Jakarta, IDN Times – PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) berkoordinasi dengan sejumlah pihak seperti Korps Lalu Lintas (Korlantas) Polri dan Direktur Lalu Lintas (Dirlantas) dari seluruh Indonesia guna menyiapkan strategi rekayasa lalu lintas selama periode Lebaran 2025.
Sebagaimana diketahui, Lebaran tahun ini berdekatan dengan Hari Raya Nyepi sehingga diperlukan pengaturan khusus di Pelabuhan Ketapang dan Gilimanuk.
“Pada Hari Raya Nyepi, layanan penyeberangan di lintasan Ketapang-Gilimanuk akan dihentikan sementara sebagai bentuk penghormatan. Oleh karena itu, masyarakat diimbau mengatur jadwal perjalanan dengan baik untuk menghindari kendala,” ujar Direktur Utama ASDP Indonesia, Heru Widodo dalam keterangan resmi yang diterima IDN Times, Senin (10/3/2025).

Baca Juga
Baca Juga: Tips Mudik Nyaman Naik Mobil Tua
Baca Juga: Tips Mudik Nyaman Naik Mobil Tua
1. Kesiapan Pelabuhan Merak
Sementara itu, berdasarkan tren arus kendaraan dalam tiga tahun terakhir (2022–2024), puncak kepadatan di Pelabuhan Merak terjadi pada H-5 hingga H-1 Lebaran. Selain itu, mayoritas pemudik cenderung tiba di pelabuhan pada pukul 20.00–02.00 dan 05.00–11.00, yang berpotensi menimbulkan kepadatan signifikan.
“Melihat pola pergerakan pemudik tahun sebelumnya, kami akan mengoptimalkan seluruh sumber daya di momen-momen kritis untuk memastikan kelancaran operasional,” ujar Heru.
Adapun sebanyak 69 unit kapal siap operasi (standby) untuk melayani pemudik dari Pelabuhan Merak dan pelabuhan perbantuan Ciwandan, serta BBJ Bojonegara.
Heru mengatakan, pola operasi akan disesuaikan dengan kondisi lapangan, mulai dari normal, padat, hingga sangat padat. Dalam kondisi padat, strategi bongkar tanpa muat akan diterapkan di pelabuhan tertentu guna meningkatkan frekuensi perjalanan kapal.
“Sebagai langkah antisipatif, Pelabuhan Indah Kiat juga akan dioperasikan jika terjadi kepadatan di Pelabuhan Merak. Pelabuhan ini memiliki luas tampungan 93.426 meter persegi dengan kapasitas parkir mencapai 2.072 kendaraan kecil. Selain itu, buffer zone di Jalan Lingkar Selatan (JLS) akan difungsikan sebagai kantong parkir tambahan jika Pelabuhan Ciwandan mencapai kapasitas maksimal,” tutur Heru.
Baca Juga: PELNI Siapkan 9.000 Ribu Tiket Mudik Gratis, Berikut Kapal dan Rutenya
Baca Juga: PELNI Siapkan 9.000 Ribu Tiket Mudik Gratis, Berikut Kapal dan Rutenya
2. Penerapan e-ticketing Ferizy
Dalam upaya memastikan perjalanan yang lebih nyaman bagi pemudik, ASDP menekankan pentingnya perencanaan perjalanan sejak jauh hari melalui sistem e-ticketing Ferizy.
Heru menegaskan, tidak ada lagi penjualan tiket di pelabuhan sehingga seluruh pengguna jasa wajib membeli tiket secara online sebelum keberangkatan. Heru pun mengimbau masyarakat untuk membeli tiket sejak jauh hari, mengingat pemesanan dapat dilakukan hingga H-60 sebelum jadwal keberangkatan.
“Dengan memanfaatkan layanan ini, pemudik dapat merencanakan perjalanan dengan lebih baik, menghindari kepadatan, dan memastikan tiket tersedia sesuai kebutuhan,” kata Heru.
Selain itu, sambung Heru, pengguna jasa diharapkan datang ke pelabuhan sesuai jadwal keberangkatan yang tertera di tiket. Kedatangan yang tidak sesuai dengan jadwal dapat menyebabkan antrean dan ketidakseimbangan arus kendaraan di area pelabuhan. Dengan kepatuhan terhadap sistem keberangkatan yang telah ditentukan, perjalanan mudik diharapkan dapat berlangsung lebih lancar dan tertib.
“Kami terus berupaya memberikan layanan terbaik bagi pengguna jasa agar perjalanan mudik berlangsung lancar dan nyaman. Oleh karena itu, kami mengimbau masyarakat untuk membeli tiket jauh-jauh hari melalui sistem e-ticketing Ferizy serta merencanakan perjalanan dengan baik guna menghindari antrean di pelabuhan,” papar Heru.
Baca Juga: ASDP Ada Layanan Mudik Gratis Jakarta-Bandar Lampung, Cek Caranya
Baca Juga: ASDP Ada Layanan Mudik Gratis Jakarta-Bandar Lampung, Cek Caranya
3. Skenario rekayasa lalu lintas yang disiapkan oleh Korlantas Polri
Sementara itu, Kakorlantas Polri, Brigjen Agus Suryonugroho menambahkan telah menyiapkan berbagai skenario rekayasa lalu lintas guna mengantisipasi lonjakan kendaraan selama arus mudik. Langkah ini mencakup jalur tol, jalan nasional, tempat wisata, pelabuhan, bandara, hingga stasiun.
“Operasi Ketupat 2025 diawali dengan survei dan pemetaan jalur-jalur utama, termasuk di kawasan penyeberangan. Kami akan merancang strategi terbaik untuk mengurai kepadatan dan memastikan perjalanan pemudik berjalan lancar,” kata Agus.
Dia menjelaskan, strategi seperti contraflow dan one way akan diterapkan secara situasional, terutama pada puncak arus mudik di H-2 dan H-3 Lebaran. Skenario khusus juga telah disiapkan untuk lintasan utama seperti Merak-Bakauheni dan Ketapang-Gilimanuk, termasuk penerapan buffer zone dan sistem penundaan (delayed system) jika terjadi kepadatan ekstrem.
“Pemerintah telah menetapkan kebijakan libur sekolah mulai 21 Maret 2025 dan work from anywhere (WFA) pada 24 Maret 2025 untuk membantu mengurai kepadatan lalu lintas. Diharapkan, kebijakan ini dapat mendistribusikan arus perjalanan sehingga tidak terkonsentrasi pada tanggal-tanggal tertentu,” tutur Agus.