Jakarta, IDN Times – Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) menyampaikan aspirasi penting kepada Presiden Prabowo Subianto terkait potensi gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK). Beberapa pimpinan perusahaan dilaporkan telah memulai diskusi dengan perwakilan serikat pekerja mengenai ancaman PHK yang membayangi.
Kekhawatiran ini muncul sebagai konsekuensi dari kebijakan tarif yang diterapkan oleh Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump. Dampak kebijakan AS ini dirasakan di berbagai sektor industri, termasuk tekstil, garmen, alas kaki, kelapa sawit, elektronik, serta komponen otomotif.
Presiden KSPI, Said Iqbal, menyampaikan hal ini dalam sesi tanya jawab dengan Prabowo saat Sarasehan Ekonomi yang berlangsung di Menara Mandiri Sudirman, Jakarta, pada hari Rabu (9/4/2025).

Baca Juga
“Yang terhormat Bapak Presiden, data dan fakta di lapangan menunjukkan adanya potensi PHK. Tentu, situasi ini akan terus dipantau dalam tiga bulan mendatang. Kami menerima laporan dari rekan-rekan serikat pekerja di berbagai perusahaan bahwa mereka sudah diajak berunding mengenai kemungkinan PHK,” ungkapnya.
Buruh Beberkan Alasan Usulkan Pembentukan Satgas PHK kepada Prabowo
Buruh Beberkan Alasan Usulkan Pembentukan Satgas PHK kepada Prabowo
1. Kekhawatiran buruh terhadap relokasi perusahaan ke negara lain
Said Iqbal menjelaskan bahwa sejumlah perusahaan, khususnya di sektor tekstil, berpotensi melakukan relokasi ke negara lain yang dianggap lebih menguntungkan setelah penerapan kebijakan tarif oleh Amerika Serikat.
Menurut catatan serikat pekerja di tingkat pabrik, sebagian besar perusahaan tersebut dimiliki oleh investor dari Taiwan, Hong Kong, dan Korea Selatan. Investor-investor ini juga memiliki fasilitas produksi di negara-negara lain.
“Ancaman pemindahan produksi ke negara-negara tersebut dapat memicu efisiensi, bahkan tidak menutup kemungkinan penutupan perusahaan. Namun, saat ini, perusahaan baru sebatas mengajak berunding,” jelasnya.
Prabowo Pertimbangkan Pembentukan Satgas PHK atas Saran Serikat Pekerja
Prabowo Pertimbangkan Pembentukan Satgas PHK atas Saran Serikat Pekerja
2. Potensi PHK mencapai 50 ribu pekerja akibat tarif Trump
Serikat pekerja memperkirakan lebih dari 50 ribu pekerja berisiko kehilangan pekerjaan dalam tiga bulan ke depan sebagai dampak dari kebijakan tarif impor yang diterapkan oleh Presiden Trump.
Said Iqbal menekankan bahwa perkiraan ini masih berupa kalkulasi awal dan mungkin saja mengalami perubahan. Meskipun demikian, ia berharap optimisme pemerintah terhadap kondisi ekonomi makro dapat membantu meminimalisir kemungkinan terjadinya PHK.
“Kami berharap, dengan optimisme yang telah Bapak sampaikan, serta penjelasan dari beberapa menteri mengenai situasi ekonomi makro, kita dapat menghambat terjadinya PHK,” ujarnya.
KSPI: Pabrik Adidas di Pati Siap Menerima 1.000 Mantan Pekerja Sritex
KSPI: Pabrik Adidas di Pati Siap Menerima 1.000 Mantan Pekerja Sritex
3. Apresiasi KSPI atas kehadiran Presiden dalam forum publik
Said Iqbal mengapresiasi kehadiran Presiden dalam forum-forum seperti Sarasehan Ekonomi karena memberikan harapan bagi kalangan pekerja. Menurutnya, partisipasi kepala negara menunjukkan komitmen untuk mengatasi tantangan secara bersama.
“Jalur komunikasi seperti ini terkadang cukup efektif. Kami yakin bahwa kehadiran Bapak Presiden dalam berbagai forum dan pertemuan selalu memberikan optimisme, setidaknya bagi kaum buruh,” imbuhnya.</