Harga Emas Masih Berada di Bawah Tekanan, Sulit Kembali ke Level US$3.000

Admin

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Harga emas diproyeksikan masih akan terkoreksi lebih dalam dari pekan lalu. Investor masih bersikap wait and see menanti pengumuman data inflasi Amerika Serikat (AS) pekan sebelum mengambil keputusan.

Berdasarkan data Trading Economics, Rabu (12/3) pukul 15.30 wib, harga emas tercatat menguat 0,09% ke level US$ 2.917,60 per once troi. Sebulan terakhir telah terkoreksi sekitar -0,47%.

Direktur PT Laba Forexindo Berjangka, Ibrahim Assuabi menilai penguatan ini mungkin tidak akan bertahan lama. Koreksi yang terjadi pekan lalu masih berpotensi untuk terjadi ke depannya dan sangat mungkin untuk bergerak lebih dalam.

Baca Juga: Harga Emas Stabil, Pasar Menanti Rilis Data Inflasi

Hal tersebut seiring dengan menguatnya eksistensi nilai tukar (kurs) dolar  AS terhadap mata uang lain. Secara historis, indeks dolar AS telah menguat 0,56% secara tahunan.

“Awal pekan ini nilai tukar rupiah terhadap dolar terkoreksi. Pelemahan rupiah ini akan meningkatkan harga logam mulia. Makanya, pekan kemarin sempat mengalami penurunan, karena rupiah sempat menguat cukup tajam,” terang Ibrahim kepada Kontan.co.id, Selasa (11/3).

Investor, kata Ibrahim, perlu mencermati sejumlah sentimen seperti arah kebijakan Presiden AS Donald Trump, tensi perang dagang, dan kisruh geopolitik sebagai acuan sebelum memutuskan masuk ke pasar logam mulia.

Baca Juga: Harga Emas Hanya Naik Tipis di Saat Mencuat Kekhawatiran Resesi

Perlambatan ekonomi AS pun sangat berpengaruh terhadap harga emas. Perlu diperhatikan, seandainya The Fed tetap mempertahankan suku bunga tinggi, maka besar kemungkinan harga logam mulia akan jatuh lagi. 

Di samping itu, Analis Doo Financial Futures, Lukman Leong menyebut level buying support untuk jangka panjang emas berada di angka US$ 2.880 per once troi, cukup ideal bagi short-term trader

“Tidak terlalu besar untuk jangka panjang, tergantung pada tujuan investasi,” jelasnya kepada Kontan.co.id, Selasa (11/3). 

Untuk jangka panjang, Lukman memprediksi level resistance emas tidak akan menyentuh US$3.000 per once troi hingga akhir tahun. 

Terpopuler

Bantuan TNI Evakuasi Warga Palestina Gaza ke Nusantara

News

Bantuan TNI: 3 Pesawat Evakuasi Warga Palestina dari Gaza ke Indonesia

Panglima TNI Siapkan Pesawat Angkut Korban Palestina Jakarta – Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto menyatakan telah menyiapkan pesawat untuk mengevakuasi ...

Arus Balik Lebaran Idul Adha: 154 Ribu Kendaraan Padati Jabodetabek

News

Lalu Lintas Arus Balik Lebaran Idul Adha: 154 Ribu Kendaraan Kembali ke Jabodetabek

Arus Balik Idul Adha, 154.443 Kendaraan Kembali ke Jabodetabek Jakarta – Sebanyak 154.443 kendaraan tercatat kembali ke wilayah Jabodetabek pada ...

Warga Pati Diingatkan Polda Jatim: Hindari Generalisasi

News

Pemilik Rental Mobil di Pati Tewas Dikeroyok, Awalnya Hanya 3 Angkot

Pemilik Rental Mobil Dikroyok hingga Meninggal Jakarta – Burhanis (52), pemilik rental mobil Mitra Cempaka di Kemayoran, Jakarta Pusat, meregang ...

News

Bangun Komunitas Penggemar Global, Stanly Raih Pendanaan $8 Juta

Los Angeles – Stanly, platform inovatif yang menghubungkan para penggemar, hari ini mengumumkan pendanaan pra-Seri A senilai $8 juta. Pendanaan ...

Penurunan Produksi Toyota Akibat Persaingan Tiongkok yang Sengit

News

Penurunan Produksi Global Toyota di Bulan Mei Akibat Persaingan Ketat di Tiongkok

Produksi Global Toyota Turun pada Mei Jakarta (ANTARA) – Toyota Motor Corp melaporkan penurunan produksi global sebesar 4,1% pada Mei ...

black samsung android smartphone on orange table

News

Joe Biden Ungkap Urgensi Pemindahan Ibukota

Presiden Joe Biden menyatakan urgensi pemindahan ibu kota Indonesia dari Jakarta ke Kalimantan Timur. Ia menyampaikan alasan tersebut saat bertemu ...

Tinggalkan komentar