Stocknesia – JAKARTA. PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) mengambil langkah yang lebih hati-hati dengan menargetkan pertumbuhan yang lebih moderat untuk tahun 2025. Dalam menghadapi ketidakpastian kondisi ekonomi global, perusahaan farmasi ini telah menyiapkan serangkaian strategi adaptif untuk memaksimalkan perolehan laba.
Untuk periode fiskal 2025, KLBF menargetkan pertumbuhan kinerja antara 8% hingga 10% baik dari sisi pendapatan maupun perolehan laba bersih.

Baca Juga
Sebagai informasi tambahan, pada tahun 2024, KLBF berhasil memenuhi target pertumbuhan pendapatan sebesar 6% hingga 7%, dengan total pendapatan mencapai Rp 32,6 triliun, yang mencerminkan peningkatan sebesar 7,2% secara tahunan.
Laba Kalbe Farma (KLBF) Melonjak 17,12% Jadi Rp 3,24 Triliun di Tahun 2024
Target pertumbuhan yang telah ditetapkan oleh manajemen KLBF akan didukung oleh strategi ekspansi yang agresif serta komersialisasi produk-produk inovatif terbaru mereka. Selain itu, KLBF juga berencana untuk meningkatkan volume transaksi menggunakan mata uang yuan dalam proses pembelian bahan baku dari Tiongkok.
Inisiatif ini diambil sebagai respons terhadap fluktuasi nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) yang masih menunjukkan tren penurunan.
Sepanjang tahun berjalan, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS telah mengalami penurunan sebesar 3,01%. Menurut Analis Kiwoom Sekuritas, Abdul Azis, kondisi ini berpotensi menambah beban operasional bagi perusahaan.
KLBF Chart by TradingView
“Dari perspektif prospek, strategi KLBF untuk menggunakan mata uang yuan merupakan langkah diversifikasi risk yang sangat tepat, terutama mengingat pelemahan rupiah terhadap dolar AS saat ini sangat signifikan. Hal ini berpotensi menstabilkan beban keuangan bagi KLBF,” jelas Abdul kepada Kontan.co.id, Selasa (15/4).
Laba Diprediksi Tetap Tumbuh, Simak Rekomendasi Saham Kalbe Farma (KLBF)
Selain faktor eksternal, KLBF juga menghadapi tantangan internal. Menurut Abdul, dari sisi pendapatan, KLBF masih menghadapi sentimen pelemahan daya beli konsumen. Namun demikian, Abdul tetap optimis bahwa target pertumbuhan perusahaan yang lebih ambisius dari tahun sebelumnya ini tetap dapat dicapai melalui implementasi strategi yang tepat.
Oleh karena itu, ia memberikan rekomendasi speculative buy untuk saham KLBF, dengan menetapkan target harga pada kisaran Rp 1.245–Rp 1.240 per saham.