IHSG Terkoreksi Awal Sesi, Rupiah Justru Menguat: Analisis Pasar Terkini

JAKARTA, KOMPAS.com – Pada sesi pembukaan perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat (11/4/2025), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terpantau bergerak memasuki area negatif. Di sisi lain, nilai tukar rupiah memperlihatkan tren positif di pasar spot pagi ini.

Berdasarkan data yang dihimpun dari RTI, pada pukul 09.03 WIB, IHSG berada pada posisi 6.188,64, mengalami penurunan sebesar 65,38 poin atau setara dengan 1,05 persen dibandingkan dengan angka penutupan sebelumnya yang mencapai 6.195,56.

Pergerakan saham menunjukkan bahwa 117 saham berhasil mencatatkan diri di zona hijau, sementara 254 saham lainnya berada di zona merah. Sebanyak 171 saham menunjukkan kondisi yang stagnan. Nilai transaksi yang tercatat hingga saat ini mencapai Rp 768,32 triliun, dengan volume perdagangan mencapai 772,13 juta saham.

Baca juga: IHSG Bakal Melemah di Akhir Pekan? Simak Analisis dan Rekomendasi Saham Jumat

Maximilianus Nico Demus, Direktur Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas, menyampaikan bahwa keputusan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump untuk tetap menaikkan tarif terhadap China sebesar 145 persen menjadi perhatian, meskipun ada penundaan tarif pada 56 negara lainnya.

Trump menjelaskan bahwa kenaikan tarif tersebut didasarkan pada biaya dan masalah transisi yang muncul.

Setelah sebelumnya pasar saham global, termasuk pasar Asia, menunjukkan penguatan, kini tren tersebut mengalami pembalikan arah. Investor dan pasar modal merasa khawatir bahwa langkah ini akan memperburuk hubungan antara AS dan China, yang berpotensi mempengaruhi perdagangan senilai lebih dari 700 miliar dollar AS.

“Berdasarkan analisis teknikal yang kami lakukan, IHSG berpotensi mengalami pelemahan terbatas dengan level support dan resistance berada di kisaran 6.160–6.530,” ujarnya dalam analisis yang dirilis pada hari Jumat (11/4/2025).

Baca juga: Wall Street Anjlok Usai Penundaan Tarif Trump, Indeks Dow Turun 1.000 Poin

Sementara itu, analis Binaartha Sekuritas, Ivan Rosanova, berpendapat bahwa IHSG baru akan membuka peluang untuk pembalikan tren jika berhasil menembus level resisten fraktal di angka 6.510.

Namun, jika IHSG masih berada di bawah level 6.510, maka tren penurunan sebelumnya berpotensi berlanjut menuju angka 5.760.

“Level support untuk IHSG berada pada 6.188, 5.878, 5.760, dan 5.644, sedangkan level resistennya berada pada 6.376, 6.510, dan 6.663. Indikator MACD menunjukkan kondisi netral,” jelasnya lebih lanjut.

Di sisi lain, sebagian besar bursa di kawasan Asia mengalami pergerakan di zona merah. Strait Times tercatat turun 2,45 persen (87,57 poin) ke level 3.390,26, sementara Shanghai Composite turun 0,01 persen (0,43 poin) ke level 3.223,19.

Nikkei 225 juga mengalami penurunan signifikan sebesar 4,42 persen (1.529,00 poin) ke level 33.080,00, dan Hang Seng turun 0,41 persen (85,41 poin) ke level 20.596,36.

  Rupiah

Nilai tukar rupiah terhadap dollar AS menunjukkan penguatan di pasar spot pada pagi hari ini.

Mengacu pada data Bloomberg, pada pukul 09.35 WIB, rupiah berada pada level Rp 16.784 per dollar AS, menguat sebesar 39 poin atau 0,23 persen dibandingkan dengan posisi penutupan sebelumnya yang berada di Rp 16.823 per dollar AS.

