Harga Emas Turun dari Rekor Tertinggi, Tapi Masih di Jalur Kenaikan Mingguan

Admin

KONTAN.CO.ID – Harga emas melemah pada Jumat karena investor melakukan aksi ambil untung setelah mencapai rekor tertinggi pada sesi sebelumnya. 

Meski demikian, emas tetap berada di jalur kenaikan mingguan kedelapan berturut-turut, didorong oleh permintaan aset safe haven di tengah kekhawatiran terhadap kebijakan tarif Presiden AS Donald Trump.  

Harga emas spot turun 0,1% menjadi US$ 2.939,63 per ons. Sepanjang minggu ini, emas telah menguat sekitar 1,9% setelah mencapai rekor tertinggi US$ 2.954,69 pada Kamis. Sementara itu, harga emas berjangka AS ditutup melemah 0,1% di level US$ 2.953,20 per ons.  

Baca Juga: Harga Emas Turun dari Rekor Puncak, Tapi Masih Naik 8 Minggu Beruntun

“Koreksi ini merupakan pergerakan klasik setelah mencetak rekor baru, dengan sebagian investor mengambil keuntungan. Namun, fundamental emas tetap kuat,” ujar Alex Ebkarian, Kepala Operasi di Allegiance Gold.  

Sepanjang minggu ini, emas telah dua kali mencetak rekor tertinggi dan diperdagangkan di atas US$ 2.950 per ons. Ketidakpastian mengenai pertumbuhan ekonomi global serta ketidakstabilan politik meningkatkan minat investor terhadap emas batangan, yang telah menguat 11,5% sepanjang tahun 2025. 

“Permintaan emas saat ini terutama berasal dari investor Barat dan bank sentral, sementara investor ETF tampaknya hanya mengikuti tren,” tulis analis Commerzbank dalam sebuah laporan.  

Kebijakan tarif terbaru Trump yang diumumkan awal pekan ini mencakup bea masuk atas kayu dan produk kehutanan, selain tarif impor mobil, semikonduktor, dan farmasi yang telah diumumkan sebelumnya. 

Baca Juga: Harga Emas Cetak Rekor Tertinggi, Tren Bullish Diprediksi akan Berlanjut

Langkah ini menyusul kebijakan tarif tambahan 10% untuk impor dari Tiongkok serta bea masuk 25% atas baja dan aluminium.  

Meskipun emas dikenal sebagai aset safe haven, peralihan dana dari aset berisiko ke emas belum terlihat secara signifikan. “Arus modal ke aset aman masih terbatas,” kata Ebkarian.  

Investor juga mencermati kebijakan suku bunga Federal Reserve AS, mengingat kebijakan ekonomi Trump dianggap berpotensi memicu inflasi. Jika inflasi meningkat, The Fed mungkin akan mempertahankan suku bunga tinggi, yang dapat mengurangi daya tarik emas sebagai aset tanpa imbal hasil.  

Di pasar logam lainnya, harga perak spot turun 0,9% menjadi US$ 32,64 per ons, sementara paladium melemah 0,7% ke level $970,45. Kedua logam ini masih mencatat kenaikan mingguan. Platinum turun 1,1% menjadi US$ 967,40 dan diperkirakan mengalami penurunan mingguan.

Terpopuler

Bantuan TNI Evakuasi Warga Palestina Gaza ke Nusantara

News

Bantuan TNI: 3 Pesawat Evakuasi Warga Palestina dari Gaza ke Indonesia

Panglima TNI Siapkan Pesawat Angkut Korban Palestina Jakarta – Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto menyatakan telah menyiapkan pesawat untuk mengevakuasi ...

Arus Balik Lebaran Idul Adha: 154 Ribu Kendaraan Padati Jabodetabek

News

Lalu Lintas Arus Balik Lebaran Idul Adha: 154 Ribu Kendaraan Kembali ke Jabodetabek

Arus Balik Idul Adha, 154.443 Kendaraan Kembali ke Jabodetabek Jakarta – Sebanyak 154.443 kendaraan tercatat kembali ke wilayah Jabodetabek pada ...

Warga Pati Diingatkan Polda Jatim: Hindari Generalisasi

News

Pemilik Rental Mobil di Pati Tewas Dikeroyok, Awalnya Hanya 3 Angkot

Pemilik Rental Mobil Dikroyok hingga Meninggal Jakarta – Burhanis (52), pemilik rental mobil Mitra Cempaka di Kemayoran, Jakarta Pusat, meregang ...

News

Bangun Komunitas Penggemar Global, Stanly Raih Pendanaan $8 Juta

Los Angeles – Stanly, platform inovatif yang menghubungkan para penggemar, hari ini mengumumkan pendanaan pra-Seri A senilai $8 juta. Pendanaan ...

Penurunan Produksi Toyota Akibat Persaingan Tiongkok yang Sengit

News

Penurunan Produksi Global Toyota di Bulan Mei Akibat Persaingan Ketat di Tiongkok

Produksi Global Toyota Turun pada Mei Jakarta (ANTARA) – Toyota Motor Corp melaporkan penurunan produksi global sebesar 4,1% pada Mei ...

black samsung android smartphone on orange table

News

Joe Biden Ungkap Urgensi Pemindahan Ibukota

Presiden Joe Biden menyatakan urgensi pemindahan ibu kota Indonesia dari Jakarta ke Kalimantan Timur. Ia menyampaikan alasan tersebut saat bertemu ...

Tinggalkan komentar