Stocknesia – Harga emas mengalami lonjakan signifikan pada hari Rabu (9/4), melampaui 3%, dan saat ini berada pada tren untuk mencatatkan performa harian terbaiknya sejak Maret 2023.
Pendorong utama kenaikan ini adalah melemahnya nilai tukar dolar AS dan peningkatan tajam dalam permintaan terhadap aset-aset yang dianggap aman (safe haven), terutama dipicu oleh ketegangan perdagangan yang kembali memanas antara Amerika Serikat dan Tiongkok.

Baca Juga
Berdasarkan laporan dari Reuters, harga emas di pasar spot mengalami kenaikan sebesar 3,4%, mencapai US$3.086,04 per ons troi pada pukul 11:23 waktu AS (15:23 GMT). Sementara itu, harga emas berjangka AS melonjak lebih tinggi, naik 3,7% menjadi US$3.101,70.
Harga Emas Spot Naik Lebih dari 2% Rabu (9/4), Imbas Memanasnya Perang Tarif
“Emas terus dipandang sebagai instrumen lindung nilai yang efektif terhadap ketidakpastian. Saat ini, tarif menjadi perhatian utama, ekspektasi inflasi meningkat, dan hal ini tercermin dalam kenaikan imbal hasil obligasi,” ujar Bart Melek, Kepala Strategi Komoditas di TD Securities.
Melek menambahkan bahwa apabila ketegangan perdagangan terus berlanjut, para pelaku pasar mungkin akan mulai berspekulasi bahwa dominasi dolar AS dalam perdagangan global akan mengalami penurunan.
Nilai tukar dolar AS tercatat melemah terhadap mata uang yang dianggap sebagai safe haven, seperti yen, sehingga membuat emas menjadi investasi yang lebih menarik bagi para investor yang memegang mata uang lainnya.
Kementerian Keuangan Tiongkok mengumumkan bahwa mereka akan mengenakan tarif tambahan sebesar 84% atas seluruh barang impor dari AS mulai tanggal 10 April. Langkah ini merupakan peningkatan signifikan dari tarif sebelumnya yang sebesar 34%, dan merupakan balasan atas kebijakan tarif resiprokal yang diterapkan oleh Presiden Donald Trump yang mulai berlaku pada hari ini.
Kekhawatiran bahwa pengenaan tarif akan memicu inflasi dan memperlambat pertumbuhan ekonomi mendorong para investor untuk menarik dana dari pasar saham dan komoditas industri, dan mengalihkan investasi mereka ke emas sebagai aset yang memberikan perlindungan.
Harga Minyak ke Level Terendah 4 Tahun Rabu (9/4), Kopi dan Gas Eropa Turun
Harga emas telah mengalami kenaikan lebih dari US$400 sepanjang tahun 2025, dan sempat menyentuh rekor tertinggi di angka US$3.167,57 pada tanggal 3 April. Kenaikan ini didorong oleh tingginya permintaan terhadap aset safe haven dan pembelian dalam jumlah besar oleh bank-bank sentral.
Para investor saat ini menantikan rilis risalah rapat kebijakan The Federal Reserve yang dijadwalkan hari ini, serta data Indeks Harga Konsumen (CPI) AS pada hari Kamis (10/4), dengan harapan mendapatkan petunjuk mengenai arah kebijakan suku bunga di masa depan.
Berdasarkan alat pantau CME FedWatch, pasar saat ini memperkirakan peluang pemangkasan suku bunga oleh The Fed pada bulan Mei sebesar 55%.
Emas, yang tidak memberikan imbal hasil (zero yield), biasanya mendapatkan dorongan positif di tengah lingkungan suku bunga rendah.
Untuk logam mulia lainnya, harga perak naik 1,9% menjadi US$30,4 per ons troi, platinum melemah tipis 0,1% ke US$920, dan paladium naik 0,2% ke US$908,46