Ibrahim Assuaibi, seorang Pengamat Pasar Uang, menjelaskan bahwa pasar mengurangi beberapa ekspektasi terhadap terjadinya resesi di AS.

Meskipun demikian, prospek ekonomi dalam jangka pendek masih belum pasti. Risalah rapat Federal Reserve pada bulan Maret menunjukkan bahwa para pembuat kebijakan merasa khawatir dengan adanya inflasi yang lebih tinggi dan pertumbuhan ekonomi yang melambat.

Sementara itu, kekhawatiran mengenai resesi sedikit mereda setelah Trump mengumumkan perpanjangan waktu selama 90 hari untuk memberlakukan putaran tarif timbal balik terbarunya.

Pasar tetap waspada terhadap agenda kebijakan yang akan diambil, terutama mengingat perubahan sikap yang baru-baru ini terjadi terkait dengan tarif.

Eskalasi perang dagang dengan China juga menjadi hambatan ekonomi yang berkelanjutan bagi AS, mengingat negara tersebut masih menjadi mitra dagang utama.

Perang dagang antara AS dan China semakin memanas setelah Trump menaikkan tarif AS terhadap negara tersebut hingga 125 persen, sebuah tindakan yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Sebagai respons, Beijing telah memberlakukan tarif balasan sebesar 84 persen pada barang-barang AS pada hari Rabu.

Baik Washington maupun Beijing belum menunjukkan tanda-tanda ingin meredakan ketegangan yang ada.

“Untuk perdagangan hari ini, mata uang rupiah diperkirakan akan mengalami fluktuasi, tetapi diharapkan akan ditutup dengan penguatan di rentang Rp 16.750-Rp 16.830,” pungkasnya.

Terpopuler

Bantuan TNI Evakuasi Warga Palestina Gaza ke Nusantara

News

Bantuan TNI: 3 Pesawat Evakuasi Warga Palestina dari Gaza ke Indonesia

Panglima TNI Siapkan Pesawat Angkut Korban Palestina Jakarta – Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto menyatakan telah menyiapkan pesawat untuk mengevakuasi ...

Arus Balik Lebaran Idul Adha: 154 Ribu Kendaraan Padati Jabodetabek

News

Lalu Lintas Arus Balik Lebaran Idul Adha: 154 Ribu Kendaraan Kembali ke Jabodetabek

Arus Balik Idul Adha, 154.443 Kendaraan Kembali ke Jabodetabek Jakarta – Sebanyak 154.443 kendaraan tercatat kembali ke wilayah Jabodetabek pada ...

Warga Pati Diingatkan Polda Jatim: Hindari Generalisasi

News

Pemilik Rental Mobil di Pati Tewas Dikeroyok, Awalnya Hanya 3 Angkot

Pemilik Rental Mobil Dikroyok hingga Meninggal Jakarta – Burhanis (52), pemilik rental mobil Mitra Cempaka di Kemayoran, Jakarta Pusat, meregang ...

News

Bangun Komunitas Penggemar Global, Stanly Raih Pendanaan $8 Juta

Los Angeles – Stanly, platform inovatif yang menghubungkan para penggemar, hari ini mengumumkan pendanaan pra-Seri A senilai $8 juta. Pendanaan ...

Penurunan Produksi Toyota Akibat Persaingan Tiongkok yang Sengit

News

Penurunan Produksi Global Toyota di Bulan Mei Akibat Persaingan Ketat di Tiongkok

Produksi Global Toyota Turun pada Mei Jakarta (ANTARA) – Toyota Motor Corp melaporkan penurunan produksi global sebesar 4,1% pada Mei ...

black samsung android smartphone on orange table

News

Joe Biden Ungkap Urgensi Pemindahan Ibukota

Presiden Joe Biden menyatakan urgensi pemindahan ibu kota Indonesia dari Jakarta ke Kalimantan Timur. Ia menyampaikan alasan tersebut saat bertemu ...

Tinggalkan komentar