Indeks Saham Energi Turun Tipis Dibayangi Sentimen Revisi Tarif Royalti Minerba

Admin

Bisnis.com, JAKARTA — Indeks saham-saham sektor energi (IDX Energy) merosot ke zona merah di tengah sentimen rencana pemerintah merevisi tarif royalti mineral dan batu bara. 

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia, IDX Energy turun 2,68 poin atau 0,11% ke level 2.448,95 pada Senin (10/3/2025). Kinerja indeks tersebut sejalan dengan indeks harga saham gabungan (IHSG) yang merosot 0,57% atau 37,78 poin ke evel 6.598,21 pada perdagangan hari ini. 

Pelemahan IDX Energy dibebani oleh koreksi sejumlah harga saham emiten batu bara a.l. PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk. (CUAN) yang turun 7,81% ke level Rp7.675, PT Golden Energy Mines Tbk. (GEMS) -4,55% ke level Rp8.400, dan PT Adaro Minerals Indonesia Tbk. (ADMR) turun 3,37% ke level Rp860 per saham. 

Meski begitu, sederet saham emiten batu bara masih mampu menghijau pada hari ini. Saham PT Bumi Resources Tbk. (BUMI) naik 8,51% ke level Rp102, PT Indika Energy Tbk. (INDY) 5,93% ke level Rp1.430, PT Adaro Andalan Indonesia Tbk. (AADI) naik 3,09% ke level Rp6.675, dan PT Bayan Resources Tbk. (BYAN) naik tipis 0,25% ke level Rp19.800 per saham. 

Gerak saham emiten batu bara itu terjadi di tengah sentimen amandemen royalti mineral dan batu bara. Seperti diberitakan Bisnis, pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) diketahui mengadakan konsultasi publik terkait rancangan amandemen royalti mineral dan batu bara. Revisi aturan tersebut diperkirakan akan berdampak ke saham-saham batu bara seperti ITMG, PTBA, dan lainnya. 

Baca Juga : 10 Saham Paling Cuan Saat IHSG Merosot, Ada MINA, FAST, BUVA

Investment Analyst Stockbit Sekuritas Hendriko Gani menuturkan dalam rancangan tersebut, pemerintah akan menaikkan tarif royalti bagi sejumlah komoditas mineral seperti nikel, tembaga, hingga emas. 

“Sementara itu, untuk komoditas batu bara, pemerintah berencana menyesuaikan tarif royalti dan penerimaan negara bukan pajak,” tulis Hendriko dalam risetnya, Senin (10/3/2025). 

Penyesuaian tersebut seperti untuk kontrak Izin Usaha Pertambangan (IUP) dan kontrak PKP2B naik 1 persen untuk batu bara dengan kalori kurang dari 4.200 dan kalori lebih dari 4.200 sampai 5.200 ketika harga batu bara acuan (HBA) lebih dari US$90 per ton.

Sementara itu, Penerimaan Hasil Tambang (PHT) untuk kalori dan HBA yang sama turun 1%.

Baca Juga : Masuk Indeks FTSE Micro Caps, Panca Budi (PBID) Buka Suara

Kemudian kontrak IUPK atau perpanjangan dari PKP2B akan mengalami rentang tarif yang diubah. Pemerintah juga berencana menyesuaikan tarif Pajak Penghasilan Badan (PPh) bagi perusahaan dengan kontrak IUPK dari 22% menjadi sesuai dengan peraturan di bidang pajak penghasilan.

“Jika disahkan, kami menilai usulan ini berpotensi menekan kinerja emiten produsen batu bara yang beroperasi dengan izin IUP seperti Bukit Asam [PTBA] dan PKP2B seperti Indo Tambangraya Megah [ITMG],” kata Hendriko. 

Sementara itu, untuk produsen batu bara dengan kontrak IUPK, Stockbit Sekuritas menilai wacana penyesuaian rentang tarif berpotensi meningkatkan kinerja emiten terkait, mengingat HBA per Maret 2025 sebesar US$128/ton. 

Adapun emiten produsen batu bara yang beroperasi dengan kontrak IUPK adalah Bumi Resources (BUMI), Indika Energy (INDY), dan Adaro Andalan Indonesia (AADI).

Terpopuler

Bantuan TNI Evakuasi Warga Palestina Gaza ke Nusantara

News

Bantuan TNI: 3 Pesawat Evakuasi Warga Palestina dari Gaza ke Indonesia

Panglima TNI Siapkan Pesawat Angkut Korban Palestina Jakarta – Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto menyatakan telah menyiapkan pesawat untuk mengevakuasi ...

Arus Balik Lebaran Idul Adha: 154 Ribu Kendaraan Padati Jabodetabek

News

Lalu Lintas Arus Balik Lebaran Idul Adha: 154 Ribu Kendaraan Kembali ke Jabodetabek

Arus Balik Idul Adha, 154.443 Kendaraan Kembali ke Jabodetabek Jakarta – Sebanyak 154.443 kendaraan tercatat kembali ke wilayah Jabodetabek pada ...

Warga Pati Diingatkan Polda Jatim: Hindari Generalisasi

News

Pemilik Rental Mobil di Pati Tewas Dikeroyok, Awalnya Hanya 3 Angkot

Pemilik Rental Mobil Dikroyok hingga Meninggal Jakarta – Burhanis (52), pemilik rental mobil Mitra Cempaka di Kemayoran, Jakarta Pusat, meregang ...

News

Bangun Komunitas Penggemar Global, Stanly Raih Pendanaan $8 Juta

Los Angeles – Stanly, platform inovatif yang menghubungkan para penggemar, hari ini mengumumkan pendanaan pra-Seri A senilai $8 juta. Pendanaan ...

Penurunan Produksi Toyota Akibat Persaingan Tiongkok yang Sengit

News

Penurunan Produksi Global Toyota di Bulan Mei Akibat Persaingan Ketat di Tiongkok

Produksi Global Toyota Turun pada Mei Jakarta (ANTARA) – Toyota Motor Corp melaporkan penurunan produksi global sebesar 4,1% pada Mei ...

black samsung android smartphone on orange table

News

Joe Biden Ungkap Urgensi Pemindahan Ibukota

Presiden Joe Biden menyatakan urgensi pemindahan ibu kota Indonesia dari Jakarta ke Kalimantan Timur. Ia menyampaikan alasan tersebut saat bertemu ...

Tinggalkan komentar