REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Kabar gembira datang dari PT Fore Kopi Indonesia Tbk (Fore Coffee), yang secara resmi memulai debutnya di Bursa Efek Indonesia melalui penawaran umum perdana (IPO) pada hari Senin, 14 April 2025. Sejak sesi perdagangan dibuka, saham dengan kode FORE menunjukkan performa yang solid, konsisten berada di level tertinggi atau mengalami auto reject atas (ARA). Tercatat, saham ini melonjak sebesar 64 poin, atau setara dengan 34,04 persen, hingga mencapai harga Rp 252 per saham pada pukul 10.30 WIB.
“Strategi fundamental kami adalah fokus pada investasi jangka panjang. Hal ini bertujuan untuk memperkuat dasar bisnis, memperluas jangkauan pasar, dan merealisasikan komitmen Fore Coffee dalam menghadirkan kopi premium berkualitas dengan harga yang bersahabat,” ungkap Vico Lomar, CEO Fore Coffee, saat ditemui di Jakarta, Senin.

Baca Juga
Melalui proses IPO ini, Fore Coffee berhasil mengumpulkan dana segar sebesar Rp 353,44 miliar. Dana ini akan diinvestasikan untuk mendukung ekspansi bisnis di pasar domestik, termasuk rencana pembukaan 140 gerai baru dalam kurun waktu dua tahun mendatang.
Secara lebih rinci, alokasi dana tersebut meliputi sekitar Rp 275 miliar yang akan digunakan untuk memperluas jaringan gerai kopi, dengan target pendirian 140 outlet baru dalam dua tahun ke depan. Selain itu, sekitar Rp 60 miliar dialokasikan untuk ekspansi vertikal melalui pembukaan outlet khusus donat.
Kemudian, sekitar Rp 18,44 miliar akan dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan modal kerja operasional perusahaan.
“Dana sekitar Rp 350 miliar akan kami gunakan, dengan porsi terbesar sekitar 76 hingga 80 persen, untuk pengembangan bisnis di Indonesia. Sisanya, sekitar 18 persen, akan dialokasikan untuk pengembangan usaha baru (new business), yaitu bisnis donat,” jelas Vico.
Willson Cuaca, Komisaris Utama Fore Coffee sekaligus Co-Founder dan Managing Partner East Ventures, menyatakan bahwa keputusan untuk melaksanakan IPO di tengah dinamika pasar global merupakan pilihan yang tepat.
“IPO Fore Coffee akan menjadi bukti bahwa ada perusahaan rintisan (startup) di Indonesia yang dikelola secara profesional, profitable, dan menjalankan tata kelola perusahaan yang baik. Investor tidak hanya berfokus pada valuasi dan exit, melainkan juga mengutamakan pertumbuhan yang berkelanjutan. Misi Fore Coffee ke depan adalah membanggakan Indonesia,” tegas Wilson.
Dalam proses IPO ini, Mandiri Sekuritas dan Henan Putihrai Sekuritas berperan sebagai joint lead underwriter. Keduanya akan menjadi penghubung antara investor dan pasar modal, memfasilitasi transaksi dan membantu kelancaran proses IPO.