Stocknesia – JAKARTA. Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terpantau masih melanjutkan tren penurunan pada sesi perdagangan hari ini, Rabu, setelah sebelumnya sempat libur panjang merayakan Hari Raya Lebaran 2025.
Pada saat penutupan perdagangan hari Rabu (9/4/2025), IHSG menunjukkan koreksi sebesar 28,15 poin, atau setara dengan 0,47%, hingga mencapai level 5.967,98.

Baca Juga
Informasi yang diperoleh dari data Bursa Efek Indonesia (BEI) melalui pantauan RTI Business, tekanan yang dialami IHSG ini dipicu oleh penurunan performa enam indeks sektoral utama.
Sektor barang baku menjadi sektor yang mengalami penurunan paling signifikan, yaitu sebesar 3,07%. Sektor ini diikuti oleh sektor barang konsumer non primer yang mengalami penurunan sebesar 2,24%, sektor energi sebesar 1,43%, dan sektor teknologi sebesar 1,32%.
Saham-Saham yang Banyak Diakumulasi Asing Saat IHSG Ambruk 7,90%, Selasa (8/4)
Di sisi lain, terdapat beberapa sektor yang masih berhasil mencatatkan penguatan. Sektor infrastruktur mengalami kenaikan sebesar 0,94%, sektor kesehatan meningkat sebesar 0,78%, dan sektor perindustrian tumbuh sebesar 0,75%.
Total volume perdagangan saham yang tercatat di BEI pada hari tersebut mencapai angka 18,16 miliar saham, dengan nilai transaksi mencapai Rp 11,77 triliun.
Dari keseluruhan saham yang diperdagangkan, tercatat sebanyak 307 saham mengalami penurunan harga, sementara 298 saham mengalami penguatan, dan 188 saham berada dalam posisi stagnan.
Investor asing kembali menunjukkan aktivitas jual bersih (net sell) dengan nilai yang cukup besar, mencapai Rp 1,10 triliun di seluruh pasar.
Meskipun demikian, investor asing juga terpantau aktif mengumpulkan beberapa saham tertentu di tengah tren penurunan IHSG yang sedang berlangsung.
Saham-Saham Paling Banyak Dibeli Asing di Bulan Maret 2025, Ada Pergantian Pengendali
Berikut adalah daftar 10 saham dengan nilai net buy terbesar oleh investor asing pada hari Rabu:
1. PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) Rp 83,46 miliar
2. PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) Rp 80,0 miliar
3. PT Astra International Tbk (ASII) Rp 57,75 miliar
4. PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) Rp 49,61 miliar
5. PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) Rp 28,44 miliar
6. PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN) Rp 16,48 miliar
7. PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JPFA) Rp 10,77 miliar
8. PT Aspirasi Hidup Indonesia Tbk (ACES) Rp 8,8 miliar
9. PT Map Aktif Adiperkasa Tbk (MAPA) Rp 8,62 miliar
10. PT Ciputra Development Tbk (CTRA) Rp 8,58 miliar
ANTM Chart by TradingView