JAKARTA, KOMPAS.com – Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini, Senin (14 April 2025), diperkirakan akan mengalami penguatan yang relatif terbatas.
Saat penutupan sesi perdagangan di akhir pekan lalu, IHSG berhasil mengakhiri hari dengan kenaikan, mencapai level 6.262. Angka ini menunjukkan peningkatan sebesar 8,20 poin, atau setara dengan 0,13 persen.

Baca Juga
Maximilianus Nico Demus, Direktur Riset dan Investasi Pilarmas Investindo Sekuritas, menyampaikan bahwa tensi perdagangan antara Amerika Serikat (AS) dan China semakin memanas. AS menerapkan tarif sebesar 145 persen, yang kemudian direspon oleh China dengan memberlakukan tarif impor sebesar 125 persen sejak 12 April 2025.
Baca juga: IHSG Merosot 3,82 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Terkoreksi Jadi Rp 10,69 Triliun
Menyikapi langkah AS yang terus menaikkan tarif impor, pemerintah China diyakini akan mengambil sikap dengan mengabaikan tindakan tersebut.
Konflik perdagangan yang melibatkan dua kekuatan ekonomi global ini menimbulkan kekhawatiran akan adanya polarisasi di antara negara-negara lain dan berpotensi memicu eskalasi yang tidak diinginkan. Kondisi ini, jika terjadi, dapat merugikan banyak pihak, terutama dalam situasi ekonomi global yang saat ini penuh tantangan.
“Berdasarkan analisis teknikal yang kami lakukan, kami memperkirakan IHSG memiliki potensi untuk menguat terbatas, dengan level support dan resistance berada di kisaran 6.160–6.530,” jelasnya dalam analisis yang dirilis pada hari Senin (14 April 2025).
Sementara itu, analis Binaartha Sekuritas, Ivan Rosanova, berpendapat bahwa IHSG berpeluang menguji resisten fraktal di level 6.510 jika mampu menembus resisten Fibonacci di angka 6.376.
Keberhasilan menembus level fraktal 6.510 dapat menjadi sinyal bahwa ada peluang untuk terjadinya pembalikan tren menuju arah bullish.
Namun demikian, koreksi minor masih mungkin terjadi dan berpotensi menguji area support terdekat di rentang 6.100-6.150.
“Level support IHSG berada pada 6.148, 5.878, 5.760, dan 5.644, sedangkan level resistennya berada pada 6.376, 6.510, dan 6.663. Indikator MACD menunjukkan kondisi netral,” paparnya lebih lanjut.
Baca juga: IHSG Berhasil Ditutup dengan Kenaikan Tipis, Saham-Saham Seperti BREN, ANTM, dan AMMN Menjadi Pendorong Utama
Berikut adalah rangkuman rekomendasi teknikal dari sejumlah perusahaan sekuritas terkemuka:
1. Pilarmas Investindo
– BRMS harga terakhir 348, support 332, resistance 364, target 360
– ANTM harga terakhir 1.690, support 1.660, resistance 1.815, target 1.800
– BBNI harga terakhir 4.390, support 4.130, resistance 4.550, target 4.530
2. Binaartha Sekuritas
– BBNI akumulasi beli, support 3.280, resistance 4.400-4.880, target 4.400
– BMRI ambil untung, support 4.390, resistance 5.250-5.975, target 5.250
– ISAT tahan, support 1.200, resistance 1.565-1.795, target 1.565
– ICBP beli spekulatif, support 9.275, resistance 10.300-11.700, target 10.300
3. MNC Sekuritas
– AMRT beli saat melemah 1.980-2.140, stoploss di bawah 1.840, target 2.310-2.640
– BBNI beli saat melemah 3.910-4.100, stoploss di bawah 3.780, target 4.620-4.930
– CUAN beli saat melemah 5.400-5.825, stoploss di bawah 5.200, target 7.300-8.875
– TLKM jual saat menguat 2.360-2.410
Disclaimer: Artikel ini bukan merupakan ajakan untuk melakukan transaksi jual atau beli saham. Seluruh rekomendasi dan analisis saham yang disajikan berasal dari analis sekuritas independen yang bersangkutan. Kompas.com tidak bertanggung jawab atas segala keuntungan atau kerugian yang mungkin timbul akibat keputusan investasi yang diambil. Investasi saham memiliki risiko, dan keputusan investasi sepenuhnya berada di tangan investor. Disarankan untuk melakukan riset yang komprehensif dan berkonsultasi dengan penasihat keuangan sebelum membuat keputusan investasi.