Lonjakan Ekspor Kapas Amerika ke India Dipicu Perubahan Perdagangan Global

Jakarta, IDN Times – Lonjakan signifikan terlihat pada ekspor kapas Amerika Serikat (AS) ke India, terhitung sejak Februari hingga April 2025. Pemicunya adalah harga kapas AS yang lebih kompetitif dan dinamika tarif perdagangan global yang terus berubah. Data terbaru menunjukkan volume ekspor mencapai 155.260 bale, peningkatan dramatis dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang hanya mencatat 25.901 bale.

Peningkatan volume ekspor ini bertepatan dengan meningkatnya tensi dalam hubungan dagang antara Washington dan Beijing. Kondisi ini menyebabkan penurunan ekspor kapas AS ke Tiongkok. Implementasi tarif baru oleh Tiongkok sebesar 125 persen untuk produk-produk AS, yang diumumkan pada Jumat (11/4/2025), menjadikan India sebagai alternatif pasar yang lebih menarik bagi kapas AS, terutama varietas upland cotton yang berasal dari Texas.

Meksiko Optimis Perpanjang Kesepakatan Ekspor Tomat dengan AS

Meksiko Optimis Perpanjang Kesepakatan Ekspor Tomat dengan AS

1. Lonjakan Ekspor Didorong Tarif Tiongkok

Berdasarkan laporan dari Business Standard, penerapan tarif tinggi oleh Tiongkok, mencapai 125 persen, telah secara signifikan mengurangi daya saing kapas AS di pasar Tiongkok. Sebagai konsekuensinya, para eksportir AS mengalihkan fokus ke India, yang kini berperan sebagai importir bersih akibat penurunan produksi lokal.

“Konflik tarif secara global dan penurunan harga kapas AS menjadikan India sebagai destinasi utama. Kami melihat adanya permintaan yang substansial dari India,” ungkap Ajay Kedia, Direktur Kedia Advisors. Lonjakan ekspor ini mencapai puncaknya dalam kurun waktu 2,5 tahun pada minggu ke-20 Februari 2025, seperti yang dilaporkan oleh Deccan Herald.

2. Harga Kapas AS yang Lebih Rendah Sebagai Pendorong Utama

Harga kapas AS yang lebih rendah menjadi faktor pendorong utama di balik peningkatan ekspor ke India. Ketidakpastian seputar tarif dan penurunan permintaan dari Tiongkok menyebabkan surplus stok kapas AS, yang pada gilirannya membuat harga menjadi lebih kompetitif di pasar global.

“Kapas upland dari Texas kini sangat dicari di India karena harganya yang terjangkau,” jelas Justin Cardwell, Kepala Riset dan Teknologi di Alternative Option.

India, sebagai produsen kapas terbesar kedua di dunia setelah Tiongkok, mengalami penurunan dalam produksi, yang memicu kebutuhan untuk mengimpor guna memenuhi kebutuhan industri tekstilnya.

Setelah 3 Negara ASEAN, Tiongkok Sekarang Melobi Filipina untuk Melawan Tarif AS 

Setelah 3 Negara ASEAN, Tiongkok Sekarang Melobi Filipina untuk Melawan Tarif AS 

3. Implikasi bagi Perdagangan Global

Peningkatan ekspor kapas AS ke India mencerminkan adanya pergeseran dalam rantai pasokan global sebagai dampak dari perang tarif. India memanfaatkan situasi ini untuk memperkuat sektor tekstilnya, sementara AS berupaya mengurangi ketergantungan pada pasar Tiongkok. Meskipun demikian, ketidakpastian tarif tetap menjadi tantangan yang signifikan.

“Perang tarif ini menciptakan baik peluang maupun risiko bagi India. Kita perlu melakukan diversifikasi pasar ekspor,” kata Kushal Patel, Managing Director Axita Cotton. Terlepas dari tantangan tersebut, ekspor kapas AS ke India diperkirakan akan terus meningkat seiring dengan belum meredanya ketegangan perdagangan antara AS dan Tiongkok.

TCS India Waspadai Dampak Tarif AS pada Klien Ritel dan Pariwisata

TCS India Waspadai Dampak Tarif AS pada Klien Ritel dan Pariwisata

Terpopuler

Bantuan TNI Evakuasi Warga Palestina Gaza ke Nusantara

News

Bantuan TNI: 3 Pesawat Evakuasi Warga Palestina dari Gaza ke Indonesia

Panglima TNI Siapkan Pesawat Angkut Korban Palestina Jakarta – Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto menyatakan telah menyiapkan pesawat untuk mengevakuasi ...

Arus Balik Lebaran Idul Adha: 154 Ribu Kendaraan Padati Jabodetabek

News

Lalu Lintas Arus Balik Lebaran Idul Adha: 154 Ribu Kendaraan Kembali ke Jabodetabek

Arus Balik Idul Adha, 154.443 Kendaraan Kembali ke Jabodetabek Jakarta – Sebanyak 154.443 kendaraan tercatat kembali ke wilayah Jabodetabek pada ...

Warga Pati Diingatkan Polda Jatim: Hindari Generalisasi

News

Pemilik Rental Mobil di Pati Tewas Dikeroyok, Awalnya Hanya 3 Angkot

Pemilik Rental Mobil Dikroyok hingga Meninggal Jakarta – Burhanis (52), pemilik rental mobil Mitra Cempaka di Kemayoran, Jakarta Pusat, meregang ...

News

Bangun Komunitas Penggemar Global, Stanly Raih Pendanaan $8 Juta

Los Angeles – Stanly, platform inovatif yang menghubungkan para penggemar, hari ini mengumumkan pendanaan pra-Seri A senilai $8 juta. Pendanaan ...

Penurunan Produksi Toyota Akibat Persaingan Tiongkok yang Sengit

News

Penurunan Produksi Global Toyota di Bulan Mei Akibat Persaingan Ketat di Tiongkok

Produksi Global Toyota Turun pada Mei Jakarta (ANTARA) – Toyota Motor Corp melaporkan penurunan produksi global sebesar 4,1% pada Mei ...

black samsung android smartphone on orange table

News

Joe Biden Ungkap Urgensi Pemindahan Ibukota

Presiden Joe Biden menyatakan urgensi pemindahan ibu kota Indonesia dari Jakarta ke Kalimantan Timur. Ia menyampaikan alasan tersebut saat bertemu ...

Tinggalkan komentar