Jakarta, IDN Times – PT Pertamina Petrochemical Trading (Pertachem), sebagai bagian integral dari PT Pertamina Patra Niaga, menunjukkan komitmennya dalam mendukung program hilirisasi industri petrokimia. Langkah ini merupakan upaya strategis untuk mencapai kemandirian energi nasional. Menurut Direktur Utama PT Pertachem, Oos Kosasih, salah satu produk andalan yang ditawarkan oleh Pertachem adalah Green Coke, yang dihasilkan melalui proses pengolahan minyak bumi yang canggih menggunakan Delayed Coking Unit (DCU).
“Sebagai bagian dari portofolio produk unggulan, Green Coke memegang peranan krusial dalam rantai pasok energi. Kehadiran Pertachem bertujuan untuk memenuhi permintaan Green Coke, yang diharapkan dapat berkontribusi signifikan terhadap terwujudnya swasembada energi nasional,” ungkap Oos Kosasih dalam keterangan resminya, Jumat (18/4/2025).
1. Green coke punya peranan penting dalam rantai pasok energi

Baca Juga
Green Coke yang dipasarkan oleh Pertachem memiliki keunggulan spesifikasi teknis yang mumpuni, termasuk kadar sulfur yang rendah, hanya 0,5 persen (low sulphur), serta kadar abu (ash content) yang sangat minim, yaitu 0,1 persen. Lebih lanjut, Green Coke ini juga menawarkan nilai kalori (net calorific value) yang lebih tinggi, berkisar antara 7500-8500 Cal/kg.
“Dengan kandungan sulfur yang lebih rendah secara signifikan, Green Coke berkontribusi pada peningkatan kualitas udara dan mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan,” jelasnya.
Oos Kosasih menambahkan bahwa Green Coke menjadi elemen penting dalam mendukung agenda hilirisasi nasional, membuka lebar peluang investasi, serta memperkuat posisi daya saing Indonesia di pasar regional dan global. Dengan fokus utama pada pengembangan produk petrokimia yang memiliki nilai tambah tinggi, Pertachem berupaya memperkokoh ketahanan energi dan memperluas ekosistem industri yang berbasis pada bahan baku dalam negeri.
Jokowi Resmikan Groundbreaking Pabrik Bahan Baku Baterai di Gresik
Jokowi Resmikan Groundbreaking Pabrik Bahan Baku Baterai di Gresik
2. Green coke diproduksi di Refinery Unit II Dumai
Ia menjelaskan bahwa Green Coke, yang diproduksi secara eksklusif di Refinery Unit II Dumai, memiliki nilai energi yang tinggi dan aplikasi yang luas di berbagai sektor industri, termasuk dalam produksi baterai kendaraan listrik dan industri alumunium.
Seiring dengan peningkatan permintaan yang signifikan pada bulan April 2025, Pertachem telah menandatangani perjanjian penjualan Green Coke dengan PT Indonesia BTR New Energy Material, yang dikenal sebagai produsen anoda terbesar kedua di dunia.
“Kolaborasi strategis dengan PT Indonesia BTR New Energy Material ini adalah wujud nyata komitmen Pertachem dalam mendukung hilirisasi produk baterai, khususnya pada komponen anoda,” tegasnya.
Bahlil Ajak Eropa Investasi di Industri Baterai Mobil Listrik RI
Bahlil Ajak Eropa Investasi di Industri Baterai Mobil Listrik RI
3. Pasok kebutuhan anoda pasar global
Melihat potensi pasar yang menjanjikan untuk produk Green Coke, Pertachem sangat optimistis dalam memasarkan produk ini baik di pasar domestik maupun regional. Optimisme ini didukung oleh stabilitas pasokan yang terjamin dari Pertamina Grup.
“Pemasaran Green Coke diproyeksikan akan mengalami pertumbuhan positif yang signifikan, terutama dalam memenuhi kebutuhan anoda baterai di pasar global,” tambah Oos Kosasih.
4. Dukung industri baterai
Pertachem juga menjalin kemitraan erat dengan produsen baterai untuk memenuhi kebutuhan bahan baku dalam produksi anoda. Presiden Direktur PT Indonesia BTR New Energy Material, Wu Lei, menyampaikan apresiasinya kepada Pertamina karena kehadiran Green Coke telah meningkatkan kapasitas produksi anoda mereka menjadi 160 ribu ton per tahun.
“Kerja sama ini diharapkan dapat terus berlanjut dan memberikan dampak positif yang berkelanjutan terhadap perekonomian Indonesia. Dengan peningkatan kapasitas produksi yang signifikan, Indonesia berpotensi menjadi pemain kunci sebagai pemasok anoda di industri baterai global,” tegasnya.
Dukung Transisi Energi, Pertamina PN Pasok Bahan Baku Industri Baterai
Dukung Transisi Energi, Pertamina PN Pasok Bahan Baku Industri Baterai