Stocknesia, JAKARTA — Investor saham kawakan, Lo Kheng Hong, mengungkapkan rincian kepemilikan sahamnya di BBRI setelah melewati periode cum dividen yang baru saja berlalu.
Momentum pembagian dividen dari PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) telah mencapai tahap akhir periode cum dividen di pasar reguler dan negosiasi pada hari Kamis, 10 April 2025.

Baca Juga
Selanjutnya, periode cum dividen di pasar tunai berlangsung pada hari Senin, 14 April 2025, yang juga bertepatan dengan jadwal recording date.
: Lo Kheng Hong Mengincar Dua Sektor Saham Menjanjikan Setelah Lebaran 2025
Dengan demikian, para investor BBRI yang memenuhi syarat akan menerima pembayaran dividen tahun 2025 pada tanggal 23 April 2025.
Lo Kheng Hong, sebagai salah satu investor besar, dipastikan akan menerima bagian dividen dari BBRI untuk tahun 2025.
Saat RUPST BRI tahun 2025, Lo Kheng Hong menyampaikan bahwa ia memiliki 64.636.000 (64,63 juta) lembar saham BBRI. Menurutnya, jumlah tersebut tetap tidak berubah hingga periode cum dividen berakhir.
“Jumlah saham BBRI saya masih sama seperti saat RUPST 2025,” ungkapnya kepada Bisnis, pada hari Jumat, 11 April 2025.
Seperti yang diketahui, BRI telah memutuskan untuk membagikan dividen dengan total nilai Rp51,74 triliun, atau setara dengan Rp343,40 per saham.
Sebelumnya, BRI telah membagikan dividen interim sebesar Rp135 pada bulan Desember 2024. Hasilnya, para pemegang saham BBRI yang berhak akan menerima sisa dividen sebesar Rp208,40 per lembar saham pada pembagian dividen tahun 2025.
Dengan asumsi jumlah kepemilikan saham tidak berubah, estimasi dividen yang akan diterima oleh Lo Kheng Hong dari BBRI tahun 2025 adalah sekitar Rp13,47 miliar.
Merujuk pada laporan keuangan BRI yang diterbitkan di harian Bisnis Indonesia pada hari Rabu, 12 Februari 2025, perolehan laba BRI mengalami peningkatan sebesar 0,82% secara tahunan (year on year/YoY) menjadi Rp60,64 triliun dari sebelumnya Rp60,15 triliun. Sementara itu, laba untuk segmen bank-only BRI pada tahun 2024 mencapai Rp54,84 triliun, tumbuh sebesar 3,18% YoY dari Rp53,15 triliun.
Dengan capaian tersebut, laba per saham BRI pada tahun 2024 tercatat sebesar Rp399, sedikit lebih tinggi dibandingkan Rp398 pada tahun sebelumnya. Menurut laporan keuangan yang sama, pendapatan konsolidasi BRI mencapai Rp145,3 triliun, naik sebesar 4,1% secara tahunan (year-on-year/YoY) dari Rp139,56 triliun.
Peningkatan pendapatan ini didorong oleh pendapatan bunga yang mencapai Rp199,26 triliun, naik 9,96% dari posisi tahun 2023 yang mencapai Rp181,21 triliun. Meskipun demikian, pada saat yang sama, terjadi peningkatan pada beban bunga seiring dengan kebijakan BI Rate dari Bank Indonesia. Tercatat, beban bunga konsolidasi mencapai Rp57,2 triliun, atau naik 30,59% YoY dari Rp43,81 triliun.
Manajemen BRI menjelaskan bahwa pertumbuhan kinerja ini didukung oleh penyaluran kredit yang dilakukan secara selektif dan tetap memprioritaskan sektor UMKM.
Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. – TradingView
Disclaimer: Artikel ini disediakan hanya sebagai informasi dan bukan merupakan ajakan untuk membeli atau menjual saham. Segala keputusan investasi sepenuhnya berada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab atas kerugian maupun keuntungan yang mungkin timbul akibat keputusan investasi yang diambil oleh pembaca.