Jakarta, IDN Times – Utusan Khusus Presiden Bidang Iklim dan Energi, Hashim Djojohadikusumo mengungkapkan, pembentukan Badan Pengelola (BP) Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara) merupakan gagasan atau pemikiran dari orang tua mereka, Sumitro Djojohadikusumo.
Hashim yang merupakan adik dari Presiden Prabowo Subianto menyampaikan, pembentukan Danantara memiliki makna emosional bagi Presiden Prabowo.
“Saya bisa bersaksi bahwa berdirinya Danantara ini sebetulnya bagi Pak Prabowo sangat emosional. Kejadian emosional bagi beliau, bagi saya juga karena sesungguhnya Danantara ini adalah gagasan dari orang tua kami 40 tahun lalu,” kata Hashim dalam acara CNBC Indonesia Economic Outlook 2025 di Hotel Westin, Jakarta Selatan, Rabu (26/2/2025).

Baca Juga
1. Impian membentuk Danantara baru bisa terwujud setelah 40 tahun
Hashim bercerita, pemerintahan yang berkuasa saat itu disebut tidak berkenan dengan gagasan orang tuanya. Namun, kini akhirnya impian tersebut bisa terwujud melalui Presiden Prabowo Subianto.
“Saya kira mungkin Tuhan yang tahu ya yang terbaik untuk kita semua. Empat puluh tahun kemudian, anaknya, putranya Sumitro (Prabowo) diberikan mandat oleh rakyat Indonesia dan diberikan kesempatan untuk mewujudkan cita-cita, impian dari orang tua kami,” tutur Hashim.
Baca Juga: Pertamina Siapkan Proses Inbreng Saham ke Danantara
Baca Juga: Pertamina Siapkan Proses Inbreng Saham ke Danantara
2. Danantara diharapkan bisa jadi solusi atasi kemiskinan
Hashim pun mengaku dirinya juga emosional karena Danantara bisa terbentuk. Pembentukan Danantara ini, salah satunya diharapkan bisa menanggulangi kemiskinan.
“Kita diberikan kesempatan oleh Tuhan yang Maha Kuasa untuk betul-betul berbuat yang menurut orang tua kami salah satu solusi untuk menanggulangi, mengentaskan kemiskinan,” tuturnya.
3. Danantara akan kelola 7 BUMN pada tahap awal
Danantara resmi diluncurkan oleh Presiden Prabowo Subianto pada Senin (24/2). Pada tahap awal, danantara akan mengelola tujuh BUMN yakni PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI), PT PLN (Persero), PT Pertamina (Persero), PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI), PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk, dan Mining Industry Indonesia (MIND ID).
Ketujuh BUMN ini dipilih karena merupakan yang memiliki kepemilikan aset terbesar dari total 47 BUMN yang ada saat ini.
Secara keseluruhan, Danantara akan mengelola aset hingga 900 miliar dolar AS atau sekitar Rp14.715 triliun (kurs Rp 16.350). Dana kelolaan tersebut akan diinvestasikan ke sektor-sektor strategis seperti hilirisasi hingga terkait ketahanan pangan.
Baca Juga: 7 BUMN Jumbo Dikelola Danantara, Setor Dividen Triliunan ke Negara
Baca Juga: 7 BUMN Jumbo Dikelola Danantara, Setor Dividen Triliunan ke Negara