Washington, PR JABAR– Di tengah dinamika ekonomi global yang kompleks dan bayang-bayang ketidakpastian yang ditimbulkan oleh kebijakan perdagangan Amerika Serikat, Direktur Pelaksana Dana Moneter Internasional (IMF), Kristalina Georgieva, menawarkan pandangan yang sedikit lebih optimis. Dalam keterangannya yang dikutip dari CNA, 18 April 2025, ia menggarisbawahi potensi ketahanan ekonomi global.
Ekonomi Indonesia Tumbuh 5,02%! Ungguli Singapura dan Malaysia di ASEAN
Georgieva menyatakan bahwa dunia kemungkinan besar akan terhindar dari resesi global, meskipun dampak yang mungkin timbul dari tarif baru yang diterapkan oleh Presiden AS, Donald Trump, tetap menjadi perhatian serius.

Baca Juga
Pernyataan ini diungkapkan menjelang Pertemuan Musim Semi IMF dan Bank Dunia yang akan berlangsung di Washington pekan depan. Georgieva menekankan bagaimana ketidakpastian kebijakan tarif telah memicu fluktuasi signifikan di pasar keuangan dan memperburuk ketidakpastian di tingkat global.
Menurutnya, walaupun perang dagang terus menciptakan disrupsi pada aliran perdagangan internasional dan meningkatkan tekanan pada ekonomi, IMF belum melihat indikasi yang kuat akan terjadinya resesi global. Meskipun demikian, IMF berencana untuk merevisi turun proyeksi pertumbuhan ekonomi dunia, yang sebelumnya ditetapkan pada angka 3,3 persen untuk tahun 2025 dan 2026.
“Dunia sedang mengalami transformasi yang mendalam dan cepat. Dalam konteks ini, yang paling krusial adalah respons kebijakan yang hati-hati dan proporsional dari para pemimpin dunia,” tandas Georgieva.
Penyesuaian proyeksi pertumbuhan tersebut akan diterbitkan dalam laporan World Economic Outlook yang dijadwalkan rilis pada hari Selasa, 22 April mendatang.
Dengan ketegangan geopolitik yang terus meningkat dan kebijakan perdagangan yang tidak menentu, dunia menantikan arahan baru dari forum ekonomi terpenting ini, sambil berharap agar ancaman resesi benar-benar dapat diatasi.