Harga Saham Blue Chip Ini Anjlok Parah, Mulai Maret 2025 Di-buyback Rp 3 Triliun

Admin

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Harga saham blue chip sektor perbankan di Bursa Efek Indonesia (BEI) ini telah melemah sangat dalam selama setahun terakhir. Kabar baiknya, saham blue chip ini akan dilakukan pembelian kembali (buyback) mulai Maret 2025. Kapan saat yang tepat untuk mulai investasi di saham blue chip ini?

Saham blue chip adalah saham lapis satu yang tidak mudah dimanfaatkan sebagai alat spekulasi. Saham blue chip biasanya berasal dari perusahaan dengan fundamental bagus dan memiliki nilai kapitalisasi pasar besar, mencapai puluhan hingga ratusan triliun rupiah.

Di BEI, saham blue chip biasanya menjadi anggota indeks mayor seperti LQ45 dan IDX30. Saham di indeks LQ45 dan IDX30 yang akan dilakukan buyback adalah PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI).

Manajemen BBRI telah mengumumkan bakal kembali melakukan buyback pada tahun 2025 ini. Sekurang-kurangnya, dana yang disiapkan untuk melakukan aksi korporasi tersebut senilai Rp 3 triliun yang berasal dari kas internal BRI sesuai peraturan yang berlaku.

Baca Juga: Cara Cek Jadwal Keberangkatan Haji Online, Kemenag Mulai Berangkatkan Haji 2 Mei 2025

Sebagai catatan, BRI terakhir melakukan buyback pada 2023 lalu setelah mendapatkan persetujuan dari Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada 13 Maret 2023. Kala itu, nilai maksimum yang ditetapkan untuk melakukan buyback senilai Rp 1,5 triliun.

Adapun, untuk perkiraan periode buyback saham akan dilakukan mulai 12 Maret 2025 sampai 11 Maret 2026. Tentunya, ini perlu meminta persetujuan dari pemegang saham dalam RUPS BRI 2025 yang diagendakan berlangsung pada 11 Maret 2025.

“Treasury Stock hasil Buyback 2025 akan direalisasikan sebagai keberlanjutan Program Kepemilikan Saham,” tulis manajemen dalam prospektusnya, dikutip Senin (3/2).

  BBRI Chart by TradingView  

Manajemen pun juga memastikan pelaksanaan Buyback 2025 tidak menyebabkan kekayaan bersih BRI menjadi lebih kecil dari jumlah modal yang ditempatkan, ditambah cadangan wajib yang telah disisihkan. Selain itu, Buyback juga tidak berdampak signifikan pada pendapatan dan biaya operasional BRI.

Di tengah rencana buyback, harga saham BBRI masih dalam tekanan. Harga saham BBRI melemah ke bawah harga Rp 4.000.

Saham BBRI pada penutupan perdagangan Jumat (28/2) di level 3.360, anjlok 270 poin atau 7,44% dibandingkan sehari sebelumnya.

Sejak awal tahun 2025 harga saham BBRI melemah 850 poin atau 20,19%. Kemudian, secara tahunan atau year on year (yoy), saham BBRI telah terkoreksi 2.690 poin atau 44,46%.

Harga saham BBRI kali ini merupakan yang terendah sejak 6 November 2020 yang saat itu bertengger di level 3.473

Tonton: Perang Dagang Berkobar Usai Trump Umumkan Tarif Impor

Analis sekaligus CEO Edvisor.id Praska Putrantyo mengungkapkan buyback saham seringkali mengindikasikan optimisme manajemen terhadap perusahaan itu sendiri. Di mana, optimisme tersebut akan berdampak pada meningkatnya kepercayaan investor. 

Tak hanya itu, Praska juga mengungkapkan dengan adanya buyback mampu membuat fundamental perusahaan lebih menarik. Misalnya, earning per share (EPS) yang meningkat karena penurunan porsi saham yang beredar. 

Buyback juga terkadang dilakukan karena saham perusahaan tergolong undervalued,” ujar Praska.

Ia menambahkan saham big banks memang sedang berada di area price book to value (PBV) sangat murah, terkhusus BRI, BCA, dan BNI. Sementara, Bank Mandiri berada pada area murah karena  secara historis selama tiga tahun belakang.

