Stocknesia – JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menunjukkan penguatan tipis pada penutupan perdagangan Jumat (11/4), naik sebesar 8,20 poin atau 0,13% menjadi 6.262,22. Meskipun demikian, secara keseluruhan, IHSG mengalami koreksi sebesar 3,25% dalam sepekan terakhir, menandai minggu pertama perdagangan setelah libur panjang Lebaran 2025.
Data mencatat adanya arus modal asing yang masuk sebesar Rp 44,61 miliar pada hari Jumat (11/4). Namun, jika diakumulasikan selama sepekan, terjadi arus modal asing keluar dari pasar saham dengan nilai mencapai Rp 2,49 triliun.

Baca Juga
Menurut Herditya Wicaksana, Analis MNC Sekuritas, koreksi IHSG selama sepekan sebesar 3,82% dipengaruhi oleh eskalasi perang dagang, dipicu oleh penetapan tarif resiprokal oleh AS terhadap beberapa negara, termasuk China, pada tanggal 2 April 2025.
Situasi ini menimbulkan dampak negatif bagi sentimen pasar, mendorong sejumlah investor untuk mengalihkan dana dari pasar saham ke instrumen investasi yang dianggap lebih aman, seperti emas.
“Pergerakan pasar saham menjadi cenderung fluktuatif akibat dinamika ‘tarik ulur’ terkait tarif impor ini, yang saat ini ditunda selama 90 hari untuk beberapa negara, kecuali China,” jelasnya kepada Kontan, Jumat (11/4).
IHSG Menguat Tipis 0,13% ke Level 6.262 pada Jumat (11/4), INCO, MDKA, AMMN Jadi Pemimpin Penguatan di LQ45
Untuk hari Senin, diperkirakan IHSG berpotensi mengalami koreksi dengan level *support* di 6.235 dan *resistance* di 6.318. Sentimen utama masih akan berkisar pada isu perang dagang.
Selain itu, pelaku pasar akan mencermati rilis data *Price Purchasing Index* (PPI) AS pada Jumat malam, serta data neraca perdagangan China dan angka cadangan devisa Indonesia.
Herditya merekomendasikan beberapa saham yang menarik untuk diperhatikan pada perdagangan Senin (14/4), yaitu BBNI dengan target harga Rp 4.470 – Rp 4.650 per saham, CUAN dengan target harga Rp 6.725 – Rp 7.300 per saham, dan LSIP dengan target harga Rp 1.100 – Rp 1.120 per saham.
William Hartanto, Praktisi Pasar Modal & Founder WH-Project, menilai bahwa kenaikan IHSG hari ini sesuai dengan perkiraan. “Terjadi *rebound* setelah muncul indikasi *oversold* atau jenuh jual pada akhir bulan Maret lalu,” ujarnya kepada Kontan, Jumat (11/2).
William memprediksi *technical rebound* masih berpotensi terjadi pada hari Senin (14/3) dengan proyeksi penguatan ke rentang 6.075 – 6.300. “Investor dapat mempertimbangkan untuk membeli saham NISP, STAA, BBRI, dan MDKA pada hari Senin,” paparnya.
Maximilianus Nico Demus, Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas, berpendapat bahwa pemberlakuan tarif resiprokal yang telah disahkan oleh Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump telah mengguncang pasar global dan menyebabkan ketidakstabilan selama pekan ini.
BBNI Chart by TradingView
Lebih lanjut, perang tarif di kancah global menjadi fokus perhatian utama bagi pelaku pasar dan investor. Kondisi ini menciptakan peningkatan ketidakpastian, mengingat tidak semua negara akan serta merta mengikuti kebijakan yang diterapkan oleh Amerika Serikat.
Sebagai contoh, China terus memberikan respon balasan terhadap tindakan Amerika, yang berpotensi memberikan tekanan terhadap stabilitas ekonomi global.
“Untungnya, data inflasi AS menunjukkan penurunan, yang memberikan sedikit kelegaan sebagai bagian dari dampak tarif,” ujarnya kepada Kontan, Jumat (11/4).
Nico memperkirakan IHSG akan bergerak dalam rentang 5.930 – 5.400 pada perdagangan hari Senin mendatang.