Cerita Nelayan Perempuan Melaut, Tuntut Pemerintah Beri Jaminan Keselamatan Kerja

Tempo.co

TEMPO.CO, Jakarta – Kesatuan Perempuan Pesisir Indonesia (KPPI) meminta perlindungan sosial dan jaminan keselamatan kerja dari pemerintah, khususnya Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP). Ketua KPPI Nila Wati mengatakan, nelayan perempuan masih dipandang sebelah mata dalam industri kelautan. Salah satunya dalam pemberian asuransi dan jaminan keselamatan kerja yang mayoritas diberikan pada laki-laki.

“Saya datang saat ini agar Kementerian Perikanan itu tahu tidak ada perbedaan gender dalam pelaku usaha perikanan. Jangan lagi nanti yang dapat program jaminan keselamatan kerja hanya laki-laki saja,” kata dia dalam forum diskusi Asosiasi Nelayan melalui Zoom Meeting, Selasa, 11 Maret 2025.

Perempuan asal Medan itu bercerita, selama ini dia dan nelayan perempuan lainnya kesulitan mengakses bantuan Kusuka, program bantuan nelayan dari KKP. Nila menuturkan dia memang sudah mendapatkan kartu Kusuka itu sejak lima tahun lalu, namun jaminan keselataman kerja tersebut tidak kunjung diberikan.

Menurut Nila, jaminan itu bukan semata-mata untuk dirinya saja, tapi demi keberlangsungan hidup anak-anaknya apabila terjadi kecelakaan ketika melaut. “Pekerjaan kami ini berisiko. Kan kami ini bukan hanya memikirkan hidup kami sekarang, tapi juga anak-anak kami. Kalau kami tidak ada, kami mau mereka tetap bisa pendidikan yang layak,” kata Nila.

Selain itu, dia juga mengatakan dirinya dan nelayan perempuan lain kerap kali mendapatkan diskriminasi dari kapal-kapal besar milik perusahaan atau kapal ilegal dari negara asing. Padahal, kata Nila, kapal-kapal itu sering kali menyerobot ikan-ikan yang ada di pesisir laut, lahan yang seharusnya menjadi jatah nelayan kecil.

“Itu lahan nelayan tradisional, malah kami yang diintimidasi oleh mereka,” tutur Nila “Karena apa? Background mereka itu lebih tinggi daripada kami yang tidak punya background begitu.”

Oleh sebab itu, Nila meminta agar Menteri KKP Wahyu Sakti Trenggono lebih perhatian lagi kepada nelayan. Termasuk soal alokasi efisiensi anggaran Kementerian itu.

Nila khawatir pemangkasan anggaran itu berdampak pada berkurangnya bantuan pemerintah pada pengadaan perlengkapan melaut, yang selama ini saja masih kurang. “Selama ini saja kami ini tidak pernah diperhatikan, apalagi kalau anggarannya kurang,” ujar dia.

Nila juga mengkritik KKP yang sering memberikan bantuan tidak sesuai dengan kebutuhan. Salah satu contohnya ketika KKP memberikan alat pengolahan ikan dengan spesifikasi yang terlalu besar sehingga tidak bisa digunakan. “Kami menerima dalam total biaya itu sekitar hampir Rp 400 juta, tapi kami ini bingung sekarang itu mesinnya mau diapain, karena terlalu besar,” tuturnya.

Pilihan Editor: KKP Didesak Buka Hasil Investigasi Pagar Laut Tangerang

Terpopuler

Bantuan TNI Evakuasi Warga Palestina Gaza ke Nusantara

News

Bantuan TNI: 3 Pesawat Evakuasi Warga Palestina dari Gaza ke Indonesia

Panglima TNI Siapkan Pesawat Angkut Korban Palestina Jakarta – Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto menyatakan telah menyiapkan pesawat untuk mengevakuasi ...

Arus Balik Lebaran Idul Adha: 154 Ribu Kendaraan Padati Jabodetabek

News

Lalu Lintas Arus Balik Lebaran Idul Adha: 154 Ribu Kendaraan Kembali ke Jabodetabek

Arus Balik Idul Adha, 154.443 Kendaraan Kembali ke Jabodetabek Jakarta – Sebanyak 154.443 kendaraan tercatat kembali ke wilayah Jabodetabek pada ...

Warga Pati Diingatkan Polda Jatim: Hindari Generalisasi

News

Pemilik Rental Mobil di Pati Tewas Dikeroyok, Awalnya Hanya 3 Angkot

Pemilik Rental Mobil Dikroyok hingga Meninggal Jakarta – Burhanis (52), pemilik rental mobil Mitra Cempaka di Kemayoran, Jakarta Pusat, meregang ...

News

Bangun Komunitas Penggemar Global, Stanly Raih Pendanaan $8 Juta

Los Angeles – Stanly, platform inovatif yang menghubungkan para penggemar, hari ini mengumumkan pendanaan pra-Seri A senilai $8 juta. Pendanaan ...

Penurunan Produksi Toyota Akibat Persaingan Tiongkok yang Sengit

News

Penurunan Produksi Global Toyota di Bulan Mei Akibat Persaingan Ketat di Tiongkok

Produksi Global Toyota Turun pada Mei Jakarta (ANTARA) – Toyota Motor Corp melaporkan penurunan produksi global sebesar 4,1% pada Mei ...

black samsung android smartphone on orange table

News

Joe Biden Ungkap Urgensi Pemindahan Ibukota

Presiden Joe Biden menyatakan urgensi pemindahan ibu kota Indonesia dari Jakarta ke Kalimantan Timur. Ia menyampaikan alasan tersebut saat bertemu ...

Tinggalkan komentar