hanya Rp 127 miliar. Sedangkan, beban pokok penjualan Rp 1,61 triliun.

Baca Juga
Hingga Desember 2024, Sido Muncul juga mencatatkan total aset sebesar Rp 3,93 triliun atau meningkat dari 2023 sebesar Rp 3,89 triliun. Kemudian, total liabilitas dan ekuitas Sido Muncul sebesar Rp 3,93 triliun.
Sido Muncul (SIDO) adalah produsen jamu terbesar di Indonesia dengan lebih dari 70 tahun pengalaman. Dikenal dengan produk-produk berkualitas tinggi dan fasilitas produksi terbaik di kelasnya, SIDO telah membangun brand awareness yang kuat, dan menjadi top of mind konsumen di Indonesia. Beroperasi melalui jaringan lebih dari 120 pusat distribusi di seluruh negeri, SIDO mempertahankan kepemimpinan pasar dengan memprioritaskan inovasi dan fokus khusus pada kesejahteraan masyarakat dan lingkungan.
Selama sembilan bulan pertama 2024 lalu, SIDO telah mencatatkan penjualan bersih sebesar Rp2,63 triliun, meningkat 11 persen secara tahunan dibandingkan periode yang sama di 2023. Pertumbuhan ini didorong oleh kinerja kuat produk utama SIDO baik di pasar domestik maupun ekspor. Penjualan ekspor tumbuh 75 persen dibandingkan tahun lalu, berkontribusi sebesar 8 persen terhadap total penjualan. Laba Bruto SIDO meningkat 17 persen di sembilan bulan 2024 menjadi Rp1,49 triliun, dengan peningkatan Marjin Laba Bruto menjadi 57 persen dibandingkan 54 persen pada sembilan bulan 2023. Peningkatan ini didorong oleh manajemen biaya yang efektif, pengurangan beban produksi tidak langsung, serta penurunan harga bahan baku, terutama di segmen F&B.
Pilihan Editor: Profil Ray Dalio, Pendiri Bridgewater Associates yang Dikabarkan Masuk Danantara