Serikat Karyawan Angkasa Pura II Tolak Rencana Penggabungan
Jakarta – Serikat Karyawan PT Angkasa Pura II (Sekarpura II) menuntut penundaan rencana penggabungan PT Angkasa Pura I (AP1) dan PT Angkasa Pura II (AP2) ke dalam PT Angkasa Pura Indonesia (InJourney Airports).
“Kami meminta manajemen memberikan penjelasan terkait keberlangsungan hubungan industrial dengan seluruh Karyawan PT Angkasa Pura II,” ujar Aziz Fahmi Harahap, Ketua Umum Sekarpura II.
Baca Juga
Corporate Secretary Group Head PT Angkasa Pura Indonesia (InJourney Airports) Rahadian D. Yogisworo menanggapi tuntutan tersebut dengan menegaskan bahwa rencana penggabungan bertujuan untuk mengefisiensikan tata kelola di sektor pariwisata dan penerbangan.
“Manajemen tetap memperhatikan kewenangan dalam menjalankan aksi korporasi rencana penggabungan ini dengan mengacu pada tata kelola perusahaan yang baik,” kata Rahadian.
Rahadian juga menyatakan bahwa rencana penggabungan telah disetujui pemerintah dan masuk dalam Program Strategis Nasional (PSN) untuk meningkatkan konektivitas udara.
Terkait tuntutan Sekarpura II, Rahadian mengatakan bahwa sosialisasi kepada karyawan AP1 dan AP2 telah dilakukan sejak akhir 2023 dan terus berlanjut.
“Manajemen telah berkomunikasi dengan seluruh karyawan melalui mekanisme hubungan industrial yang berlaku,” jelas Rahadian.
Dalam siaran persnya, Sekarpura II juga meminta manajemen menyampaikan penjelasan ulang pengumuman risalah rencana penggabungan, serta memberikan penjelasan komprehensif mengenai proses penggabungan.
Sementara itu, Aziz Fahmi Harahap mengingatkan bahwa setiap anggota direksi bertanggung jawab penuh secara pribadi atas kerugian BUMN apabila bersalah atau lalai dalam menjalankan tugasnya. – (*)
Artikel ini disadur dari Ditolak Karyawan, Angkasa Pura Sebut Penggabungan Perusahaan Masuk dalam PSN
