JAKARTA, KOMPAS.com – Perdagangan pada hari Selasa, 22 April 2025, diperkirakan akan diwarnai pelemahan terbatas pada Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).
Pada sesi sebelumnya, IHSG mencatat kenaikan tipis dan parkir di level 6.444. Peningkatan tersebut setara dengan 7,7 poin, atau sekitar 0,12 persen.

Baca Juga
Menurut Maximilianus Nico Demus, Direktur Riset dan Investasi Pilarmas Investindo Sekuritas, harga emas batangan saat ini telah mencapai angka 3.430 dollar AS per ons, yang jika dikonversi ke dalam rupiah (dengan kurs Rp16.400 per dollar AS) menjadi sekitar Rp56,2 juta. Melonjaknya harga emas ini terutama disebabkan oleh melemahnya nilai tukar dollar AS ke titik terendahnya sejak awal tahun 2024.
Nico juga menambahkan bahwa pasar semakin khawatir dengan manuver yang dilakukan oleh Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, yang turut memicu kenaikan harga emas.
Baca juga: IHSG Ditutup Menguat 0,12 Persen ke 6.445 Pada Perdagangan Hari Ini
Selain mengenakan tarif dagang kepada sekitar 70 negara, Trump juga dikabarkan sedang berupaya untuk memberhentikan Ketua The Fed, Jerome Powell.
Nico menjelaskan bahwa meskipun undang-undang di AS memberikan peluang untuk pemecatan pejabat tersebut, alasan yang mendasari haruslah kuat dan mendesak.
“Berdasarkan analisis teknikal yang kami lakukan, IHSG berpotensi mengalami pelemahan terbatas, dengan level support di 6.400 dan level resistance di 6.510,” ungkap Nico pada hari Selasa (22/4/2025).
Analis Binaartha Sekuritas, Ivan Rosanova, berpendapat bahwa IHSG saat ini masih bergerak sideways di bawah level resistance fraktal 6.510.
Menurutnya, peluang untuk menembus level tersebut masih terbuka lebar, asalkan tidak ada tekanan jual yang signifikan yang dapat mendorong IHSG turun di bawah angka 6.256.
“Level support IHSG berada pada 6.361, 6.265, 6.148, dan 5.949. Sementara itu, level resistance berada pada 6.510, 6.663, dan 6.818. Indikator MACD mengindikasikan adanya momentum bullish,” jelas Ivan.
Baca juga: IHSG Ditutup Menguat Tipis Mengikuti Mayoritas Bursa Saham Asia
Berikut ini adalah rekomendasi teknikal dari beberapa perusahaan sekuritas:
1. Pilarmas Investindo Sekuritas
– BRMS: harga terakhir 380, support 364, resistance 400, target 396
– PNLF: harga terakhir 394, support 380, resistance 418, target 416
– ARTO: harga terakhir 1.675, support 1.575, resistance 1.810, target 1.800
2. Binaartha Sekuritas
– BMRI: hold, support 4.390, resistance 4.820–5.975, target 4.820
– CPIN: speculative buy, support 3.700, resistance 4.340–4.790, target 4.340
– EXCL: trading buy, support 2.060, resistance 2.280–2.530, target 2.280
– ICBP: hold, support 9.275, resistance 11.000–11.700, target 11.000
3. MNC Sekuritas
– BIRD: buy on weakness di 1.465–1.510, stoploss di bawah 1.425, target 1.570–1.645
– HRTA: buy on weakness di 540–590, stoploss di bawah 520, target 650–670
– WIFI: speculative buy di 2.000–2.110, stoploss di bawah 1.775, target 2.440–2.550
– EXCL: sell on strength di 2.160–2.180
Disclaimer: Artikel ini hanya bersifat informatif dan bukan merupakan ajakan untuk melakukan transaksi jual atau beli saham. Rekomendasi yang disajikan berasal dari analis sekuritas yang bersangkutan. Kompas.com tidak bertanggung jawab atas segala keputusan investasi yang diambil oleh pembaca, maupun kerugian yang mungkin timbul akibat keputusan tersebut. Investor disarankan untuk selalu melakukan riset mendalam dan berkonsultasi dengan penasihat keuangan sebelum melakukan investasi.