Seperti diketahui, BCA memiliki PBV 5,55x, BRI memiliki PBV 1,94x, dan BNI memiliki PBV 1,10x. Untuk Bank Mandiri, PBV-nya sekitar 1,87x.

“Menurut saya ini waktu beli karena memanfaatkan waktu koreksi pasar, jadi bisa dapat harga lebih murah,” ujar Praska.

Baca Juga: Naik, Ini Daftar Harga Rokok & Vape 2025 Menurut Aturan Pemerintah

Sependapat, Investment Analyst PT Infovesta Kapital Advisori Ekky Topan berpendapat ketika suatu perusahaan berani melakukan buyback, artinya mereka menilai sahamnya undervalued dan memiliki potensi kenaikan di masa mendatang.

Ekky juga menambahkan pada aksi buyback ini sejatinya bisa diikuti oleh big banks lainnya yang harganya juga masih tergolong murah. Namun, ia menyadari keputusan tersebut kembali lagi pada kebijakan dan prioritas manajemen masing-masing bank, karena setiap bank memiliki kondisi keuangan dan strategi yang berbeda.

Ia pun berpandangan rencana buyback yang dilakukan BRI pun menambah daya tarik saham mereka yang target harganya mencapai Rp 4.600 per saham. Alasannya, secara teknikal harga saham BRI mulai stabil setelah mengalami koreksi signifikan dalam beberapa bulan terakhir. 

“Ditambah lagi, BBRI dikenal sebagai emiten bank dengan dividen yield yang menarik, yang dapat menjadi daya tarik bagi investor menjelang musim pembagian dividen di kuartal kedua,” ujar Ekky.

 

Baca Juga: Naik, Ini Daftar Harga Rokok & Vape 2025 Menurut Aturan Pemerintah

 

Terpopuler

Bantuan TNI Evakuasi Warga Palestina Gaza ke Nusantara

News

Bantuan TNI: 3 Pesawat Evakuasi Warga Palestina dari Gaza ke Indonesia

Panglima TNI Siapkan Pesawat Angkut Korban Palestina Jakarta – Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto menyatakan telah menyiapkan pesawat untuk mengevakuasi ...

Arus Balik Lebaran Idul Adha: 154 Ribu Kendaraan Padati Jabodetabek

News

Lalu Lintas Arus Balik Lebaran Idul Adha: 154 Ribu Kendaraan Kembali ke Jabodetabek

Arus Balik Idul Adha, 154.443 Kendaraan Kembali ke Jabodetabek Jakarta – Sebanyak 154.443 kendaraan tercatat kembali ke wilayah Jabodetabek pada ...

Warga Pati Diingatkan Polda Jatim: Hindari Generalisasi

News

Pemilik Rental Mobil di Pati Tewas Dikeroyok, Awalnya Hanya 3 Angkot

Pemilik Rental Mobil Dikroyok hingga Meninggal Jakarta – Burhanis (52), pemilik rental mobil Mitra Cempaka di Kemayoran, Jakarta Pusat, meregang ...

News

Bangun Komunitas Penggemar Global, Stanly Raih Pendanaan $8 Juta

Los Angeles – Stanly, platform inovatif yang menghubungkan para penggemar, hari ini mengumumkan pendanaan pra-Seri A senilai $8 juta. Pendanaan ...

Penurunan Produksi Toyota Akibat Persaingan Tiongkok yang Sengit

News

Penurunan Produksi Global Toyota di Bulan Mei Akibat Persaingan Ketat di Tiongkok

Produksi Global Toyota Turun pada Mei Jakarta (ANTARA) – Toyota Motor Corp melaporkan penurunan produksi global sebesar 4,1% pada Mei ...

black samsung android smartphone on orange table

News

Joe Biden Ungkap Urgensi Pemindahan Ibukota

Presiden Joe Biden menyatakan urgensi pemindahan ibu kota Indonesia dari Jakarta ke Kalimantan Timur. Ia menyampaikan alasan tersebut saat bertemu ...

Tinggalkan komentar