KOMPAS.com-PT Nusantara Sejahtera Raya Tbk (Cinema XXI) mencatatkan laba bersih Rp 802,5 miliar pada 2024, naik 8,1 persen dibandingkan 2023.
Pendapatan mencapai Rp 5,7 triliun, tumbuh 9,2 persen dari tahun sebelumnya. Kinerja ini ditopang oleh peningkatan jumlah penonton serta strategi ekspansi yang agresif.

Baca Juga
Direktur Utama Cinema XXI, Suryo Suherman, mengapresiasi dukungan dari berbagai pihak yang membantu perusahaan mencatatkan kinerja positif.
“Cinema XXI mengapresiasi kepercayaan para penonton serta dukungan dari berbagai pihak di industri perfilman, pemerintah, pemegang saham, mitra bisnis, dan pemangku kepentingan, yang telah mendukung perusahaan untuk terus berkembang dan mencatatkan kinerja positif sepanjang tahun 2024,” ujar Suryo dalam keterangannya, Kamis (27/2/2025), seperti dilansir Antara.
Baca juga: Cinema XXI Resmi Terima Sertifikat Halal untuk Produk Makanan dan Minuman di Bioskop
Ekspansi Bioskop dan Lonjakan Penonton
Pendapatan terbesar Cinema XXI berasal dari penjualan tiket serta makanan dan minuman yang mencapai Rp5,5 triliun, naik 9,8 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Pertumbuhan ini didorong oleh beberapa faktor, seperti:
– Pembukaan 16 bioskop baru di lokasi strategis
– Penambahan 70 layar, sehingga totalnya mencapai 1.350 layar di 256 bioskop
– Diversifikasi menu makanan dan minuman
– Program promosi yang lebih efektif
Ekspansi ini meningkatkan jumlah penonton menjadi 87,1 juta orang, naik 3,3 persen dari 2023 yang mencapai 84,3 juta.
“Di tengah tantangan pemulihan pasar film internasional, perkembangan industri film dalam negeri telah menghasilkan beragam film berkualitas yang mendukung pertumbuhan industri bioskop di Indonesia. Hal ini turut mendorong pertumbuhan jumlah penonton bioskop Cinema XXI dan berkontribusi pada peningkatan pendapatan Perseroan,” ungkap Suryo.
Baca juga: Cinema XXI Cetak Laba Bersih Rp 529,8 Miliar pada Kuartal III 2024
Industri film nasional menunjukkan tren positif. Sebanyak 21 film Indonesia menembus lebih dari satu juta penonton, bahkan 7 dari 10 film terlaris di 2024 adalah produksi dalam negeri, seperti:
– Agak Laen
– Vina Sebelum 7 Hari
– Kang Mak: from Pee Mak
– Ipar Adalah Maut
– Badarawuhi di Desa Penari
– Siksa Kubur
Film-film ini memperkuat dominasi film lokal di bioskop dan meningkatkan kontribusi terhadap pendapatan Cinema XXI.
Buyback Saham Rp 300 Miliar, Harga Saham Dinilai Murah
Di tengah kinerja positif, Cinema XXI berencana melakukan buyback saham senilai Rp300 miliar. Harga saham saat ini dianggap belum mencerminkan nilai dan prospek perusahaan.
“Kami berharap buyback dapat meningkatkan kepercayaan investor terhadap fundamental bisnis Cinema XXI dan memberikan fleksibilitas perusahaan dalam pengelolaan modal jangka panjang,” jelas Suryo.
Harga pembelian kembali dibatasi hingga Rp 270 per lembar saham, sesuai ketentuan Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Buyback akan dilakukan bertahap melalui Bursa Efek Indonesia (BEI) setelah mendapat persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada 24 Maret 2025.
Perusahaan memiliki waktu hingga 24 Maret 2026 untuk menyelesaikan aksi korporasi ini.