Pernahkah Anda bertanya-tanya, apa sebetulnya yang membedakan antara kedai dan kafe? Sekilas, keduanya tampak serupa karena sama-sama menyediakan hidangan dan minuman, namun ada sejumlah aspek penting yang menciptakan identitas yang khas bagi masing-masing.
Di era modern ini, di mana tren bersantai dan gaya hidup kuliner semakin berkembang, memahami perbedaan ini menjadi esensial. Bagi Anda yang penasaran tempat mana yang paling pas untuk relaksasi, bekerja, atau sekadar mengisi perut, mari kita telaah perbedaan antara kedai dan kafe secara mendalam.
1. Konsep dasar kedai dan kafe berawal dari tujuan yang berbeda

Baca Juga
Konsep merupakan landasan utama dalam memahami esensi perbedaan antara kedai dan kafe, karena dari sinilah jati diri sebuah tempat bermula. Kedai pada umumnya berfokus pada penyajian hidangan utama dengan suasana yang lebih bersahaja dan fungsional.
Lazimnya, kedai hanya menyediakan meja dan kursi standar dengan desain interior minimalis yang mengutamakan fungsi daripada estetika. Tujuan utamanya sangat jelas: menyediakan ruang makan yang nyaman bagi masyarakat luas.
Sebaliknya, kafe mengusung pendekatan yang lebih mengutamakan estetika dan sentuhan personal. Banyak kafe sengaja dirancang agar tampak menarik dan “Instagramable,” mengingat target audiensnya adalah kaum muda yang gemar bersosialisasi dan berbagi momen di media sosial. Tata letak tempat duduknya lebih variatif, menawarkan pilihan sofa yang nyaman, meja panjang, hingga area kerja individual. Konsep ini menjadikan kafe sebagai tempat yang ideal untuk bersantai dalam waktu lama atau bekerja jarak jauh sambil menikmati kopi. Inilah sebabnya mengapa kafe seringkali menjadi pilihan utama untuk suasana yang lebih santai dibandingkan kedai.
5 Alasan Usaha Kedai Kopi Tidak Bisa Lepas dari Peran Anak Muda
5 Alasan Usaha Kedai Kopi Tidak Bisa Lepas dari Peran Anak Muda
2. Ragam menu yang ditawarkan mencerminkan target pengunjung kafe dan kedai
Pilihan menu yang tersedia juga menjadi faktor pembeda yang signifikan antara kedai dan kafe. Saat Anda memasuki sebuah kedai, Anda biasanya akan langsung disambut dengan daftar hidangan berat seperti nasi goreng, mi ayam, soto, atau beragam lauk pauk yang mengenyangkan. Kedai memang dirancang untuk menjadi tempat makan utama, di mana pengunjung dapat menikmati hidangan pokok dengan harga terjangkau dan porsi yang memadai.
Kafe, di sisi lain, lebih menonjolkan sisi minuman dan camilan. Kopi dalam berbagai varian, teh dengan campuran yang unik, hingga kudapan seperti croissant, sandwich, atau brownies menjadi daya tarik utama. Bahkan, beberapa kafe menawarkan signature drink yang diracik langsung oleh barista profesional, memberikan nilai tambah dibandingkan kopi sachet biasa.
Terdapat pula kafe yang menyajikan menu fusion atau makanan ringan modern, yang cocok dinikmati sambil bekerja atau mengobrol dengan teman. Perbedaan ini dalam aspek menu sangat menonjol karena berkaitan dengan kebutuhan utama pengunjungnya.
3. Atmosfer kafe dan kedai memengaruhi durasi kunjungan dan waktu yang dihabiskan pengunjung
Suasana menjadi salah satu daya pikat utama yang memengaruhi pilihan orang untuk mengunjungi kedai atau kafe. Kedai umumnya memiliki ritme kunjungan yang cepat. Pengunjung datang, memesan makanan, makan, dan segera pergi. Akibatnya, suasana di kedai cenderung lebih ramai dan pergantian pelanggan lebih sering terjadi. Tempat ini dirancang untuk memenuhi kebutuhan konsumsi utama, bukan untuk bersantai dalam waktu yang lama.
