IHSG Terkapar, Ini Respons BEI: Temui Pelaku Pasar & Bisa Tunda Short Selling

Bisnis.com, JAKARTA — Bursa Efek Indonesia (BEI) mempertimbangkan beberapa opsi yang akan diambil merespons Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang terus tergerus dalam beberapa pekan terakhir. Otoritas Bursa menyampaikan bakal bertemu dengan pelaku pasar dan bisa menunda dulu penerapan short selling untuk meredam penurunan IHSG. 

Berdasarkan data Bloomberg, IHSG terpantau ambruk hingga menyentuh level 6.300 penutupan sesi I hari ini, Jumat (28/2/2025). IHSG tercatat telah melemah 11,01% sejak awal tahun.

Level IHSG kali ini menjadi level terendah IHSG sejak 5 Oktober 2021, yang pada saat itu ditutup pada level 6.288. Adapun, sebesar Rp18,98 triliun dana dari investor asing tercatat keluar dari pasar modal sejak awal tahun 2025. 

Baca Juga : Bursa Targetkan Short Selling Naikkan Likuiditas hingga 3%

Direktur Pengembangan BEI Jeffrey Hendrik mengatakan Bursa akan mengadakan pertemuan dengan pelaku pasar, untuk mengambil keputusan. Menurutnya, akan ada tindakan yang terjadi apabila Bursa melihat kondisi pasar tidak reguler seperti saat Covid-19.

“Jika dalam diskusi nanti hasilnya kondisi pasar tidak reguler, maka sangat memungkinkan penerapan short selling bisa ditunda,” ujar Jeffrey, Jumat (28/2/2025).

Baca Juga : : Mansek hingga Ajaib Sekuritas Masuk Daftar jadi AB Short Selling

Jeffrey menuturkan Bursa melakukan berbagai upaya untuk meredam outflow asing dan pelemahan IHSG ini. Salah satunya dengan rutin melakukan roadshow ke beberapa negara yang menjadi sumber investor asing. 

“Kami secara rutin melakukan roadshow ke beberapa negara yang jadi sumber investor asing kami, untuk memberikan informasi yang tepat, yang benar terkait kondisi pasar kita, agar mereka bisa kembali investasi di Indonesia,” kata Jeffrey.

Jeffrey menjelaskan apabila melihat mundur sampai 30 tahun terakhir, pasar modal Indonesia sudah melewati berbagai macam krisis dari segala ukuran dan periode. Menurutnya, dalam setiap situasi yang terjadi di pasar, selalu ada peluang. 

Sebagaimana diketahui, BEI sebelumnya menyampaikan akan meluncurkan layanan short selling dan intraday short selling pada kuartal II/2025 ini. Terdapat sejumlah saham yang bisa ditransaksikan dalam mekanisme ini. 

Jeffrey mengatakan short selling diluncurkan untuk memberikan kesempatan ke investor agar bisa mengoptimalkan profitabilitas mereka dalam kondisi ketidakpastian dan kondisi pasar yang bergejolak dalam waktu singkat.  

“Dinamika dan gejolak pasar ini bagi investor yang berpengalaman dan jeli tentu juga memberikan peluang. Dengan adanya short selling dan intraday short selling, investor bisa melakukan penjualan di pagi hari, dan di akhir sesi perdagangan atau sore hari bisa melakukan pembelian kembali dan mendapatkan keuntungan dari pergerakan pasar saat itu,” kata Jeffrey sebelumnya. 

Dia melanjutkan, keberadaan short selling dan intraday short selling ini akan bisa menambah likuiditas bagi pasar modal Indonesia, sehingga investor akan lebih mudah untuk melakukan pembelian dan penjualan karena tersedianya likuiditas yang cukup. 

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Terpopuler

Bantuan TNI Evakuasi Warga Palestina Gaza ke Nusantara

News

Bantuan TNI: 3 Pesawat Evakuasi Warga Palestina dari Gaza ke Indonesia

Panglima TNI Siapkan Pesawat Angkut Korban Palestina Jakarta – Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto menyatakan telah menyiapkan pesawat untuk mengevakuasi ...

Arus Balik Lebaran Idul Adha: 154 Ribu Kendaraan Padati Jabodetabek

News

Lalu Lintas Arus Balik Lebaran Idul Adha: 154 Ribu Kendaraan Kembali ke Jabodetabek

Arus Balik Idul Adha, 154.443 Kendaraan Kembali ke Jabodetabek Jakarta – Sebanyak 154.443 kendaraan tercatat kembali ke wilayah Jabodetabek pada ...

Warga Pati Diingatkan Polda Jatim: Hindari Generalisasi

News

Pemilik Rental Mobil di Pati Tewas Dikeroyok, Awalnya Hanya 3 Angkot

Pemilik Rental Mobil Dikroyok hingga Meninggal Jakarta – Burhanis (52), pemilik rental mobil Mitra Cempaka di Kemayoran, Jakarta Pusat, meregang ...

News

Bangun Komunitas Penggemar Global, Stanly Raih Pendanaan $8 Juta

Los Angeles – Stanly, platform inovatif yang menghubungkan para penggemar, hari ini mengumumkan pendanaan pra-Seri A senilai $8 juta. Pendanaan ...

Penurunan Produksi Toyota Akibat Persaingan Tiongkok yang Sengit

News

Penurunan Produksi Global Toyota di Bulan Mei Akibat Persaingan Ketat di Tiongkok

Produksi Global Toyota Turun pada Mei Jakarta (ANTARA) – Toyota Motor Corp melaporkan penurunan produksi global sebesar 4,1% pada Mei ...

black samsung android smartphone on orange table

News

Joe Biden Ungkap Urgensi Pemindahan Ibukota

Presiden Joe Biden menyatakan urgensi pemindahan ibu kota Indonesia dari Jakarta ke Kalimantan Timur. Ia menyampaikan alasan tersebut saat bertemu ...

Tinggalkan komentar