Harga emas batangan produksi PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), yang lebih dikenal sebagai Antam, terus mengalami peningkatan signifikan, mencapai angka Rp 1,9 juta untuk setiap gramnya. Proyeksi menunjukkan bahwa tren kenaikan ini akan berlanjut, dengan perkiraan harga emas mencapai level Rp 2,3 juta per gram pada akhir tahun 2025.
“Kami memperkirakan harga emas dapat mencapai Rp 2,3 juta per gram pada akhir tahun, sementara harga emas global berpotensi naik hingga USD 3.400,” ujar analis Ibrahim Assuaibi kepada kumparan, pada hari Minggu (13/4).

Baca Juga
Menurut Ibrahim, level harga Rp 2,3 juta tersebut kemungkinan besar akan tercapai pada kuartal ketiga tahun ini. Salah satu faktor utama yang diperkirakan akan memengaruhi harga emas global adalah potensi penerapan tarif imbal balik oleh mantan Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump.
“Ada kemungkinan perang dagang antara Eropa, Tiongkok, dan AS akan semakin memanas. Setelah jeda 90 hari, kemungkinan besar beberapa negara akan kembali dikenakan biaya impor,” jelasnya.
Ibrahim berpendapat bahwa situasi ini dapat memperlambat pertumbuhan ekonomi global. Selain itu, ia juga menyoroti ketidakstabilan geopolitik dunia, termasuk rencana ekspansi Israel ke wilayah di sekitar Palestina dan Suriah, serta keterlibatan China dan Korea Utara dalam konflik Rusia-Ukraina.
Faktor lain yang berkontribusi pada kenaikan harga emas adalah proyeksi penurunan inflasi di AS dan kemungkinan penurunan suku bunga oleh Bank Sentral AS (Federal Reserve).
“Ada kemungkinan The Fed akan menurunkan suku bunga lebih agresif, bukan hanya 3 kali setahun, tetapi bahkan 4-5 kali pada tahun 2025,” kata Ibrahim.
Berdasarkan laporan Reuters, pada hari Minggu (13/4), harga emas spot dunia berada di USD 3.233 per ons, naik 2,47 persen.
Sementara itu, harga emas Antam mengalami lonjakan sebesar Rp 146.000 per gram antara Senin (7/4) dan Minggu (13/4). Data dari situs Logam Mulia menunjukkan bahwa harga emas Antam stabil pada Rp 1.904.000 per gram pada hari Minggu (13/4). Harga jual kembali (buyback) emas Antam tercatat sebesar Rp 1.754.000 per gram, naik Rp 150.000 dari harga buyback pada hari Senin sebesar Rp 1.608.000.
***
Disclaimer: Keputusan investasi sepenuhnya berada di tangan pembaca dan didasarkan pada pertimbangan masing-masing. Artikel ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli, menahan, atau menjual produk investasi tertentu.