Jakarta, IDN Times – Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Ditjen Migas) melalui Balai Besar Pengujian Minyak dan Gas Bumi Lemigas telah melakukan uji laboratorium terhadap seluruh sampel Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis bensin di sejumlah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU). Lemigas pun memastikan seluruh sampel BBM yang telah diuji memenuhi spesifikasi yang ditetapkan pemerintah.
“Hasil uji laboratorium Lemigas menunjukkan seluruh sampel BBM yang diperiksa berada dalam rentang batasan mutu yang dipersyaratkan (on spec),” kata Kepala Balai Besar Pengujian Minyak dan Gas Bumi Lemigas, Mustafid Gunawan, dikutip dari keterangannya, Sabtu (1/3/2025).
Adapun hasil tersebut didapat dari serangkaian pengujian yang dilakukan di laboratorium Lemigas setelah melakukan pengambilan sampel di Terminal Bahan Bakar Minyak (TBBM) Pertamina Plumpang. Selain itu, di sejumlah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, dan Tangerang Selatan, termasuk sampel yang diambil bersamaan dengan kunjungan Komisi XII DPR RI pada SPBU di area Cibubur, Depok.

Baca Juga
Baca Juga: Pertamina Pastikan Kualitas Pertamax RON 92 Sesuai Standar
Baca Juga: Pertamina Pastikan Kualitas Pertamax RON 92 Sesuai Standar
1. Rangkaian pengujian yang dilakukan
Mustafid mengungkapkan, pengujian pada pengawasan mutu terhadap bahan bakar bensin, meliputi pengambilan sampel yang mengacu pada metode ASTM D4057 (Standard Practice for Manual Sampling of Petroleum and Petroleum Products), pengujian standar dan mutu (spesifikasi) bahan bakar, danpemantauan untuk memastikan kualitas bahan bakar memenuhi spesifikasi yang ditetapkan pemerintah.
Dia menuturkan, berdasarkan metodologi pengujian di atas didapatkan, parameter uji utama seperti Angka Oktana (Research Octane Number atau RON) yang menunjukkan kualitas bahan bakar bensin, massa jenis, kandungan sulfur, tekanan uap, dan distilasi didapatkan kesesuaian dengan standar yang telah ditetapkan.
“Nilai RON yang diukur pada setiap sampel menunjukkan hasil yang stabil dan tidak menyimpang dari spesifikasi yang berlaku,” ujar Mustafid.
Dia menjelaskan, RON merupakan salah satu parameter yang menunjukkan kualitas kualitas anti-knocking bahan bakar atau kemampuan bahan bakar untuk menahan knocking saat proses pembakaran pada mesin.
Semakin tinggi RON maka semakin besar kemampuan bahan bakar tersebut untuk resisten atau terhindar dari knocking pada mesin. RON diuji menggunakan mesin CFR F-1 dengan metode ASTM D2699.
3. Kementerian ESDM melakukan pengambilan sampel
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) sebelumnya telah melakukan pengambilan sampel BBM pada Kamis (27/2). Sebanyak 75 sampel bensin dengan berbagai angka oktan (RON 90, RON 92, RON 95, dan RON 98) dikumpulkan dari satu TBBM Pertamina Plumpang dan 33 SPBU di Jakarta, Bogor, Depok, dan Tangerang Selatan.
Pengujian laboratorium dilakukan terhadap parameter uji yang mengacu pada standar yang ditetapkan oleh Keputusan Dirjen Migas.
Sebagai contoh, sampel bensin RON 90 memiliki rentang nilai RON antara 90,3 hingga 90,7; RON 92 berkisar antara 92,0 hingga 92,6; RON 95 berada di kisaran 95,3 hingga 97,2; dan RON 98 menunjukkan hasil antara 98,4 hingga 98,6.
3. Perkuat pengawasan
Dirjen Migas memastikan terus melakukan pengawasan mutu bahan bakar secara berkala. Hal ini guna menjaga konsistensi kualitas BBM yang dikonsumsi masyarakat.
“Kami memahami pentingnya transparansi dalam pengawasan BBM. Hasil uji ini kami sampaikan agar masyarakat yakin BBM yang mereka gunakan telah sesuai dengan standar yang ditetapkan pemerintah,” ucap Mustafid.
Plt. Direktur Pembinaan Usaha Hilir Migas Mirza Mahendra menambahkan, pengawasan mutu BBM ini merupakan bagian dari amanat Peraturan Menteri ESDM Nomor 48 Tahun 2005, yang mengatur Direktorat Jenderal Migas bertanggung jawab dalam pembinaan dan pengawasan standar serta mutu bahan bakar yang dipasarkan di dalam negeri.
Sebagai bentuk implementasi aturan tersebut, Ditjen Migas secara berkala melakukan pengambilan sampel BBM untuk memastikan kualitasnya tetap terjaga sesuai standar yang berlaku.
Mirza menuturkan, upaya penguatan koordinasi dengan para pemangku kepentingan, termasuk Pertamina dan penyedia BBM lainnya demi menjaga kualitas bahan bakar tetap konsisten. Melalui pengawasan mutu yang ketat dan transparansi hasil pengujian, pemerintah berharap kepercayaan masyarakat terhadap BBM di pasaran meningkat.
Baca Juga: Bahlil Bentuk Tim buat Pastikan Kualitas BBM Imbas Isu Oplosan
Baca Juga: Bahlil Bentuk Tim buat Pastikan Kualitas BBM Imbas Isu Oplosan