Jakarta, IDN Times – Chief Investment Officer (CIO) Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara), Pandu Sjahrir mengungkapkan momen-momen ketika ditawarkan Presiden Prabowo Subianto untuk bergabung ke pemerintahan melalui Danantara.
Hal tersebut diceritakan Pandu dalam program Real Talk with Uni Lubis yang tayang di YouTube IDN Times pada Jumat (28/2/2025). Pandu mengaku dirinya diminta oleh Sekretaris Kabinet (Seskab), Teddy Indra Wjiaya untuk bertemu dengan Prabowo.
“Saya waktu itu diperintah Pak Seskab untuk ketemu, diminta Pak Seskab bisa gak ketemu Pak Presiden? Ini 10 minggu yang lalu. Habis itu saya datang, saya kira saya ditawarin suatu pekerjaan. Rupanya yang ditawarin adalah urusan Danantara,” kata Pandu.

Baca Juga
1. Prabowo jelaskan Danantara ke Pandu
Setelah dapat tawaran tersebut, Pandu mengaku langsung bertanya ke Prabowo mengenai apa itu Danantara. Prabowo pun sempat kaget dengan pertanyaan Pandu tersebut, tetapi Pandu langsung bilang ingin dengar langsung penjelasan soal Danantara dari mulut orang nomor 1 RI itu.
“Dia bilang, saya ingin membuat semacam sovereign fund yang bisa menjadi agent untuk growth Indonesia ke depan. We have to make it sangat profesional. We have to make it international dan sesuatu yang bisa kita banggakan kepada anak cucu kita. Dia kasih tau idenya konsolidasi (aset BUMN) segala,” tutur Pandu.
Pandu pun kembali bertanya ke Prabowo, yakni tentang urusan politik di dalam Danantara. Prabowo meyakinkan Pandu bahwa hal tersebut adalah urusannya, sedangkan tugas Pandu hanya membangun Danantara laiknya sebuah perusahaan sebaik mungkin.
“Saya sempat bilang juga, ‘Pak, saya belum pernah melakukan hal seperti ini. I can only try my best, Pak. If you’re offering, I can only try my best, dengan kemampuan saya, pengetahuan saya, that’s all I can give you’,” ujar dia.
Baca Juga: Erick Sebut Gak Cuma 7 tapi 47 BUMN akan Masuk Danantara, Ini Sebabnya
Baca Juga: Erick Sebut Gak Cuma 7 tapi 47 BUMN akan Masuk Danantara, Ini Sebabnya
2. Pandu kaget Prabowo bilang soal IRR jadi KPI Danantara
Pandu juga mengaku bertanya tentang Key Performance Index (KPI) dari dirinya jika nanti bekerja di Danantara. Prabowo pun menjawab KPI dari Pandu di Danantara nantinya adalah IRR alias Internal Rate of Return atau besarnya pengembalian dari hasil investasi dan juga risk management.
Dia merasa kaget dengan jawaban tersebut karena dia jarang mendengar ada seorang presiden yang berbicara tentang IRR.
“Saya kaget, saya belum pernah ada presiden ngomong IRR atau return walaupun dia pengusaha, tapi buat saya, sebagai seorang kepala negara, saya agak kaget rupanya pemikirannya seperti itu,” ujar Pandu.
Singkat cerita, Pandu langsung mengiyakan tawaran bergabung ke Danantara, tetapi saat itu yang dia tahu, dia akan menjadi Chief Operating Officer (COO), bukan CIO seperti sudah diumumkan.
“With all the risk yang most likely bakal ada, all the scrutiny yang mungkin pasti ada, saya anggap ini niat yang luar biasa baiknya,” kata dia.
3. Belajar soal tata negara
Setelah menerima tawaran tersebut, Pandu langsung bertemu dengan sosok-sosok lain termasuk para menteri yang juga ikut bergabung ke dalam Danantara. Dalam beberapa pertemuan yang berlangsung selama kurang lebih 10 minggu itu, Pandu mengaku banyak mendapatkan literasi dan belajar tentang tata negara.
“Jadi selama 10 minggu terakhir, saya banyak belajar malah soal tata negara dulu. Jadi pertama tuh actually forming the institution first. Dari niatnya udah ada, ya kita form the institution. Saya baru sadar juga, oh rupanya ada Undang-Undang. Dari Undang-Undang, ada PP (Peraturan Pemerintah). PP mungkin bukan satu, ada beberapa PP. Dari PP ada Kepres (Keputusan Presiden), dari Kepres dan seterusnya,” tutur Pandu.
“Jadi memang pembentukan Danantara ini adalah proses politik. Nah, dari situ bagaimana transisi dari proses politik menjadi korporasi, ini challenge berikutnya,” sambung dia.
Baca Juga: Kementerian Investasi Ungkap Alasan Rosan Rangkap Jabatan di Danantara
Baca Juga: Kementerian Investasi Ungkap Alasan Rosan Rangkap Jabatan di Danantara