Berbeda dengan kafe, atmosfernya lebih tenang, cozy, dan mengundang pengunjung untuk tinggal lebih lama. Bahkan, banyak kafe menyediakan stop kontak dan Wi-Fi berkecepatan tinggi karena menyadari bahwa pelanggan mereka ingin bekerja, belajar, atau sekadar bersantai berjam-jam sambil menikmati secangkir kopi hangat. Musik yang diputar pun dipilih dengan cermat agar tetap nyaman di telinga dan tidak mengganggu konsentrasi. Oleh karena itu, jika Anda mencari tempat untuk relaksasi sejenak, kafe bisa menjadi pilihan yang lebih baik daripada kedai.
Faktor ini Bikin Bisnis Kopi Tak Berumur Panjang
Faktor ini Bikin Bisnis Kopi Tak Berumur Panjang
4. Harga yang ditawarkan mencerminkan target pasar yang berbeda
Berbicara mengenai harga, perbedaan antara kedai dan kafe juga cukup signifikan. Di kedai, Anda dapat menemukan hidangan berat dengan harga yang lebih bersahabat di kantong, mulai dari belasan ribu hingga dua puluh ribuan rupiah. Kedai memang ditujukan untuk masyarakat umum dari berbagai latar belakang, sehingga harga yang ditawarkan lebih universal dan terjangkau bagi berbagai kalangan.
Sementara itu, harga di kafe cenderung lebih tinggi meskipun porsi makanannya mungkin lebih kecil. Hal ini disebabkan karena kafe menjual pengalaman, bukan sekadar produk. Mulai dari pelayanan, suasana, hingga kualitas bahan yang digunakan, semuanya menjadi bagian dari paket harga tersebut.
Beberapa kafe bahkan menawarkan menu eksklusif dengan harga premium karena target pasar mereka lebih menyasar kalangan menengah ke atas atau para pekerja urban. Jadi, jangan heran jika harga minuman kopi di kafe bisa mencapai dua kali lipat harga makan siang di kedai.
5. Lokasi dan target pengunjung memengaruhi strategi penempatan kedai atau kafe
Lokasi di mana kedai dan kafe berada juga mencerminkan bagaimana perbedaan keduanya diterapkan secara strategis. Kedai dapat Anda temukan di berbagai tempat, mulai dari pinggir jalan, dekat permukiman, pasar tradisional, hingga gang-gang sempit di kota kecil. Alasannya sederhana: kedai menargetkan masyarakat luas yang membutuhkan tempat makan yang cepat dan praktis. Lokasinya dipilih berdasarkan aksesibilitas, bukan prestige.
Kafe, sebaliknya, lebih selektif dalam memilih lokasi. Sebagian besar kafe berada di pusat kota, dekat kampus, kawasan perkantoran, atau area eksklusif yang memiliki daya beli tinggi. Beberapa kafe bahkan berlokasi di dalam hotel bintang lima atau pusat perbelanjaan mewah demi menjaga citra eksklusif merek mereka.
Lokasi ini juga berperan sebagai bagian dari identitas kafe itu sendiri, karena seringkali menjadi daya tarik visual dan tempat berfoto bagi para pelanggan. Jadi, lokasi juga memegang peranan penting dalam membentuk pengalaman pengunjung terhadap kedua jenis tempat ini.
Masing-masing tempat memiliki karakteristik unik yang disesuaikan dengan kebutuhan, preferensi, dan gaya hidup masyarakat yang beragam. Ketika Anda ingin makan kenyang dengan cepat, kedai bisa menjadi pilihan yang ideal. Namun, jika Anda mencari tempat yang santai, nyaman, dan memungkinkan Anda untuk bekerja, maka kafe akan terasa lebih cocok. Memahami perbedaan antara kedai dan kafe bukan hanya soal gaya hidup, tetapi juga tentang bagaimana Anda dapat memilih tempat yang sesuai dengan kebutuhan Anda.
3 Kunci Melejitkan Popularitas Bisnis Kafe, Gaet Perhatian Pelanggan!
3 Kunci Melejitkan Popularitas Bisnis Kafe, Gaet Perhatian Pelanggan!